Metode Garis Lurus Perhitungan pada Penyusutan

147 Matematika Keuangan Untuk lebih jelasnya, penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut. Jika D menyatakan penyusutan, A menyatakan harga perolehan aktiva tetap, S menyatakan nilai sisa aktiva S tetap, dan n menyatakan perkiraan umur manfaat aktiva tetap maka penyusutan setiap periode dengan metode garis lurus dirumuskan sebagai berikut. D A S n = Adapun persentase penyusutan T dinyatakan oleh T T T D A = ¥100 Agar Anda memahami metode penyusutan garis lurus pada penyusutan, pelajarilah contoh berikut. Contoh Soal 3.16 Sebuah perusahaan minuman ringan membeli motor untuk keperluan operasional. Harga pembelian motor tersebut ditambah biaya pengurusan surat-surat adalah Rp10.000.000,00. Diperkirakan nilai sisa motor tersebut adalah Rp3.000.000,00 dengan umur manfaat 4 tahun. Dengan menggunakan metode garis lurus, tentukan: a . besar penyusutan setiap tahun, b . tabel penyusutan. Jawab : a . Diketahui: A = Rp10.000.000,00 S = Rp3.000.000,00 S n = 4 Ditanyakan: D Penyelesaian: Besar penyusutannya setiap tahun adalah D = A S n = Rp Rp 10 000 000 00 3 000 000 00 4 . . 000 , . Rp 00 3 . , 000 - = Rp7.000.000,00 4 = Rp1.750.000,00 b . Penyusutan akhir tahun ke-1 = Rp1.750.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-1 = Rp10.000.000,00 – Rp1.750.000,00 = Rp8.250.000,00 Sumber: tmcsurabaya.files. wordpress.com Gambar 3.12 Motor dapat digunakan untuk keperluan operasional perusahaan. 148 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Perhatikan besar penyusutan pada ilustrasi awal subbab dan contoh tersebut. Besar setiap penyusutan pada setiap periode pada kedua contoh tersebut sama. Dengan demikian, pada metode garis lurus, besarnya penyusutan setiap periode dianggap sama.

b. Metode Saldo Menurun

Pada metode saldo menurun, besar persentase penyusutan dari satu periode ke periode berikutnya semakin lama semakin kecil. Terdapat dua cara perhitungan penyusutan dengan metode saldo menurun, yaitu metode angka persen tetap dan metode menurun berganda. 1 Metode Angka Persen Tetap Jika T menyatakan persentase penyusutan dari nilai buku, T A menyatakan harga perolehan aktiva tetap, S menyatakan nilai S sisa aktiva tetap, dan n menyatakan perkiraan umur manfaat aktiva tetap maka penyusutan dengan metode angka persen tetap dirumuskan sebagai berikut. T S A n = - 1 Pelajarilah contoh berikut. Penyusutan tahun ke-2 = Rp1.750.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-2 = Rp8.250.000,00 – Rp1.750.000,00 = Rp6.500.000,00 Penyusutan akhir tahun ke-3 = Rp1.750.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-3 = Rp6.500.000,00 – Rp1.750.000,00 = Rp4.750.000,00 Penyusutan akhir tahun ke-4 = Rp1.750.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-4 = Rp4.750.000,00 – Rp1.750.000,00 = Rp3.000.000,00 Tabel penyusutan dari kasus tersebut disajikan sebagai berikut. Tahun ke- Harga Perolehan Rp Penyusutan Rp Akumulasi Penyusutan Rp Nilai Buku Akhir Tahun Rp 1 2

3 4

– 10.000.000,00 8.250.000,00 6.500.000,00 4.750.000,00 – 1.750.000,00 1.750.000,00 1.750.000,00 1.750.000,00 – 1.750.000,00 3.500.000,00 5.250.000,00 7.000.000,00 10.000.000,00 8.250.000,00 6.500.000,00 4.750.000,00 3.000.000,00 N Notes No No ote te s es Metode angka persen tetap disebut juga metode tarif tetap atas nilai buku. 149 Matematika Keuangan Sebuah perusahaan laundry membeli mesin cuci baru seharga Rp6.000.000,00. Diperkirakan nilai sisa mesin tersebut adalah Rp750.000,00 dengan umur manfaat 3 tahun. Dengan menggunakan metode angka persen tetap, a . tentukan persentase penyusutan setiap tahun, b . buat tabel penyusutannya. Jawab : a . Diketahui: A = Rp6.000.000,00 S = Rp750.000,00 S n = 3 Ditanyakan: T Penyelesaian: Persentase penyusutan setiap periode adalah T S A n = - 1 T = - 1 750 000 00 6 000 000 00 3 Rp Rp . , 000 . . 000 , = 1 – 0,5 = 0,5 = 50 Jadi, nilai mesin cuci setiap periode menyusut sebesar 50. b . Penyusutan akhir tahun ke-1 = 50 × Rp6.000.000,00 = Rp3.000.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-1 = Rp6.000.000,00 – Rp3.000.000,00 = Rp3.000.000,00 Penyusutan akhir tahun ke-2 = 50 × Rp3.000.000,00 = Rp1.500.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-2 = Rp3.000.000,00 – Rp1.500.000,00 = Rp1.500.000,00 Penyusutan akhir tahun ke-3 = 50 × Rp1.500.000,00 = Rp750.000,00 Nilai buku akhir tahun ke-3 = Rp1.500.000,00 – Rp750.000,00 = Rp750.000,00 Tabel penyusutan dari mesin cuci disajikan sebagai berikut. Tahun ke- Rp Harga Perolehan Rp Penyusutan Rp Akumulasi Penyusutan Rp Nilai Buku Akhir Tahun Rp 1 2 3 – 6.000.000,00 3.000.000,00 1.500.000,00 – 3.000.000,00 1.500.000,00 750.000,00 – 3.000.000,00 4.500.000,00 5.250.000,00 6.000.000,00 3.000.000,00 1.500.000,00 750.000,00 Contoh Soal 3.17 Sumber: www.delhi.edu Gambar 3.13 Usaha binatu laundry