Indikator Kedua, yaitu mengidentifikasi suatu keputusan. Soal post test

 Kelas Eksperimen Gambar 4.16 Jawaban Post test No 5 Kelas Eksperimen  Kelas Kontrol Gambar 4.17 Jawaban Post test No 5 Kelas Eksperimen Soal nomor 5 ini siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi keputusan yang dikemukakan oleh Soni. Jawaban siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah sama-sama bisa mengidentifikasi keputusan. Namun bedanya pada kelas eksperimen siswa sudah menggunakan konsep matematika yang benar dan penulisan jawaban siswa juga sudah cukup jelas, serta siswa juga menggunakan penamaan pada setiap bangun datar sesuai dengan gambar yang diberikan pada soal sehingga siswa dapat mengidentifikasi keputusan secara tepat. Sedangkan pada kelas kontrol penulisan jawaban siswa kurang dapat dipahami, karena pada jawaban tersebut terdapat kata-kata yang dapat disalahartikan oleh orang lain yang membacanya, yaitu “luas yang tidak diarsir”. Kita dapat lihat pada gambar di soal bahwa daerah yang tidak diarsir bukan hanya pada bidang PFGQ tetapi pada bidang ABCD juga terdapat bagian yang tidak diarsir. Seharusnya kata- kata “luas yang tidak diarsir” diganti menjadi “luas bidang PFGQ” sehingga tidak menyebabkan perbedaan pemahaman. Siswa juga salah menginterpretsikan lambang luas, siswa menggunakan lambang sudut untuk menjelaskan luas EFGH. serta siswa juga salah dalam menghitung luas yang diarsir atau bidang EPQH sehingga keputusan yang dibuat pun menjadi kurang tepat. Berdasarkan hasil jawaban siswa dari 2 pertanyaan tersebut, didapatkan persentase skor rata-rata indikator mengidentifikasi keputusan, pada kelas eksperimen sebesar 70,96 dan kelas kontrol sebesar 60,66. Persentase skor siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

c. Indikator ketiga, yaitu memberi penjelasan lebih lanjut

. Soal post test no 3 merupakan soal untuk mengukur indikator tersebut. Berikut ini merupakan soal dan jawaban siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal No 3: “Belah ketupat mempunyai 2 buah sumbu simetri dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Berikan penjelasan tentang pernyataan tersebut menggunakan konsep yang sesuai ”  Kelas Eksperimen Gambar 4.18 Jawaban Post test No 3 Kelas Eksperimen  Kelas Kontrol Gambar 4.19 Jawaban Post test No 3 Kelas Kontrol Soal post test nomor 3 ini siswa ditugaskan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dari pernyataan yang diberikan. Jawaban kelas kontrol dalam memberikan penjelasan lebih lanjut sudah sesuai dengan konsep matematika, namun penjelasannya masih kurang jelas. Pada jawaban tersebut ia menuliskan kalimat yang kurang jelas, seperti “jika dilipat sudut A akan bertemu sudut C”, kata “dilipat” itu kurang jelas, maksudnya dilipat pada garissisi apa?, dan penjelasan yang diberikan juga kurang lengkap. Berbeda dengan jawaban siswa pada kelas eksperimen, penjelasan yang diberikan sesuai dengan konsep mametatika dan cenderung lebih jelas dan lengkap. Jawaban tersebut dikaitkan dengan beberapa konsep, yaitu sifat-sifat dari keempat sisi belah ketupat dan sifat-sifat dari segitiga sama kaki, sehingga dapat memberikan penjelasan yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Berdasarkan hasil jawaban siswa dari pertanyaan tersebut, didapatkan persentase skor rata-rata indikator mengidentifikasi keputusan, pada kelas eksperimen sebesar 65,44 dan kelas kontrol sebesar 43,38. Persentase skor siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

d. Indikator keempat, yaitu merumuskan langkah-langkah penyelesaian

. Soal post test no 4 merupakan soal untuk mengukur indikator tersebut. Berikut ini merupakan soal dan jawaban siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal No 4: “Pak Mamat ingin membuat 70 buah layang-layang untuk dijual. Setiap layang-layang mempunyai ukuran diagonal 30 cm dan 45 cm. Untuk menbuat layang layang tersebut pak Mamat membutuhkan kertas, tetapi kertas yang tersedia berbentuk persegipanjang. Setiap lembar kertas berukuran panjang 110 cm dan lebarnya 90 cm. Pak Mamat ingin mengetahui berapa lembar kertas yang dibutuhkan untuk membuat 70 buah layang-layang tersebut. Bagaimana cara Anda untuk menentukan banyaknya lembar kertas yang dibutuhkan pak Mamat ”  Kelas Eksperimen Gambar 4.20 Jawaban Post test No 4 Kelas Eksperimen  Kelas Kontrol Gambar 4.21 Jawaban Post test No 4 Kelas Kontrol Soal post test nomor 4 ini meminta siswa untuk merumuskan langkah- langkah penyelesaian dari suatu permasalahan yang diberikan, yaitu menentukan banyaknya kertas yang dibutuhkan untuk membuat 70 buah layang-layang. Jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah benar yaitu 4,7 lembar kertas atau jika dibulatkan menjadi 5 lembar kertas. Namun penulisan jawabannya yang berbeda. Pada gambar 2.23 jawaban siswa pada

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat.

1 3 91

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung.

1 3 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa salah satu SMP Negeri di Sungailiat.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 6