139
pengawasan terhadap
kinerja kepala
daerah masih
sangat terbatas.
Dengan memahami
berbagai faktor
diatas, maka
pemberdayaan DPRD
hanya akan
efektif kalau
dapat menyelesaikan berbagai masalah diatas. Pemberdayaan DPRD
setidaknya harus mampu meningkatkan antara lain: kapasitas sekretariat DPRD dan pejabatnya, kemampuan anggota DPRD
dalam menjalankan perannya sebagai wakil rakyat, ketersediaan sumber daya untuk memberi dukungan kepada DPRD dalam
menjalankan seluruh fungsinya, dan kualitas hubungan antara anggota DPRD dengan konstituennya.
4.4.1.4 Usulan Penyempurnaan
1 Perlu ada pengaturan bahwa gubernur dipilih oleh DPRD sedangkan bupatiwalikota tetap dipilih secara langsung oleh
rakyat. 2 Perlu ada pengaturan bahwa hanya kepala daerah yang dipilih
sedangkan wakilnya
ditunjuk dari
PNS dan
pengaturan mengenai jumlah wakil kepala daerah yang diperbolehkan
dengan mempertimbangkan jumlah penduduk suatu daerah. 3 Perlu diatur batasan etika dan moral dalam persyaratan calon
kepala daerah. 4 Perlu ada pengaturan yang jelas tentang kedudukan dan
hubungan antara DPRD dan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
Pengaturan tersebut
harus mampu menjamin terjadi check and balance dalam hubungan kerja keduanya untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat di daerah.
140
5 Perlu ada pengaturan yang dapat memperkuat posisi sekretaris DPRD
sebagai seorang
manajer yang
profesional dan
independen dari
sekretariat daerah.
Sebagai pimpinan
organisasi pendukung kegiatan DPRD maka sekretaris DPRD harus dapat bertindak secara profesional dan independen dari
tekanan pihak kepala daerah. Untuk itu perlu ada pengaturan yang jelas tentang kedudukan sekretaris DPRD, hubungannya
dengan sekretaris
daerah, kepala
daerah, dan
DPRD. Pengaturan harus memungkinkan sekretaris DPRD untuk
mengoptimalkan dukungannya
kepada DPRD
agar dapat
menjalankan tugasnya sebagai lembaga perwakilan rakyat. Untuk itu maka perlu kejelasan kompetensi manajerial, teknis
maupun pemerintahan dari pegawai yang akan menduduki jabatan sekretaris DPRD.
6 Perlu ada pengaturan yang memungkinkan sekretariat DPRD memfasilitasi DPRD dan para anggotanya untuk menjalankan
perannya sebagai wakil rakyat di daerah. Sekretariat DPRD harus memiliki sumber daya yang memadai untuk merekrut
tenaga ahli yang dapat memberi dukungan kepada DPRD dan para anggotanya dalam menjalankan semua fungsi yang
melekat pada anggota DPRD. 7 Untuk dapat menjalankan fungsi representasi, anggota DPRD
perlu memiliki
anggaran yang
memadai untuk
menjalin hubungan yang erat dengan warga yang diwakilinya. Kegiatan
anggota DPRD dalam menjalankan fungsi representasi harus memperoleh anggaran yang wajar dan memadai. Pengaturan
perlu dibuat agar anggaran yang disediakan benar-benar dipergunakan untuk menjalankan fungsi representasi dan
tidak dipergunakan untuk tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan fungsi representasi.
141
8 Dalam hal terjadi konflik antar kepala daerah dan DPRD, maka Presiden sebagai kepala pemerintahan dapat menjadi institusi
yang dapat menjadi wasit yang baik dalam penyelesaian konflik antara kepala daerah dan DPRD. Untuk pelaksanaannya
Presiden dapat
menunjuk Menteri
Dalam Negeri
untuk mewakili Presiden mengambil tindakan yang diperlukan dalam
penyelesaian konflik yang terjadi antara DPRD dan kepala daerah.
9 Untuk menghindari tumpang tindih pengaturan, maka revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 hanya mengatur garis-
garis besar dari Pilkada, sedangkan secara teknis mekanisme pemilihan,
persyaratan calon,
sampai dengan
penetapan kepala daerah diatur dalam undang-undang tentang pilkada.
10 Khusus mengenai pengaturan DPRD sepanjang yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD, maka mengikuti pengaturan dalam undang-undang tersebut. Revisi Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 hanya akan mengatur hal-hal yang belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009.
4.5 Organisasi Perangkat Daerah