commit to user
59 terjemahannya berdasarkan degree of equivalence atau derajat kesepadanannya.
Contoh data yang sudah diklasifikasikan terlihat seperti di bawah ini.
Tabel 3. Contoh Klasifikasi Data
BSu :
Here, sir, Mr President, sir said the Chief Spy. He had a false moustache, a false beard, false eyelashes, false teeth
and a falsetto voice.
BSa :
“Di sini, Sir, Mr. Presiden, Sir” jawab Kepala Mata-mata. Pria itu memakai kumis palsu, janggut palsu, bulu mata palsu, gigi
palsu, dan bersuara
sumbang. Bentuk
WP Punning Repetition REP
Fungsi WP
Telling joke JOK
Teknik Literal, adapatasi Kode
REPJOKLITE-ADAP2D62
3. Analisis Komponen
Analisis komponen adalah analisis data yang bertujuan mencari atribut- atribut unsur dalam setiap domain sehingga dapat mengidentifikasi kontras di
antara unsur-unsur dalam domain tersebut, sehingga masing-masing domain dapat diidentifikasikan secara jelas dan dapat dilihat kontrasnya dengan domain-domain
lainnya. Setelah data diklasifikasi dan dibuat kodenya, maka analisis antar- komponen bisa mulai dilakukan. Analisis komponen meliputi hubungan antar-
klasifikasi tersebut terhadap kualitas terjemahan. Pada tahap ini, derajat kesepadanan yang meliputi fully equivqlent, partly equivalent, dan non-equivalent
dikaitkan dengan bentukfungsi wordplay dan teknik penerjemahannya. Dampak penggunaan teknik terhadap kualitas hasil terjemahan wordplay dan kesan teks
terjemahan secara umum dibahas dalam analisis ini.
commit to user
60
Tabel 4. Contoh Analisis Komponen
NO TEKNIK KUALITAS DEGREE OF EQUIVALENCE
JUMLAH 3
2 1
A B
C D
1 ADAP 7
4 1
5 17
2 AMPL 2
2
3 BORR 14
1
15
4 DESC 2
2
… … ...
… ...
… ...
… ...
15 TUJUH 1
1 JUMLAH
111 3
12 3
90 2
221
4. Analisis Tema
Analisis tema adalah analisis data untuk menentukan hubungan antar- domain dan hubungan antara domain-domain tersebut dengan pemandangan
budaya secara keseluruhan Spradley, 1980: 87-88. Salah satu tujuan dari analisis penelitian etnografi adalah mengungkap permasalahan budaya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Spradley yang menyatakan bahwa dalam penelitian etnografi analisis data pada dasarnya adalah upaya pengungkapan pola budaya Spradley,
1980: 85. Dalam menganalisis, bagian-bagian budaya, hubungan antar-bagian itu, dan hubungan antara bagian-bagian itu dengan keseluruhan budaya dapat
ditentukan. Lebih lanjut Spradley mengemukakan bahwa hubungan antar-bagian yang dapat mengambil berbagai bentuk, seperti hubungan inklusif, hubungan
kronologis, hubungan fungsional, hubungan rasional, dan hubungan sebab akibat Spradley, 1980: 93. Dengan menggunakan beberapa jenis hubungan dalam satu
analisis dapat diperoleh pola budaya yang variatif dan komprehensif. Cultural value didapat setelah dilakukan analisis berulang terhadap
domain, taksonomi dan komponen penelitian. Kesimpulan akhir mengenai kualitas terjemahan dilakukan sehingga peneliti mendapat suatu nilai dari
commit to user
61 penelitian tersebut. Sebagai contoh, beberapa wordplay sangat lekat dengan
karakter bahasa Inggris, sehingga terkadang tidak sesuai dengan karakter bahasa Indonesia. Ini mengakibatkan terjadi permasalahan yang kompleks dalam proses
penerjemahannya yang ditunjukkan dengan penggunaan gabungan beberapa teknik sekaligus. Itu pun sering hasilnya tidak sepenuhnya sepadan. Teknik
adaptasi wordplay yang oleh beberapa penelitian sebelumnya disarankan untuk digunakan dalam penerjemahan joke ternyata justru tidak dapat menyampaikan
maknapesan dengan akurat. Artinya, hal ini malah bertentangan dengan konsep penerjemahan yang diajukan oleh Nida bahwa pada dasarnya yang pertama harus
disampaikan oleh penerjemah adalah pesan, baru kemudian bentuk. Dengan lebih diprioritaskan bentuk dari wordplay, makna sering kali
terabaikan. Untuk mempertahankan makna, bentuk wordplay cenderung tidak tersampaikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nigel Amstrong 2005: 184
bahwa humor verbal, biasanya berupa punning, akan cenderung hilang jika diterjemahkan. Wordplay sudah barang tentu sangat erat dengan bahasa secara
verbal dan ini yang menyebabkan hampir separuh dari wordplay yang ada dalam novel Charlie and the Great Glass Elevator tidak berhasil diterjemahkan secara
fully equivalent.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian