n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes N = banyaknya siswa
= jumlah varian skor dari tiap-tiap item = varian total
Tingkat reliabilitas dari soal uji coba kemampuan berpikir kritis matematis didasarkan pada klasifikasi J.P Guilford sebagai berikut:
14
Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Besarnya r Tingkat Reliabilitas
0,00 r
11
0,20
Sangat Rendah
0,20 r
11
0,40
Rendah
0,40 r
11
0,70 Sedang
0,70 r
11
0,90
Tinggi
0,90 r
11
1,00
Sangat Tinggi
Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, nilai r
11
= 0,74 berada diantara kisaran
0,70 r
11
0,90, maka dari 6 soal yang valid memiliki derajat reliabilitas tinggi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam belajar matematika. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan berpikir kritis matematis. Tes kemampuan berpikir kritis
matematis akan diberikan kepada siswa sesudah perlakuan terhadap dua kelas yaitu kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya
diterapkan model pembelajaran learning cycle 5e, dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol yang yang dalam proses pembelajarannya diterapkan model pembelajaran
konvensional. Tes yang diberikan terdiri dari 6 butir soal berbentuk uraian dengan pokok bahasan bangun datar segiempat.
14
Erman, op. cit., h. 139.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan uji-t. Data yang telah terkumpul dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Keseluruhan pengolahan data mulai
dari menguji normalitas hingga menguji kesamaan dua rata-rata kelompok penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak PSPP Perfect
Statistics Perfessionally Presented. 1.
Uji Persyaratan Analisis
Uji t dapat dilakukan apabila memenuhi uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis ini perlu dipenuhi agar hasil dari penelitian yang dilakukan
mampu digeneralisasikan dan valid. Uji persyaratan analisis yang perlu dipenuhi
adalah: a.
Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah populasi dimana sampel diambil normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas
menggunakan uji Chi-Square yang terdapat pada perangkat lunak PSPP. Namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai
berikut:
1 H
= Sampel berasal dari distribusi normal; 2
H
1
= Sampel berasal dari distribusi tidak normal.
Perhatikanlah nilai yang ditunjukkan oleh Asymp. Sig. pada output yang
dihasilkan setelah pengolahan data untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih
, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a Jika signifikansi p ≤ taraf signifikansi α = 0,05 maka H
ditolak, yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b Jika signifikansi p taraf signifikansi α = 0,05 maka H
diterima, yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua populasi homogen atau tidak. Analisis yang digunakan adalah
Levene’s Test for Equality of Variances pada perangkat lunak PSPP. Namun sebelumnya telah
ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut: 1
H :
1 2
=
2 2
2 H
1
:
1 2
2 2
Perhatikanlah nilai yang ditunjukkan oleh Sig. pada output yang dihasilkan
setelah pengolahan data untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a
Jika signifikansi p ≤ taraf signifikansi α = 0,05 maka H ditolak, yaitu
varians kedua populasi tidak homogen. b
Jika signifikansi p taraf signifikansi α = 0,05 maka H diterima, yaitu
varians kedua populasi homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan cara menguji kesamaan dua rata-rata menggunakan analisis Independent
Samples T Test yang terdapat pada perangkat lunak PSPP. Namun sebelumnya
telah ditetapkan terlebih dahulu hipotesis deskriptifnya, yaitu sebagai berikut:
a H
= Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5e lebih kecil atau sama
dengan rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional;
b H
1
= Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5e lebih tinggi dari pada
rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.