commit to user
123 Tiga contoh data di atas menggunakan wordplay dalam bentuk punning
repetition REP. Ketiganya diterjemahkan dengan teknik linguistic compression dengan mensarikan maksud dari pengulanganpenegasan ungkapan. Dengan
teknik ini, aspek makna atau pesan tersampaikan, sedangkan aspek punning repetition tidak direalisasikan.
Selain pada punning repetition, linguistic compression juga digunakan pada wordplay dengan bentuk asyntactic pun di bawah ini.
BSu: Oh, no, I just made those up to scare the White House, Mr Wonka
answered. But there is nothing made up about Vermicious Knids, believe you me
. … BSa:
“Oh tidak, aku tadi hanya mengarang untuk menakut-nakuti Gedung Putih,” Mr. Wonka memberitahu. “Tapi Knids pengacau ini sama
sekali bukan karangan, percayalah. …
Kode: ASYSERLCOM2D97
Klausa ’believe you me’ diterjemahkan secara singkat dan diambil sarinya saja menjadi ’percayalah’. Dengan teknik ini makna pesan tersampaikan,
sedangkan bentuk wordplay tidak direalisasikan.
6. Generalisasi atai Generalisation GENE
Genarilisasi artinya menerjemahkan suatu ungkapan dengan ungkapan lain yang lebih umum. Teknik ini cukup banyak dipakai dalam penerjemahan
wordplay, terutama jika digabung dengan teknik lain. Sedangkan sebagai teknik tunggal, dalam data hanya ditemukan 1 satu kasus generalisasi. Sebagai teknik,
generalisasi tidak menghasilkan makna yang memiliki derajat kesepadanan yang tinggi. Contoh data di bawah ini dapat menjelaskan fenomena tersebut.
BSu: ‘Madam,’ said Mr Wonka, ‘I never joke.’
‘Oh, my dears’ cried Grandma Georgina. ‘We’ll be lixivated, every one of us’
commit to user
124 BSa:
“Madam,” ujar Mr. Wonka, “aku tak pernah bercanda.” “Aduh, celaka” teriak Grandma Geordina. “Kita semua akan hancur,
semuanya”
Kode: ETYSERGENE2D13
Kata kerja ’lixivate’ dimungkinkan berasal dari kata kerja ’laxative’ yang artinya ‘to be crushed and terned to liquid at the same time’. Sedangkan dalam
teks bahasa sasaran dijumpai padanannya sebagai ‘hancur’. Dalam bahasa Indonesia, ‘hancur’ bisa bermacam-macam, seperti ‘hancur lebur’ atau ‘hancur
berkeping-keping’. Oleh karenanya data ini diklasifikasikan dalam teknik generalisasi.
7. Amplifikasi atau Amplification AMPL
Teknik ini sifatnya memberikan tambahan ditail yang tidak diformulasikan dalam teks bahasa sumber, bisa berupa tambahan informasi atau parafrase yang
eksplikatif. Teknik
ini dapat
di jumpai
pada data
dengan kode
REPSERAMPL315 dan ETYSERAMPL330. BSu:
Higher and higher rushed the Great Glass Elevator until soon they
could see the countries and oceans of the earth spread out below them like a map.
BSa: Elevator Kaca Luar Biasa meluncur makin tinggi dan terus
bertambah tinggi sehingga mereka bisa melihat negara-negara dan
lautan di bumi jauh di bawah mereka seperti kalau melihat peta. Kode: REPSERAMPL315
Pada data ini, frasa pengulangan ‘higher and higher’ bisa saja diterjemahkan dengan teknik LCOM menjadi ‘makin tinggi’, yang secara literal
makna sudah tersampaikan. Namun, pada kasus ini, frasa pengulangan tersebut diterjemahkan dengan penambahan ’dan terus bertambah tinggi’ yang bermaksud
untuk memberikan penegasan.
commit to user
125 BSu:
I swear it cried poor Shuckworth. Theres three of them in nightshirts Two old women and one old man I can see them clearly I
can even see their faces Jeepers, theyre older than Moses Theyre about ninety years old
BSa: “Aku bersumpah” seriak Shuckworth yang malang. “Ada tiga di
antara mereka yang memakai baju tidur Dua wanita tua dan satu pria tua Aku bisa melihat mereka dengan jelas sekali Bahkan aku bisa
melihat wajah mereka Ya ampun, mereka lebih tua daripada Nabi Musa
Paling tidak kira-kira sembilan puluh tahunan” Kode: ETYSERAMPL330
Pada data dengan kode ETYSERAMPL330, penambahan kata ’Nabi’ memberikan deskripsi atau tambahan informasi bahwa ’Musa’ yang dimaksud
adalah ’Nabi Musa’. Pada kasus ini, amplifikasi tidak merubah bentuk dan fungsi wordplay yang terdapat dalam teks bahasa sumber.
8. Deskripsi atau Description DESC