Indikator keempat, yaitu merumuskan langkah-langkah penyelesaian

pembelajaran yang berbasis konstruktivisme. 1 Teori konstruktivisme menekankan agar peserta didik secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri, oleh karena itu pembelajaran dengan model pembelajaran learning cycle 5e lebih berpusat pada siswa. 2 Menurut pandangan konstruktivis, “guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran siswa, akan tetapi guru harus mendorong siswa untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, dan berpikir secara kritis.” 3 Berdasarkan pandangan konstrutivis di atas itu berarti salah satu tujuan dari proses pembelajaran konstruktivisme adalah untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Sedangkan pada pembelajaran konvensional guru merupakan sumber dari proses pembelajaran sehingga siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru sehingga kemampuan berpikir kritisnya kurang dapat terlatih. Selain itu, hasil persentasi skor setiap indikator berpikir kritis pada kelas eksperimen rata-rata sudah mencapai lebih dari 65, sedangkan pada kelas kontrol hanya satu indikator yang persentase skornya mencapai 65 yaitu pada indikator memberikan alasan, dan tiga indikator lainnya seperti mengidentifikasi keputusan, memberi penjelasan lebih lanjut, dan merumuskan langkah-langkah penyelesaian persentase skornya masih di bawah 65. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosita Mahmudah pada tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa hasil persentasi skor setiap indikator berpikir kritis pada kelas eksperimen rata-ratanya tidak ada yang mencapai 65. 4 Hal ini menunjukkan model pembelajaran learning cycle 5e lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dari pada model pembelajaran Creative Problem Solving. Selain itu ternyata hasil penelitian Oktaviani Dwi Astuti juga menunjukkan bahwa model pembelajaran 1 Made Wena, StrategiPembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009 h. 170. 2 Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008 , h. 8. 3 Ibid. 4 Rosita Mahmudah , “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ”, Skripsi jurusan pendidikan matematika UIN, Jakarta, 2013, h. 67. learning cycle mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pelajaran kimia. Dengan demikian, tidak salah bahwa hasil penelitian ini menyatakan, siswa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 5e memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang lebih baik dibandingkan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Walaupun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya: 1. Penelitian ini hanya meneliti pada pokok bahasan bangun datar segiempat saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2. Penelitian dilakukan hanya dalam waktu sekitar satu bulan, sehingga pengaruh pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Learning Cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis masih kurang maksimal. 3. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel model pembelajaran Learning Cycle 5e, dan kemampuan berpikir kritis matematis. Variabel lain seperti minat, motivasi, lingkungan belajar, dan lain- lain tidak terkontrol sehingga tidak mustahil jika penelitian ini dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain. 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih tinggi dari pada siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional. Baik pada indikator memberikan alasan, mengidentifikasi suatu keputusan, memberi penjelasan lebih lanjut, dan merumuskan langkah-langkah penyelesaian pada siswa yang diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E memiliki nilai rata-rata lebih unggul jika dibandingkan siswa yang diterapkan model pembelajaran secara konvensional. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang paling dipengaruhi oleh model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah pada indikator memberi penjelasan lebih lanjut. Walaupun pada indikator tersebut bukan merupakan ketercapaian tertinggi pada kelas yang diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa tertinggi pada kelas yang diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah pada indikator mengidentifikasi suatu keputusan. Berbeda dengan kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional, ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa tertingginya terdapat pada indikator memberikan alasan. walaupun demikian, secara persentase kemampuan berpikir kritis siswa yang diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih tinggi pada setiap indikatornya dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya guru matematika, hendaknya menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. 2. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran matematika materi Bangun Datar Segiempat, oleh karena itu sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan materi matematika lainnya. 3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mendesain bahan ajar berupa LKS yang lebih menarik dan konstruktif, dengan upaya tersebut diharapkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran matematika dapat meningkat sehingga kemampuan matematis siswa dapat berkembang. 4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada kemampuan berpikir kritis sedangkan aspek lain belum diukur. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap kemampuan matematis lainnya. 5. Diharapkan adanya penelitian yang lebih dalam lagi mengenai kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan mencari inovasi model pembelajaran lain yang dapat dijadikan alternatif model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. 88 DAFTAR PUSTAKA A, Peter, dkk. 1994. “Holistic Critical Thinking Skoring Rubric”. Sanfrancisco: Santa Clara University dan University of California. Ahmet, dan Abdulkadir. 2013. “The Effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry on Student’s Academic and The Permanence of Their Knowledge”. Kastamanu, Turkey: International Jurnal on New Trends in Education and Their Implications, Vol. 4. Arifin, Zainal. 2009. “Evaluasi pembelajaran Prinsip, teknik, prosedur”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. 2012 . “Evaluasi pembelajaran”. Jakarta: Direktorat Jendral Kementrian Agama. Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Erman, H. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Matematika”. Bandung: UPI. Firdaus, Citra Humaira. 2014. “Pengaruh Model Learning Cycle 7e Terhadap kemampuan koneksi matematik siswa SMPN 2 Tangerang Selatan pada Kelas VIII pada Pokok Bahasan Bangun Lingkaran”. Jakarta: Skripsi UIN. Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Terj. Benyamn Hadinata, dari Critical Thinking: An Introduction. Jakarta: Erlangga. Irianto, Agus. 2007. Statistik: Konsep Dasar dan Apliksinya. Jakarta: Kencana, Cet ke-4. Kadir. 2010. Statistika untuk penelitian ilmu-ilmu social. Jakarta: Rosemata Sampurna. Mahmudah, Rosita. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ”. Skripsi UIN Jakarta: tidak diterbitkan. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo. Peter, Ebiendele Ebosele. 2012. “Critical thinking: Essence for teaching mathematics and mathematics problem solving skills ”. Nigeria: African Journal of Mathematics and Computer Science Research, Vol. 53.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat.

1 3 91

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa salah satu SMP Negeri di Sungailiat.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6