Partly Equivalent Kelompok 2D

commit to user 148 terjemahan dikategorikan sebagai terjemahan yang tidak sepenuhnya sepadan, yaitu dengan kategori 2C. BSu: Jumping jack-rabbits he cried. I think theyre after us BSa: “Kelinci menari” teriaknya. “Menurutku mereka akakn menghajar kita” Kode: IDITABLITE-REDU-VARI2C91 BSu: Jumping jackrabbits yelled Mr Bucket. Shes three hundred and fifty-two years old BSa: “Kelinci menari” Mr. Bucket berteriak. “Ia berumur tiga ratus lima puluh dua tahun” Kode: IDITABLITE-VARI-REDU2C211 Kedua wordplay yang menggunakan ekspresi yang sama persis tersebut juga diterjemahkan dengan ungkapan yang sama. Pesan sedikit dipertahankan, yaitu pada kata ’rabbit’ menjadi ’kelinci’. Akan tetapi secara umum makna sama sekali berbeda. Frasa ’jack-rabbit’ menurut kamus bermakna ’sejenis kelinci besar dari Amerika Utara’ dan bisa juga bermakna ’wooden roller coaster’. Sementara ’jumping’ tentunya tidak sama dengan ’menari’. Bentuk wordplay yang awalnya berupa permainan bunyi onset dan idiomatic expression berubah menjadi wordplay dengan bentuk permaianan rima yang tidak terlalu kental. Dengan demikian hasil terjemahan dikatakan tidak sepenuhnya sepadan.

d. Partly Equivalent Kelompok 2D

Pada derajat ini, wordplay diterjemahkan menjadi bukan wordplay untuk mempertahankan kandungan makna atau pesan teks sumber. Makna dipertahankan secara harfiah. Ada dugaan bahwa penerjemah lebih mengutamakan isi atau makna dari wordplay daripada bentuk dan fungsinya, sehingga untuk mempertahankan makna ungkapan dalam bahasa sumber, bentuk harus dikorbankan. Dalam penerjemahan teks secara umum, langkah ini dianggap commit to user 149 tepat karena pada prinsipnya menerjemahkan adalah mengalihkan pesan atau makna, bukan bentuk. Namun pada teks yang bentuk juga ’bermakna’, sebagaimana puisi atau wordplay misalnya, mempertahankan makna saja tidaklah cukup. Bentuk juga dianggap memiliki peran dalam membangun nuansa teks. Dengan frekuensi kemunculan 90 kali atau 40,72, keberadaannya tidak bisa diabaikan. Hasil ini sangat berpengaruh pada kualitas hasil terjemahan secara umum. BSu: Of course Im here, said Shanks. But how dare you butt in. Keep your big nose out of this. Who are you anyway? BSa: “Tentu saja ya,” ujar Shanks. “Tapi berani-beraninya kau menyela. Jangan ikut campur. Memangnya siapa kau?” Kode: PROSERLITE2D33 Pada data di atas tampak adanya upaya untuk mempertahankan maknapesan. Dipertahankannya makna tersebut mengakibatkan adanya perubahan bentuk dari wordplay menjadi bukan wordplay. Playing on similar pronounciation pada kata ’but’ dan ’butt’ tidak dapat direalisasikan dengan baik. Oleh karenanya hasil terjemahan juga diklasifikasikan dalam kelompok partly equivalent. BSu: Here, sir, Mr President, sir said the Chief Spy. He had a false moustache, a false beard, false eyelashes, false teeth and a falsetto voice. BSa: “Di sini, Sir, Mr. Presiden, Sir” jawab Kepala Mata-mata. Pria itu memakai kumis palsu, janggut palsu, bulu mata palsu, gigi palsu, dan bersuara sumbang. Kode: REPJOKLITE-ADAP2D62 Pada data REPJOKLITE-ADAP2D62 di atas juga teridentifikasi upaya untuk mempertahankan maknapesan bahasa sumber. Hal ini terlihat dari pengulangan kata ’false’ menjadi ’palsu’. Namun kata terakhir ’falsetto’ commit to user 150 diterjemahkan dengan adaptasi yang kurang tepat. Kata ’falsetto’ merujuk pada jenis suara yang bernada sangat tinggi. Sementara kata ’sumbang’ biasanya dimaknai sebagai suara yang tidak terdengar merdu. Kata ’falsetto’ yang bertujuan untuk mendekatkannya dengan kata ’false’ dalam bahasa sumber tidak tersampaikan bentuknya dalam bahasa sasaran karena ’palsu’ tidak terasa dekat dengan ’sumbang’. Akan lebih terasa wordplay apabila kata ’falsetto’ diterjemahkan menjadi ’fals’. Kata ’fals’ ini akan terasa dekat dengan bunyi pada kata ’palsu’ dan ’falsetto’. Apalagi jika ada keberanian yang lebih untuk menyimpangkan kata ’palsu’ menjadi ’falsu’.

3. Wordplay yang Diterjemahkan secara Non-Equivalent