Usul Penyempurnaan Kawasan Perkotaan .1 Dasar Pemikiran

214 kemanfaatan yang besar bagi pemerintah dan masyarakat luas dengan risiko yang minimal. Pertimbangan ekonomi yang selama ini cenderung dominan dalam pengembangan kota baru mesti harus dilengkapi dengan pertimbangan sosial dan politik yang masak sehingga keberadaan kota baru dapat memberi manfaat yang luas dan berkelanjutan.

4.13.4 Usul Penyempurnaan

1 Pemerintah perlu mendefinisikan kawasan perkotaan secara jelas dan membuat pengaturan kelembagaan yang dapat digunakan untuk mengelola kawasan perkotaan secara optimal. Selama ini kawasan perkotaan cenderung hanya didefinisikan secara administratif, tetapi secara fungsional belum diatur dengan jelas. Pemahaman tentang kedua aspek dari kawasan perkotaan tersebut perlu dijadikan sebagai dasar dalam pengaturan kawasan perkotaan. Lebih dari itu, pengembangan kawasan perkotaan juga memerlukan pengaturan yang memadai tentang pengelolaan kelembagaan. Belum memadainya pengaturan tentang berbagai aspek kelembagaan dalam pengelolaan kawasan perkotaan, membuat daerah belum mampu secara optimal mengelola kawasan perkotaan yang dimilikinya. 2 Perlu ada pengaturan tentang jenis kota dan segala aspek yang mengikutinya. Kompleksitas yang dihadapi oleh kawasan perkotaan cenderung berbeda antar jenis kota yang berbeda, karena itu perlu cara pengaturan yang berbeda untuk masing- masing jenis kota. Dalam peraturan perundangan yang ada pengaturan tentang jenis atau tipe kota dan berbagai aspek yang melekat pada jenis kota tersebut belum dirumuskan dengan jelas. Sedangkan pengaturan seperti itu penting agar 215 dapat menjadi pedoman bagi daerah dalam mengembangkan kawasan perkotaan yang dimilikinya. 3 Harus ada kejelasan tentang batas-batas kewenangan pengelola kota mandiri dalam mengelola “kotanya” dengan kewenangan pemerintahan daerah yang membawahi kawasan perkotaan tersebut. Pengelolaan kawasan kota mandiri perlu diatur secara berbeda karena masalah dan peluang yang dihadapinya berbeda dengan kawasan lainnya. Daerah dapat memberi kewenangan kepada pengelola kota untuk memfasilitas penyelenggaraan pelayanan kepada warganya sesuai dengan kebutuhan warga kota tersebut. Namun, keberadaan dan pengelolaan kawasan kota mandiri harus terintegrasi dengan kawasan lainnya sehingga keberadaan kota mandiri dapat mendorong perkembangan kawasan lainnya. 4 Perlu ada pengaturan terhadap peranan pihak swasta dalam membangun dan mengembangkan kawasan perkotaan termasuk penyiapan fasilitas sosial dan fasilitas umum dalam kawasan yang dikembangkannya. Keberadaan fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk mendukung pengembangan kawasan perkotaan perlu diatur dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan kawasan perkotaan. Perlu juga diatur tentang pengelolaan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh Pemerintah Daerah agar keberadaannya dapat berlanjut dan dirasakan oleh masyarakat luas. 4.14 Kawasan Khusus 4.14.1 Dasar Pemikiran