Multifunction Wordplay Fungsi Wordplay dalam Novel Charlie and the Great Glass Elevator

commit to user 113

d. Multifunction Wordplay

Selain dengan fungsi tunggal sebagaimana dibahas di atas, wordplay juga memiliki fungsi majemuk. Artinya, satu ungkapan yang mengandung wordplay tertentu memiliki lebih dari satu fungsi. Dalam penelitian ini ditemukan ada 4 empat data yang menunjukkan fenomena tersebut. Data tersebut adalah data dengan kode ETYTAB-SERADAP3126, REP-PARSER-JOKBORR-LITE- MODU2D68, REPSER-JOKMODU-LITE3134, dan RHYJOK-TABLITE- BORR-MODU3116. Data tersebut adalah sebagai berikut. BSu: Its tying us up like a parcel yelled Grandma Josephine. Bunkum said Mr Wonka. BSa: “Ia mengikat kita seperti kado” teriak Grandma Josephine. “Omong Kosong” tukas Mr. Wonka. Kode ETYTAB-SERADAP3126 BSu: Now see here, Yugetoff You get those astronauts of yours off that Space Hotel of ours this instant Otherwise, Im afraid were going to have to show you just where you get off, Yugetoff BSa: “Nah, sekarang dengar dulu, Yugetoff Bawa pergi para astronaut kalian dari Hotel Angkasa Kami sekarang juga Kalau tidak, kami akan menunjukkan di mana kau harus mendarat, Yugetoff” Kode: REP-PARSER-JOKBORR-LITE-MODU2D68 BSu: Ah-ha, I said. This little clot Could be a politician. Nanny, he cried. Oh Nanny, what A super proposition BSa: “Ah-ha,” kataku. “Anak tolol satu ini Bisa jadi politikus.” “Nanny,” teriaknya. “Oh Nanny, Usul itu sangat bagus” Kode: RHYJOK-TABLITE-BORR-MODU3116 Pada data dengan kode ETYTAB-SERADAP3126, etymological pun yang digunakan menghasilkan dua efek fungsi secara bersamaan, yaitu breaking taboo dan raising serious effect. Kata ‘bunkum’ secara etimologis telah dijelaskan pada bagian bentuk wordplay, yaitu memiliki makna ‘nonsense’. Kata ‘nonsense’ commit to user 114 sering kali dianggap tidak tepat diucapkan dihadapan anak-anak. Kata tersebut juga sering diucapkan dengan lebih kasar, seperti ‘shit’ atau ‘bull shit’. Ini tentunya akan terasa tabu jika diucapkan di depan anak-anak. Selain itu, kata ‘bunkum’ dalam konteks ini juga diucapkan pada saat yang serius, sehingga penggunaan wordplay dalam konteks ini juga memiliki fungsi untuk membangun nuansa serius. Data dengan kode REP-PARSER-JOKBORR-LITE-MODU2D68, selain mengandung dua bentuk wordplay juga memiliki fungsi majemuk. Wordplay ini mengandung unsur REP dengan mengulang ‘you get off’ dan mengandung PAR dengan menggunakan paronim ‘you get off’ dan ‘yugetoff’. Selain membangun suasana serius dengan pengulangan ‘you get off’, wordplay ini juga mengandung unsur humor dengan memparonimkan bunyi ‘you get off’ dengan ‘yugetoff’. Sayangnya, unsur humor tidak bisa tersampaikan dalam teks BSa, karena ‘you get off’ diterjemahkan menjadi ‘bawa pergi’ dan ‘kau harus mendarat’. Kedua hasil terjemahan tersebut menghilangkan bentuk paronim sekaligus fungsinya. Pada data RHYJOK-TABLITE-BORR-MODU3116, playing on rhyme digunakan untuk menghasilkan nuansa humor sekaligus mengungkap tabu. Pilihan kata ‘clot’ bermakna ‘stupid person’ dan digunakan untuk menghilangkan kesan kasar pada frasa ‘stupid person’. Selain itu pilihan kata ‘clot’ juga bermaksud untuk membentuk rima dengan bunyi pada kata ‘what’. Teks hasil terjemahan cukup bagus dengan makna harfiah yang sama dan mengandung unsur rima abab yang sama pula. Hal ini muncul juga karena gabungan beberapa teknik penerjemahan. commit to user 115

C. Teknik Penerjemahan Wordplay dalam Novel Charlie and the Great Glass

Elevator 1. Terjemahan Harfiah atau Literal Translation LITE Menerjemahkan dengan menggunakan teknik literal atau harfiah kadang dianggap tidak bisa menghasilkan teks yang berkualitas. Ada anggapan bahwa terjemahan yang harfiah bersifat kaku dan tidak alami. Anggapan ini bisa saja benar, manakala ada suatu idiom, misalnya, diterjemahkan secara harfiah. Hasilnya akan menjadi ungkapan yang tidak idiomatis sehingga tidak atau kurang berterima dalam budaya sasaran. Sebagai contoh, ada ungkapan dalam bahasa Inggris ’kill two birds with one stone’. Jika ungkapan itu diterjemahkan secara harfiah menjadi ‘membunuh dua burung dengan satu batu’, hasilnya dianggap tidak idiomatis dalam bahasa Indonesia. Dalam penerjemahan wordplay, terutama dalam novel Charlie and the Great Glass Elevator, literal translation atau teknik penerjemahan secara harfiah cukup banyak dijumpai. Setidaknya ditemukan 36 tiga puluh enam data yang menggunakan teknik ini. Beberapa diantaranya dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini. BSu: Mr Willy Wonka, chocolate-maker extraordinary. BSa: Mr. Willy Wonka, pencipta cokelat yang luar biasa. Kode: ASYSERLITE2D1 Pada data di atas, wordplay dengan bentuk asyntactic pun diterjemahkan dengan teknik literal, setiap kata diterjemahkan sebagaimana makna kata tersebut dalam kamus. Hasilnya, secara harfiah makna dan pesan tersampaikan dengan akurat. Namun, aspek asyntactic pun harus dikorbankan.