commit to user
157
A. Teknik Penerjemahan yang Menghasilkan Terjemahan yang Fully
Equivalent
Dari tabel di atas tampak bahwa teknik literal, modulasi, adaptasi, borrowing, amplifikasi, linguistic compression, dan gabungan dua teknik atau
lebih berpotensi menghasilkan tejemahan yang akurat atau memiliki derajat kesepadanan yang tinggi pada level 3. Artinya, wordplay dalam bahasa sumber
diterjemahkan menjadi wordplay dalam bahasa sasaran dengan kandungan makna yang sama, bentuk dan fungsi wordplay tersampaikan sesuai dengan bentuk dan
fungsi wordplay aslinya. Berikut ini pembahasannya.
1. Teknik Literal
Dari 36 tiga puluh enam data yang menggunakan teknik literal, 23 dua puluh tiga diantaranya menghasilkan terjemahan dengan derajat kesepanan yang
tinggi yaitu pada level 3 tiga atau bisa dikatakan fully equivalent. Sebagian besar teknik literal sebelas dari dua puluh tiga kasus berhasil merealisasikan secara
akurat wordplay dengan pola REPSER atau wordplay dengan bentuk punning repetition dan berfungsi untuk raising serious effects. Selain dengan pola
REPSER, wordplay lain yang secara akurat diterjemahkan dengan menggunakan teknik literal adalah wordplay dengan pola IDI-ONSSER 1 kasus, ANTSER
1, REPSER-JOK 1, REP-ETYSER 1, HOMJOK 1, ETYSER 3, RHYSER 1, ETYJOK 2, dan SOUSER 1. Kondisi tersebut bisa dipetakan
sebagai berikut.
commit to user
158
Tabel 9. Distribusi Data Berdasarkan Bentuk dan Fungsi Wordplay untuk Teknik
Literal dengan Kualitas Fully Equivalent
BENTUKFUNGSI SER
JOK SER-JOK
JUMLAH
Punning Repetition 10
1 11
Etymological Puns 3
2 5
Playing on Sounds: Rhyme 1
1 Playing on Sounds
1 1
Playing on Antonyms 1
1 2
Playing on Homonymy 1
1 Punning Repetition-
Etymological Puns 1
1 Playing on Idiomatic
Expressions-Playing on Sounds: Onset
1 1
JUMLAH 18
4 1
23
Jika dicermati, data menunjukkan bahwa sebagian besar wordplay dalam kategori ini memiliki fungsi raising serious effects, yaitu REPSER11 kasus,
IDI-ONSSER 1, ANTSER 1, REPSER-JOK 1, REP-ETYSER 1, ETYSER 3, RHYSER 1, dan SOUSER 1. Melihat fakta ini, tampaknya ada
fenomena wordplay dengan fungsi tersebut bisa diterjemahkan dengan teknik literal. Sementara itu tiga data lain yang berhasil diterjemahkan dengan teknik
literal untuk menghasilkan bentuk, fungsi dan makna yang sama memiliki pola HOMJOK 1 dan ETYJOK 2.
Ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab hasil terjemahan wordplay dengan derajat yang tertinggi meskipun menggunakan teknik yang
paling sederhana, yaitu literal translation. Pertama, wordplay yang diterjemahkan dengan literal translation kebanyakan berupa punning repetition. Bentuk ini
cenderung merupakan wordplay yang bersifat konseptual, bukan lingual. Artinya, bentuk ini bisa dialihkan ke berbagai bahasa sejauh secara konseptual bisa
dipahami.
commit to user
159 Kedua, wordplay dengan fungsi raising serious effect cenderung lebih
mudah dialihkan ke bahasa lain dari pada wordplay dengan fungsi telling jokes karena penerjemah tidak perlu bersusah payah mencari atau mereproduksi joke
atau humor yang biasanya culture specific. Ketiga, punning repetition biasanya tidak sound-based. Artinya, hasil terjemahan tidak perlu mempertahankan
bentukan bunyi, atau mereproduksi wordplay dengan permainan bunyi yang
serupa teks sumbernya.
Bentuk-bentuk pengulangan kata atau frasa pada data berikut ini diterjemahkan dengan teknik literal dan memiliki derajat kesepadanan pada level
3. Selain bentuk wordplay yang direalisasikan dengan bentuk yang sama, fungsi wordplay untuk reaising serious effects dan pesan secara harfiah juga dapat
tersampaikan. BSu:
‘Let me go’ cried Mr Wonka, ‘I’ve got to press that button or we’ll go too high Let me go Let me go’ But Grandma Josephine hung on. ‘Charlie’
shouted Mr Wonka. ‘Press the button The green one Quick, quick, quick’
BSa:
“Lepaskan aku” teriak Mr. Wonka. “Aku harus memencet tombol itu, kalau tidak kita akan terbang terlalu tinggi Lepaskan Lepaskan” Tapi Grandma
Josephine menahannya terus. “Charlie” teriak Mr. Wonka. “Pencet tombol itu Yang berwarna hijau Cepat, cepat, cepat”
Kode: REPSERLITE317 dan REPSERLITE318 BSu:
“Did we go too far?” Charlie asked. ‘Too far?’ cried Mr Wonka. ‘Of course we went too far You know
where we’ve gone, my friends? We’ve gone into orbit’
BSa: “Apakah kita pergi terlalu jauh?” tanya Charlie.
“Terlalu jauh?” teriak Mr. Wonka. “Tentu saja kita pergi terlalu jauh
Kalian tahu kita sudah pergi kemana, teman-teman? Kita sudah masuk orbit”
Kode: REPSERLITE319
Teknik literal dapat merealisasikan makna, bentuk dan fungsi worplay dengan pola REPSER di atas karena pola tersebut termasuk pola yang sederhana.
Kata atau frasa yang diulang merupakan kata atau frasa yang bisa diterjemahkan
commit to user
160 secara literal dengan makna yang tidak berubah. Hasilnya, ketika kata atau frasa
tersebut juga diulang dalam bahasa sasaran, sebagaimana yang terdapat dalam teks bahasa sumber, bentuk dan fungsinya pun tidak mengalami perubahan.
2. Teknik Modulation, Linguistic Compression, dan Aplification