Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Kontrol

4. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Kemampuan berpikir kritis matematis dalam penelitian ini didasarkan pada empat indikator, meliputi memberikan alasan, mengidentifikasi suatu keputusan, memberikan penjelasan lebih lanjut, dan merumuskan langkah-langkah penyelesaian. Skor kemampuan berpikir kritis matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan indikator tersebut disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Perbandingan kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Berpikir Kritis No. Indikator Skor Ideal Eksperimen Kontrol Jumlah Skor Siswa Jumlah Skor Siswa 1. Memberikan Alasan 8 192 5,65 70,59 178 5,24 65,44 2. Mengidentifi- kasi keputusan 8 193 5,68 70,96 165 4,85 60,66 3. Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut 4 89 2,62 65,44 59 1,74 43,38 4. Merumuskan Langkah- langkah Penyelesaian 4 86 2,53 63,24 80 2,35 58,82 Keseluruhan 24 560 16,47 68,67 482 14,18 59,08 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor kemampuan berpikir kritis matematis siswa keseluruhan pada kelas eksperimen sebesar 16,47 dengan persentase 68,67, sedangkan skor kemampuan berpikir kritis matematis siswa keseluruhan pada kelas kontrol 14,18 dengan persentase 59,08. Ketercapaian untuk masing-masing indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu: 1 Indikator memberikan alasan, rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 5,65 dengan persentase 70,59 dan kelas kontrol sebesar 5,24 dengan persentase 65,44, selisih rata-rata kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,41 dengan persentase 5,15. 2 Indikator mengidentifikasi suatu keputusan, rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 5,68 dengan persentase 70,96 dan kelas kontrol sebesar 4,85 dengan persentase 60,66, selisih rata-rata kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,83 dengan persentase 10,3. 3 Indikator memberi penjelasan lebih lanjut, rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 2,62 dengan persentase 65,44 dan kelas kontrol sebesar 1,74 dengan persentase 43,38, selisih rata-rata kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,88 dengan persentase 22,06. 4 Indikator merumuskan langkah-langkah penyelesaian, rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 2,53 dengan persentase 63,24 dan kelas kontrol sebesar 2,35 dengan persentase 58,82, selisih rata-rata kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,18 dengan persentase 4,42. Berdasarkan keempat indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diukur pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, pada indikator memberi penjelasan lebih lanjut terdapat perbedaan paling besar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan selisih 0,88 atau 22,06. Secara visual perbandingan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada grafik persentase berikut ini. Diagram 4.2 Persentase Indikator Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 Per senta se Indikator kelas eksperimen kelas kontrol

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat.

1 3 91

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa salah satu SMP Negeri di Sungailiat.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6