Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

untuk kemampuan berpikir kritis matematis siswa adalah dari Rubrik yang dimodifikasi dari Peter A. Facione dan Noren C. Facione, tahun 1994. 4 Peneliti juga menyesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis siswa, sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Materi Bangun Datar Segiempat Indikator Berpikir Kritis Kriteria Skor 1. Memberikan alasan Dapat memberikan jawaban yang benar dan alasan yang logis berdasarkan bukti-bukti yang sesuai dan lengkap. 4 Dapat memberikan jawaban yang benar dan alasan yang sudah sesuai dengan jawaban, namun penyediaan bukti masih kurang. 3 Dapat memberikan jawaban yang benar tetapi alasan yang dikemukakan tidak sesuai dengan jawaban. 2 Dapat memberikan jawaban yang benar, namun tidak dapat memberikan alasan. 1 Tidak memberikan jawaban atau salah dalam memberikan jawaban. 2. Mengidentifikasi suatu keputusan. Mengidentifikasi kebenaran suatu keputusan yang disertai konsep matematika dan melakukan perhitungan dengan benar. 4 Mengidentifikasi kebenaran suatu keputusan yang disertai konsep matematika yang benar, tetapi salah dalam melakukan perhitungan. 3 Mengidentifikasi kebenaran suatu keputusan, tetapi menggunakan konsep yang tidak sesuai. 2 Mengidentifikasi kebenaran suatu keputusan, tetapi menggunakan konsep yang tidak sesuai. dan salah dalam melakukan perhitungan. 1 Tidak memberikan jawaban, atau salah dalam memberikan jawaban. 3. Memberikan penjelasan lebih Dapat memberikan penjelasan konsep matematika yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan dengan lengkap. 4 4 Peter A. Facione, Noren C. Facione, R.N.,FNP, Holistic Critical Thinking Skoring Rubric, Santa Clara University dan University of California, Sanfrancisco, tahun 1994. Indikator Berpikir Kritis Kriteria Skor lanjut. Dapat memberikan sebagian besar penjelasan konsep matematika yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. 3 Dapat memberikan sebagian kecil penjelasan konsep matematika yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. 2 Dapat memberikan penjelasan konsep matematika, tetapi tidak sesuai dengan pernyataan yang diberikan. 1 Tidak memberikan jawaban, atau salah dalam memberikan jawaban. 4. Merumuskan langkah-langkah penyelesaian Merumuskan langkah-langkah penyelesaian yang disertai dengan konsep matematika dan melakukan perhitungan dengan benar dan lengkap. 4 Merumuskan langkah-langkah penyelesaian yang disertai dengan konsep matematika dengan benar dan lengkap, tetapi salah melakukan perhitungan. 3 Tidak lengkap merumuskan langkah-langkah penyelesaian, tetapi benar melakukan perhitungan. 2 Tidak lengkap dalam merumuskan langkah- langkah penyelesaian, dan salah melakukan perhitungan. 1 Tidak memberikan jawaban atau salah dalam memberikan jawaban Instrumen yang baik ialah instrumen yang diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Soal yang diujicobakan sebanyak 6 soal, uji coba dilakukan pada kelas VIII-1 di salah satu SMP di Tangerang yang terdiri dari 22 siswa. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas instrumen tes.

1. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang harus diukur. 5 Pengukuran validitas soal tes kemampuan berpikir kritis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 6 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet 5, h. 73

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat.

1 3 91

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa salah satu SMP Negeri di Sungailiat.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6