Adaptasi Budaya atau Adaptation ADAP

commit to user 119 diterjemahkan menjadi ’diawaki’ karena kata ’awak’ lebih dekat dengan kata ’manusia’. Pada data berikutnya, ETYSERMODU2D109, frasa ’make head or tail’ diterjemahkan menjadi ’mengerti maksud’. Dalam kasus ini juga terjadi perubahan aspek kognitif. Etymological pun juga terabaikan.

3. Adaptasi Budaya atau Adaptation ADAP

Adaptasi berarti mengganti elemen budaya teks bahasa sumber ke dalam elemen budaya yang dikenal dalam bahasa sasaran. Adaptasi biasanya menjadi pilihan bagi penerjemah untuk membuat teks terjemahan lebih dekat dengan pembaca sasaran. Teknik adaptasai juga digunakan dalam menerjamahkan wordplay yang terdapat pada novel Charlie and the Great Glass Elevator. Secara statistik jumlahnya cukup banyak, yaitu 17 kasus. Berikut ini beberapa diantaranya. BSu: Are you sure its him? Not sure, but its certainly a warm possibility, Mr President. After all, Mr Hiltons got hotels in just about every country in the world but he hasnt got one in space. And we have. He must be madder than a maggot BSa: “Apakah kau yakin betul dia orangnya?” “Tidak yakin, tapi jelas kemungkinan besar begitu, Mr. Presiden. Apalagi, Mr. Hilton kan punya hotel hamper di setiap Negara di dunia tapi tak punya hotel di ruang angkasa. Dan kita punya. Pasti ia seperti kebakaran janggut ” Kode: IDISERADAP365 Pada data di atas, frasa idiomatis ‘madder than a maggot’ diadaptasi menjadi ‘seperti kebakaran janggut’. Orang yang dalam keadaan sangat marah biasanya disamakan dengan kambing yang kebakaran jenggot. Dalam teks BSa di atas, kata ’kambing’ dihilangkan karena dengan penghilangan tersebut membuat commit to user 120 kalimat lebih efisien dan sebagai idiom, semua orang sudah dianggap mengetahui asal ungkapan tersebut. BSu: Hes cracked as a crayfish cried Grandma Georgina. BSa: “Ia tak punya otak seperti udang” teriak Grandma Georgina. Kode: IDITABADAP3128 Frasa ‘cracked as a crayfish’ sangat mirip dengan contoh sebelumnya ‘cracked as a crab’. Ada elemen wordplay yang serupa pada keduanya. Namun, dalam data IDITABADAP3128, ‘crayfish’ diterjemahkan dengan ‘udang’ karena kedekatan bentuknya. Pada saat yang bersamaan, ungkapan tersebut diadaptasi ke dalam ungkapan dalam bahasa sasaran yang mengandung kata yang sama, yaitu ‘crayfish’ atau ‘udang’. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan yang bisa menggambarkan kesan yang sama yaitu ‘otak udang’. Orang yang bodoh biasanya disebut tidak punya otak seperti ’udang’ karena udang dianggap tidak punya otak. BSu: Snorting snozzwangers he yelled, picking himself up and waving the letter about as though he were swatting mosquitoes. BSa: “Kepiting keriting” teriaknya, bangkit dan melambai-lambaikan surat itu seolah menepuk nyamuk. Kode: ONSTABADAP2B218 Pada data ONSTABADAP2B218 ini, adaptasi dilakukan karena memang sulit mencari padanan kata ‘snozzwangers’ dalam bahasa sasaran. Kata tersebut tidak ditemukan dalam berbagai kamus. Oleh karenanya kata ’kepiting’ digunakan karena dekat dengan pembaca sasaran. Adaptasi permainan bunyi juga dilakukan dari kesamaan bunyi onset menjadi permainan bunyi rhyme. Meskipun secara harfiah keduanya memiliki makna yang jauh berbeda, namun kesan yang ditimbulkan sama, keduanya merupakan umpatan. commit to user 121

4. Pinjaman atau Borrowing BORR