Sistematika Penulisan Analisis Data

garis-garis besar yang akan ditanyakan kepada responden, yang relevan dengan permasalahan penguasaan dan pengelolaan hutan adat oleh masyarakat hukum adat mukim setempat.

7. Analisis Data

Pada dasarnya analisis data mulai dilakukan sejak dimulainya proses penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Sehingga sejak awal setiap data atau informasi dapat diklarifikasi kebenarannya. Analisis data dilakukan secara kualitatif, yaitu setelah data, baik data sekunder maupun data primer, yang diperlukan terkumpul, maka data yang diperoleh tersebut diolah, diorganisasikan dan dikelompokkan dalam klasifikasi menurut pokok permasalahan dan selanjutnya dibahas secara deskriptif analitik. 77

I. Sistematika Penulisan

Disertasi ini terdiri dari 5 lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I memuat pendahuluan yang mencakup; latar belakang, perumusan masalah, asumsi, kerangka teori dan konsepsi, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis‐garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini diperlukan kreatifitas pewawancara, karena pedoman wawancara lebih banyak tergantung pada pewawancara, dan 2 pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chekslist, dimana pewawancara tinggal membubuhkan tanda v check pada nomor yang sesuai. Dan modifikasi dari keduanya itu adalah pedoman wawancara yang semi struktur. 77 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 112‐ 113. Menuliskan bahwa analisis data bermaksud pertama‐tama mengorganisasikan data. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Sedangkan pengolahan data adalah kegiatan pendahuluan dari analisis data, yang meliputi kegiatan editing dan koding. Lihat; Soetandyo Wignyosoebroto, Pengolahan dan Analisa Data, dalam Metode‐metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1989, hal. 270. Bab II tentang inventarisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kehutanan dan masyarakat hukum adat, yang membahas sejarah pengaturan kehutanan di Indonesia, peraturan perundang-undangan yang mengatur masyarakat hukum adat, sifat masyarakat hukum adat, hak ulayat masyarakat hukum adat, dan dasar hak penguasaan hutan oleh masyarakat hukum adat. Bab III memuat tentang kondisi dan kebijakan kehutanan di Provinsi Aceh. Pembahasannya meliputi kondisi dan karakteristik hutan Aceh, pemanfaatan sumberdaya hutan, kerusakan hutan Aceh, kebijakan kehutanan di Aceh dan strategi pengelolaan hutan Aceh yang berkelanjutan. Bab IV tentang kekuasaan mukim atas hutan adat. Pembahasannya meliputi; mukim dan eksistensinya, penguasaan hutan adat oleh mukim, proses peralihan hak mukim untuk hak perorangan, dan pengelolaan hutan adat di Aceh. Bab V sebagai bab penutup memuat tentang kesimpulan dan saran, daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran-lampiran. BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR TENTANG KEHUTANAN DAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

A. Sejarah Pengaturan Kehutanan di Indonesia