Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kelima tahap yang telah diuraikan diatas merupakan langkah pada model pembelajaran learning cycle 5e yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Berikut ini disajikan bagan kerangka berpikir seperti yang telah diuraikan diatas. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran learning cycle 5e lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Memberi Penjelasan Lebih Lanjut Memberikan Alasan Mengidentifikasi Suatu Keputusan Merumuskan Langkah- langkah Penyelesaian Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis EXPLAIN ELABORATE EVALUATE EXPLORE ENGAGE 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP di Tangerang. Waktu penelitian, yaitu semester genap tahun ajaran 20142015 di kelas VII selama satu bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2015.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan variabel bebasnya adalah model pembelajaran learning cycle 5e. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi eksperimen, karena tidak memungkinkan peneliti mangadakan pengontrolan penuh terhadap variabel kondisi eksperimen. Sampel penelitian ini akan dikelompokkan menjadi dua dan diberikan perlakuan pembelajaran. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran learning cycle 5e, sedangkan kelas kontrol dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two-group Post-Test Only Design. Berikut adalah tabel dengan desain penelitian Two-group Post-Test Only Design. 1 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Treatment Perlakuan Posttest Tes Akhir E X Y K - Y 1 Bambang P, dan Lina M, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Karisma Putra UtamaOffset, 2011, Cet. 6, h. 162. Keterangan : E = Kelompok eksperimen K = Kelompok kontrol X = Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajarn learning cycle 5e Y = Tes akhir yang sama pada kedua kelas Langkah yang dilakukan sebelum memberikan tes kemampuan berpikir kritis matematis adalah melakukan proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Perlakuan khusus diberikan pada kelas eksperimen dalam bentuk pemberian variabel bebas model pembelajaran learning cycle 5e untuk kemudian dilihat pengaruhya pada variabel terikat kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat memberikan data dan informasi untuk suatu penelitian. 2 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang karakteristiknya benar-benar diselidiki. ” 3 Populasi dalam penelitian ini ada populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling adalah seluruh siswa di salah satu SMP di Tangerang, dan populasi sasarannya adalah siswa kelas VII SMP tersebut. Pengambilan Sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Setelah melakukan Cluster Random Sampling maka terpilihlah 2 kelas. Kemudian dari 2 kelas tersebut diundi, kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka terpilih kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen pembelajaran menggunakan model learning cycle 5e dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol pembelajaran menggunakan model konvensional. 2 Kadir, Statistika untuk penelitian ilmu-ilmu social, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 84-85. 3 Ibid.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal uraian yang diberikan dalam bentuk post test. Instrumen tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan Bangun Datar Segiempat, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah sama. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mengacu kepada indikator kemampuan berpikir kritis yang akan diukur, yang meliputi: 1. Memberikan alasan Siswa mampu memberikan alasan yang sesuai dengan konsep matematika mengenai jawaban yang dikemukakan. 2. Mengidentifikasi suatu keputusan. Siswa mampu mengidentifikasi suatu keputusan dari suatu permasalahan. 3. Memberikan penjelasan lebih lanjut Siswa mampu menggunakan konsep untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu pernyataan. 4. Merumuskan langkah-langkah penyelesaian Siswa mampu membuat solusi dari permasalahan berdasarkan konsep yang terlibat dengan menuliskan langkah-langkah penyelesaiannnya. Sebelum membuat soal instrumen penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal mengenai materi Bangun Datar Segiempat dan disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang akan diukur. Setelah membuat kisi-kisi soal, peneliti melanjutkan membuat soal berikut pedoman penskoran untuk menilai jawaban siswa. Kisi-kisi instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat.

1 3 91

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa salah satu SMP Negeri di Sungailiat.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6