Membuat Rencana Angsuran Anuitas dengan Pembulatan

139 Matematika Keuangan A = A n + B n Besar angsuran setiap periode berbeda. Untuk mengetahui besarnya angsuran suatu pinjaman setiap periodenya, perlu disusun suatu rencana angsuran. Agar Anda dapat menyusun rencana angsuran, pelajarilah uraian berikut. Perhatikan kembali Contoh Soal 3.19. Pinjaman Bu Arman sebesar Rp5.000.000,00 maka M = M Rp5.000.000,00. Anuitas yang harus dibayar Bu Arman sebesar Rp1.318.987,4 setiap tahun dalam waktu 5 tahun sehingga A = Rp1.318.987,4 dan n = 5. Diketahui anuitas A = A n + B n , n = 1, 2, ..., 5 Rumus angsuran ke-n adalah A n = A – B n Rencana angsuran disajikan sebagai berikut. Pada tahun ke-1, Bunga pada akhir tahun ke-1 adalah B 1 = 10 × M = 10 × Rp5.000.000,00 = Rp500.000,00 M Angsuran ke-1 adalah A 1 = A – B 1 = Rp1.318.987,4 – Rp500.000,00 = Rp818.987,4 Sisa utang pada akhir tahun ke-1 adalah M 1 M M = M – M A 1 = Rp5.000.000,00 – Rp818.987,4 = Rp4.181.012,6 Pada tahun ke-2, Bunga pada akhir tahun ke-2 adalah B 2 = 10 × M 1 = 10 × Rp4.181.012,6 = Rp418.101,26 Angsuran ke-2 adalah A 2 = A – B 2 = Rp1.318.987,4 – Rp418.101,26 = Rp900.886,14 Sisa utang pada akhir tahun ke-2 adalah M 2 M M =M 1 M –A – 2 = Rp4.181.012,6 – Rp900.886,14 = Rp3.280.126,45 Pada tahun ke-3, Bunga pada akhir tahun ke-3 adalah B 3 = 10 × M 2 M M = 10 × Rp3.280.126,45 = Rp328.012,65 Angsuran ke-3 adalah A 3 = A – B 3 = Rp1.318.987,4 – Rp328.012,65 = Rp990.974,76 Sisa utang pada akhir tahun ke-3 adalah M 3 M M = M 2 M M – 2 A 3 = Rp3.280.126,45 – Rp990.974,76= Rp2.289.151,69 Pada tahun ke-4, Bunga pada akhir tahun ke-4 adalah B 4 = 10 × M 3 M M = 10 × Rp2.289.151,69 = Rp228.915,17 Angsuran ke-4 adalah A 4 = A – B 4 = Rp1.318.987,4 – Rp228.915,17 = Rp1.090.072,23 Sisa utang pada akhir tahun ke-4 adalah M 4 M = M 3 M M – A 4 = Rp2.289.151,69 – Rp1.090.072,23 = Rp1.199.079,46 Search Se S Sea ea arc rcch Ketik: http:parjono. wordpress. com20070905 rumus-matematika- keuangan Website ini memuat informasi mengenai rumus-rumus matematika yang berhubungan dengan keuangan. 140 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Pada tahun ke-5, Bunga pada akhir tahun ke-5 adalah B 5 = 10 × M 4 = 10 × Rp1.199.079,46 = Rp119.907.95 Angsuran ke-5 adalah A 5 = A – B 5 = Rp1.318.987,4 – Rp119.907,95 = Rp1.199.079,46 Sisa utang pada akhir tahun ke-5 adalah M 5 = M 4 – A 5 = Rp1.199.079,46 – Rp1.199.079,46 = Rp0,00 M = A 1 + M 1 = A 1 + A 2 + M 2 = A 1 + A 2 + A 3 + M 3 = A 1 + A 2 + A 3 + A 4 + M 4 = A 1 + A 2 + A 3 + A 4 + A 5 + M 5 dengan M 5 = 0 = A 1 + A 2 + A 3 + A 4 + A 5 Jadi, jumlah semua angsuran sama dengan besar pinjamannya. Tabel rencana angsurannya disajikan sebagai berikut. Kerjakan tugas ini bersama 4 sampai dengan 5 teman Anda. Carilah informasi ke salah satu pengembang rumah developer mengenai: • suku bunga, • waktu pengembalian, • tipe rumah yang disediakan, dan • harga jual rumah. Selanjutnya, setiap orang menghitung besar anuitas dari semua tipe rumah yang disediakan dan membuat tabel rencana angsurannya. Setelah selesai, diskusikanlah hasil perhitungan Anda dan teman Anda? Apa yang dapat Anda simpulkan dari tugas ini? Tugas Siswa 3.3 Tabel 3.2 Tabel Rencana Angsuran Angsuran ke-n Utang Rp Anuitas Rp Bunga Angsuran Utang Sisa Utang 1 2

3 4

5 5.000.000,00 4.181.012,00 3.280.126,45 2.289.151,69 1.199.079,46 500.000,00 418.101,26 328.012,65 228.915,17 119.907,95 818.987,40 900.886,14 990.974,76 1.090.072,23 1.199.079,46 4.181.012,60 3.280.126,45 2.289.151,69 1.199.079,46 0,00 141 Matematika Keuangan

2. Anuitas dengan Pembulatan

Pada umumnya, besarnya anuitas yang dibayar atau diterima berupa pecahan. Untuk memudahkan perhitungan dan pembayaran, nilai anuitas dibulatkan ke atas atau ke bawah. Jika anuitas dibulatkan ke atas maka pembayaran terakhir adalah besarnya anuitas dikurangi kelebihan pembayaran. Jika anuitas dibulatkan ke bawah maka pembayaran terakhir adalah besarnya anuitas ditambah kekurangan pembayaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. Perhatikan kembali Contoh Soal 3.15. Jika anuitas yang harus dibayar Bu Arman dibulatkan sampai ribuan ke atas menjadi Rp1.319.000,00. Pembayaran terakhirnya dihitung sebagai berikut. Pada tahun ke-1, Bunga pada akhir tahun ke-1 adalah B 1 = 10 × M = 10 × Rp5.000.000,00 = Rp500.000,00 Angsuran ke-1 adalah A 1 = A – B 1 = Rp1.319.000,00 – Rp500.000,00 = Rp819.000,00 Sisa utang pada akhir tahun ke-1 adalah M 1 = M – A 1 = Rp5.000.000,00 – Rp819.000,00 = Rp4.181.000,00 Pada tahun ke-2, Bunga pada akhir tahun ke-2 adalah B 2 = 10 × M 1 = 10 × Rp4.181.000,00 = Rp418.100,00 Angsuran ke-2 adalah A 2 = A – B 2 = Rp1.319.000,00 – Rp418.100,00 = Rp900.900,00 Sisa utang pada akhir tahun ke-2 adalah M 2 = M 1 – A 2 = Rp4.181.000,00 – Rp900.900,00 = Rp3.280.100,00 Pada tahun ke-3, Bunga pada akhir tahun ke-3 adalah B 3 = 10 × M 2 = 10 × Rp3.280.100,00 = Rp328.010,00 Angsuran ke-3 adalah A 3 = A – B 3 = Rp1.319.000,00 – Rp328.010,00 = Rp990.990,00 Sisa utang pada akhir tahun ke-3 adalah M 3 = M 2 – A 3 = Rp3.280.100,00 – Rp990.990,00 = Rp2.289.110,00 Pada tahun ke-4, Bunga pada akhir tahun ke-4 adalah B 4 = 10 × M 3 = 10 × Rp2.289.110,00 = Rp228.911,00 Angsuran ke-4 adalah A 4 = A – B 4 = Rp1.319.000,00 – Rp228.911,00 = Rp1.090.089,00 Sisa utang pada akhir tahun ke-4 adalah M 4 = M 3 – A 4 = Rp2.289.110,00 – Rp1.090.089,00 = Rp1.199.021,00 142 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Pada tahun ke-5, Bunga pada akhir tahun ke-5 adalah B 5 = 10 × M 4 M = 10 × Rp1.199.021,00 = Rp119.902,1 Angsuran ke-5 adalah A 5 = A – B 5 = Rp1.319.000,00 – Rp119.902,1 = Rp1.199.097,9 Sisa utang pada akhir tahun ke-5 adalah M 5 M = M 4 M – A 5 = Rp1.199.021,00 – Rp1.199.097,9 = Rp76,9 Jadi, terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp76,9. Dengan demikian, pembayaran terakhirnya adalah anuitas yang telah dibulatkan dikurangi oleh kelebihan pembayaran ini, yaitu pembayaran terakhir = Rp1.319.000,00 – Rp76,9 = Rp1.318.923,1. Tabel rencana angsurannya disajikan sebagai berikut. 1 . Coba Anda lakukan perhitungan anuitas pembulatan ke bawah seperti pada perhitungan anuitas dengan pembulatan ke atas. 2 . Gunakan anuitas setelah dibulatkan ke bawah, yaitu A = Rp1.318.000,00. 3 . Kemudian, lengkapilah tabel rencana angsuran berikut. Angsuran ke-n Utang Rp Bunga Rp Anuitas Angsuran Utang Rp Sisa Utang Rp 1 2

3 4

5 5.000.000,00 ... ... ... ... ... 418.200,00 ... ... 120.366,20 ... ... 989.780,00 ... ... ... ... ... 1.203.662,00 ... 4 . Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan tersebut? Jelaskan dan diskusikan bersama teman Anda. Kegiatan Siswa Sekarang, coba Anda lakukan kegiatan berikut untuk membandingkan perhitungan anuitas dengan pembulatan ke atas dan pembulatan ke bawah. Tabel 3.3 Tabel Rencana Angsuran dengan Pembulatan Anuitas ke Atas Angsuran ke-n Utang Rp Anuitas Rp Bunga Angsuran Utang Sisa Utang 1 2

3 4

5 5.000.000,00 4.181.000,00 3.280.100,00 2.289.110,00 1.199.021,00 500.000,00 418.100,00 328.010,00 228.911,00 119.902,10 819.000,00 900.900,00 990.990,00 1.088.758,00 1.199.097,90 4.181.000,00 3.280.100,00 2.289.110,00 1.199.021,00 –76,90 143 Matematika Keuangan Dari perhitungan anuitas dengan pembulatan ke bawah akan diperoleh kekurangan pembayaran untuk melunasi sejumlah utang. Dari kegiatan tersebut, berapakah kekurangan pembayaran utangnya? Berapa jumlah pembayaran terakhir yang harus dibayar? Dari kegiatan tersebut, sekarang Anda dapat membedakan perhitungan anuitas dengan pembulatan ke atas dan perhitungan anuitas dengan pembulatan ke bawah. Sekarang, kerjakanlah latihan berikut. Kerjakan soal-soal berikut di buku latihan Anda. Evaluasi Materi 3.3 .3 1 . Untuk modal usahanya, Pak Tohari meminjam uang dari bank sebesar Rp10.000.000,00 dengan suku bunga majemuk 9 per tahun. Ia harus melunasi pinjamannya dalam waktu 2 tahun dengan pembayaran setiap akhir bulan. Tentukan besar anuitasnya dan buat tabel rencana angsurannya. 2 . Sebuah yayasan meminjam uang dari bank sebesar Rp25.000.000,00 untuk membangun gedung baru. Yayasan tersebut harus melunasi pinjamannya dalam waktu 5 tahun setiap akhir tahun. Jika bank menetapkan suku bunga majemuk sebesar 6,5 per tahun, hitunglah anuitasnya. 3 . Sebuah perusahaan otomotif memberikan penawaran berupa pembelian motor dengan cara kredit. Harga tunai motor tersebut Rp12.000.000,00. Perusahaan tersebut menetapkan suku bunga majemuk 12 per tahun dan pembayaran harus dilunasi dalam 2 tahun. Jika pembayaran dilakukan setiap akhir bulan, tentukan anuitasnya. 4 . Sebuah bank menawarkan program pembelian rumah sederhana kepada para nasabahnya dengan cara kredit dan suku bunga rendah, yaitu sebesar 3 per tahun. Harga tunai rumah sederhana tersebut adalah Rp40.000.000,00. Jika pembayaran dilakukan setiap akhir tahun selama 10 tahun, tentukan anuitasnya dan buatlah tabel rencana angsurannya. 5 . Diketahui suku bunga majemuk 15 per tahun, pinjaman dilunasi setiap akhir tahun selama 5 tahun, dan anuitas dibulatkan ke atas. a . lengkapilah tabel rencana angsuran berikut. Angsuran ke-n Utang Rp Bunga Anuitas Rp Angsuran Utang Sisa Utang 1 2

3 4

5 ... ... ... ... ... 750.000 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... b . Tentukan besar pembayaran terakhir. 144 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Untuk keperluan pembukuan, biasanya sebuah perusahaan menghitung nilai semua aset-asetnya pada setiap akhir periode akhir tahun atau akhir bulan. Pada aset-aset berupa barang seperti mesin, komputer, atau mobil nilainya berkurang dari satu periode ke periode berikutnya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu mengetahui seberapa besar pengurangan nilai aset-aset tersebut. Dalam ilmu ekonomi, besar pengurangan nilai aset ini disebut penyusutan. Cara menghitung penyusutan akan Anda pelajari pada bagian ini. Anda dapat menghitung besar penyusutan mesin tersebut setiap tahun. Perhatikan uraian berikut. Sebuah perusahaan makanan ringan membeli sebuah mesin pengepakan seharga Rp5.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat mesin tersebut 5 tahun dengan nilai sisa Rp1.000.000,00. Harga mesin = Rp5.000.000,00, umur sisa = Rp1.000.000,00, nilai manfaat = 5 tahun. Besar penyusutan mesin tersebut setiap tahun adalah Penyusutan = Harga pembelian mesin Nilai sisa Umur man r f - a ff Penyusutan = Rp Rp 5 000 000 00 1 000 000 00 5 . . 000 , . Rp 00 1 . , 000 - Penyusutan = Rp800.000,00 Untuk lebih jelasnya, besar penyusutan dari mesin pengepakan tersebut dapat dituliskan dalam tabel berikut. Tabel 3.4 Tabel Penyusutan Mesin Pengepakan Tahun ke- Harga Perolehan Rp Penyusutan Rp Akumulasi Penyusutan Rp Nilai Buku Akhir Tahun Rp 1 2

3 4

5 – 5.000.000,00 4.200.000,00 3.400.000,00 2.600.000,00 1.800.000,00 – 800.000,00 800.000,00 800.000,00 800.000,00 800.000,00 – 800.000,00 1.600.000,00 2.400.000,00 3.200.000,00 4.000.000,00 5.000.000,00 4.200.000,00 3.400.000,00 2.600.000,00 1.800.000,00 1.000.000,00 D Penyusutan Kata Kunci K K Kat ata ta Ku nc Ku unc ncci • penyusutan • umur manfaat • nilai sisa • aktiva • harga perolehan • umur ekonomi • nilai residu Sumber: www.js-machine.com Gambar 3.10 Mesin pengepakan 145 Matematika Keuangan Perhatikan kembali Tabel 3.4. Pada tahun ke-0, harga pembelian mesin sebesar Rp5.000.000,00 masuk ke dalam nilai buku akhir tahun ke-0. Artinya, perusahaan memiliki aset senilai Rp5.000.000,00. Pada akhir tahun ke-1, harga mesin berkurang sebesar Rp800.000,00 sehingga nilai aset perusahaan menjadi Rp4.200.000,00. Pada akhir tahun ke-2, harga mesin berkurang lagi sebesar Rp800.000,00 sehingga nilai aset perusahaan menjadi Rp3.400.000,00. Pada akhir tahun ke-3, harga mesin berkurang lagi sebesar Rp800.000,00 sehingga nilai aset perusahaan menjadi Rp2.600.000,00, dan seterusnya. Proses ini disebut juga penyusutan. Jadi, penyusutan adalah proses pengalokasian secara periodik berkala dari perolehan suatu aktiva terhadap biaya perusahaan.

1. Istilah-Istilah yang Berhubungan dengan Penyusutan Pengayaan

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan penyusutan, di antaranya aktiva, harga perolehan, umur ekonomi umur manfaat, dan nilai residu nilai sisa.

a. Aktiva atau Harta Perusahaan

Aktiva dide Ànisikan sebagai segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan hak-hak yang dimiliki. Mesin pengepakan yang dibeli oleh perusahaan makanan termasuk aktiva. Berdasarkan manfaatnya, aktiva dibedakan menjadi dua macam, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. 1 Aktiva harta lancar adalah uang tunai atau aktiva lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual, atau dipakai habis selama satu periode operasi normal dari perusahaan tersebut. Contohnya, alat tulis kantor. 2 Aktiva harta tetap adalah aktiva yang digunakan dalam menyelenggarakan operasi perusahaan. Aktiva tetap memiliki sifat tahan lama atau relatif permanen. Artinya, pemakaiannya lebih dari satu periode operasi normal dari perusahaan. Mesin pengepakan merupakan aktiva tetap. Aktiva tetap terdiri atas aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. a Aktiva tetap berwujud adalah aktiva tetap yang memiliki sifat Àsik, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dan lain-lain. Sumber: www.mekarindah.com Gambar 3.11 Alat tulis kantor termasuk jenis aktiva lancar. 146 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Harga sebuah mesin cuci Rp1.500.000,00, diperkirakan masa pakainya 4 tahun dengan nilai sisa Rp250.000,00. Berapakah besarnya beban penyusutan setiap tahun jika dihitung dengan metode garis lurus? Soal Pilihan S So oal al Pi Piilliih ha an b Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap yang tidak memiliki sifat Àsik, tetapi memiliki nilai uang karena kekuatan hukumnya, misalnya hak paten, merek dagang, dan lain-lain.

b. Harga Perolehan

Harga perolehan adalah harga pembelian sebuah aktiva tetap ditambah biaya-biaya lainnya sehingga aktiva tetap tersebut siap dimiliki dan dipakai. Misalnya, harga perolehan sebuah mobil adalah harga pembelian mobil ditambah biaya pengurusan surat-surat, asuransi, dan sebagainya. Jika tidak diperlukan tambahan biaya lainnya maka harga perolehan sama dengan harga pembelian. Harga perolehan dari mesin pengepakan adalah Rp5.000.000,00.

c. Umur Ekonomi atau Umur Manfaat

Umur ekonomi atau umur manfaat adalah masa pemakaian aktiva tetap yang masih mendatangkan manfaat ekonomi. Pada contoh kasus mesin pengepakan, umur ekonomi umur manfaat mesin pengepakan adalah 5 tahun.

d. Nilai Residu atau Nilai Sisa

Nilai residu atau nilai sisa adalah nilai aktiva tetap setelah masa taksiran umur ekonomi selesai. Nilai residu atau nilai sisa mesin pengepakan pada contoh kasus mesin pengepakan adalah Rp1.000.000,00.

2. Perhitungan pada Penyusutan

Bagaimanakah cara menghitung penyusutan? Terdapat beberapa metode perhitungan penyusutan. Metode-metode yang akan dipelajari pada bagian ini di antaranya metode garis lurus dan metode saldo menurun.

a. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus disebut juga metode persentase tetap. Metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan yang telah disinggung pada awal subbab merupakan metode garis lurus, yaitu Penyusutan Harga pembelian mesin Nilai sisa = - U