57
Statistika
Jawab :
Langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
1.
Langkah ke-1 : Buatlah tabel.
Dari data diperoleh 5 jenis besar sumbangan dalam ribuan rupiah, yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50. Banyaknya baris untuk
tabel adalah 7, di mana 5 baris untuk data sumbangan dan 2 baris berturut-turut untuk judul dan jumlah frekuensi. Banyaknya
kolom adalah 3, kolom pertama untuk data besar sumbangan, kolom kedua untuk turus, dan kolom ketiga untuk frekuensi
sumbangan.
2. Langkah ke-2
: Isilah tabel. Urutan besar sumbangan dalam ribuan rupiah dari yang terkecil
sampai dengan yang terbesar, yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50. Kemudian, tentukan frekuensi untuk setiap sumbangan.
Dari kedua langkah tersebut, diperoleh tabel distribusi frekuensi untuk data sumbangan kegiatan amal sebagai berikut.
IIII IIII IIII I
Besar Sumbangan dalam ribu rupiah
Turus Frekuensi
10 11
20 9
30 15
40 20
50 5
Jumlah 60
IIII III IIII IIII IIII IIII
IIII IIII IIII
Tabel distribusi frekuensi yang telah Anda buat merupakan tabel distribusi frekuensi tunggal karena datanya tidak dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas tertentu.
Notes
Data yang dapat disajikan ke dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi tunggal, biasanya tidak bervariasi.
b. Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok
Perhatikan nilai ulangan Akuntansi dari 60 siswa SMK Putra Bangsa kelas XII berikut ini. Bandingkan dengan data
sumbangan kegiatan amal pada Contoh Soal 2.2. 23 60 79 32 57 74 52 70 82 36
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76 52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 78 62 74 43 60 78 89 76 84 48 84 90 15 79
34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
Pada data tersebut, besarnya nilai Akuntansi bervariasi dan data berukuran besar. Jika data disajikan pada tabel distribusi
tunggal maka tabel yang terbentuk sangat panjang. Data yang demikian lebih baik disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi berkelompok.
58
Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi
Pada tabel distribusi frekuensi berkelompok, data di- kelompokkan ke dalam kelas-kelas tertentu. Pada umumnya,
banyak kelas pada suatu data antara 5 sampai dengan 15 kelas. Setiap kelas memiliki batas kelas, yaitu nilai yang terdapat pada
ujung-ujung suatu kelas.
Batas kelas terdiri atas batas bawah kelas dan batas atas kelas.
1. Batas bawah kelas, yaitu nilai ujung bawah pada suatu kelas.
2. Batas atas kelas, yaitu nilai ujung atas pada suatu kelas. Selain memiliki batas kelas, setiap kelas juga memiliki
panjang kelas. Panjang kelas adalah selisih tepi atas dengan tepi bawah pada kelas tersebut. Jika data dicatat teliti sampai
satuan maka tepi atas kelas sama dengan batas atas kelas ditambah 0,5 dan tepi bawah sama dengan batas bawah kelas
dikurangi 0,5.
Jika data dicatat teliti sampai satu satuan desimal maka tepi atas kelas sama dengan batas atas kelas ditambah 0,05 dan
tepi bawah sama dengan batas bawah kelas dikurangi 0,05, dan seterusnya. Setiap data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas
tertentu harus memiliki panjang kelas yang sama.
Selain batas kelas, terdapat juga titik tengah kelas, yaitu setengah dari jumlah batas bawah dan batas atas. Titik tengah
kelas merupakan nilai yang dianggap mewakili kelas tersebut. Untuk menyusun sebuah tabel distribusi berkelompok,
lakukanlah langkah-langkah berikut. Langkah ke-1
: Menentukan jangkauan data J, yaitu nilai datum terbesar dikurangi datum terkecil.
J = x
max
– x
min
Langkah ke-2 : Menentukan banyak kelas interval k. Kelas
interval adalah pembagian data ke dalam interval tertentu.
Untuk menentukan banyak kelas, gunakanlah aturan Sturges, yaitu
k = 1 + 3,3 log n
dengan: k = bilangan bulat n
= banyaknya data
Langkah ke-3 : Menentukan panjang kelas interval p
p J
k =
Jangkauan Banyaknya kelas
Nilai p harus disesuaikan dengan ketelitian data. Jika data yang digunakan teliti sampai satuan, panjang kelas harus teliti sampai
satuan juga.
Notes
Anda perlu mengingat bahwa batas bawah kelas
pertama tidak harus nilai terkecil pada suatu data.