Analisis Kawasan Khusus .1 Dasar Pemikiran

218 industri dan perdagangan. Jenis kawasan khusus lainnya, misalnya pengelolaan kawasan perbatasan dan konservasi lingkungan yang sangat penting dilihat dari kepentingan nasional strategik belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Mengingat besarnya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, konservasi lingkungan, dan pengelolaan kawasan strategis seperti daerah perbatasan, pembentukan kawasan khusus diluar kawasan ekonomi khusus sangat penting dilakukan. Karena Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 belum mengatur secara rinci pengembangan kawasan khusus terutama diluar kawasan ekonomi khusus, maka pengaturan pengembangan kawasan khusus diperlukan. Pengaturan hendaknya mencakup hubungan pengelola kawasan khusus tersebut dengan pemerintahan daerah. Dengan demikian akan terbentuk kejelasan apa hak dan kewajiban daerah dalam kawasan khusus dan sebaliknya juga menjadi jelas hak dan kewajiban pengelola kawasan khusus terhadap daerah.

4.14.3 Analisis

Dalam pengembangan kawasan khusus, tentu ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan agar pengembangannya dapat bermanfaat bagi masyarakat di kawasan khusus ataupun secara nasional. Pertama, pengaturan kelembagaan dari kawasan khusus. Pengalaman dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus Batam menunjukan adanya konflik yang bersumber dari ketidakjelasan hubungan kelembagaan antara pengelola kawasan khusus Badan Otorita dengan pemerintah daerah. 32 Ketidakjelasan pengaturan 32 Diskusi mendalam tentang masalah yang terjadi dalam pengelolaan kawasan ekonomi khusus Batam dalam ketenagakerjaan, sosial ekonomi, dan konfliknya dengan pemerintah daerah setempat dapat dibaca dalam Diamar, Ibid. 219 sering membuat masing-masing cenderung mengembangkan kewenangannya, dengan menegaskan peran dari lembaga lainnya. Karena urusan khusus yang akan dikelola oleh lembaga pengelola kawasan khusus tersebut adalah urusan pemerintahan maka pemerintah memiliki kewenangan untuk mengatur kelembagaan dari pengelolaan kawasan khusus. Namun, karena lembaga pengelola kawasan khusus nantinya akan berinteraksi dan bekerjasama sangat erat dengan daerah, maka daerah perlu dilibatkan dalam struktur kelembagaan pengusahaan kawasan khusus. Pengaturan tentang peran pemerintah dan daerah dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan khusus perlu diatur dengan jelas dalam undang undang. Bahkan, keterlibatan unsur- unsur non-pemerintah dalam pengelolaan kawasan khusus perlu dijaga agar aspirasi dan kepentingan warga dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan kawasan khusus dapat diperhatikan. Penyebab lain dari konflik yang sering terjadi dalam pengelolaan kawasan khusus adalah ketidakjelasan pelimpahan wewenang yang diberikan kepada kawasan khusus. Tujuan pengembangan kawasan khusus adalah untuk mempercepat pencapaian tujuan nasional strategik tertentu. Karena itu pengelola kawasan khusus harus diberi wewenang untuk mengambil tindakan tertentu dalam rangka melaksanakan mandat yang diberikan kepada kawasan khusus. Apa kewenangan yang akan dilimpahkan kepada pengelola kawasan khusus harus diatur secara jelas agar semua pihak dapat memahami batas-batas kewenangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada kawasan khusus dan bagaimana seharusnya kewenangan itu digunakan untuk mencapai tujuan dari pengembangan kawasan khusus itu. 220 Dalam hal prosedur pengembangan kawasan khusus perlu diingat bahwa pengembangan kawasan khsusus dilakukan atas insiatif dari pemerintah dan untuk kepentingan nasional. Namun daerah juga dapat mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dikembangkan sebagai kawasan khusus apabila memang terdapat potensi untuk itu. Pemangku kepentingan di daerah yang melihat potensi untuk pengembangan kawasan khusus tertentu dapat mengajukan usulan kepada pemerintah, melalui Kementerian Dalam Negeri. Hal yang sama dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat yang melihat pentingnya kawasan khusus tertentu dikembangkan untuk pencapaian tujuan nasional strategik dapat mengambil inisiatif untuk pengembangan kawasan khusus di daerah tertentu. Pengaturan tentang hal ini diperlukan dalam undang-undang.

4.14.4 Usul Penyempurnaan