DEPOSITO BERJANGKA TIME DEPOSITS

Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 292 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Manajemen risiko pasar Market risk management i. Risiko tingkat bunga i. Interest rate risk Risiko tingkat bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Jaminan dalam menjalankan kebijakan investasinya. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect income operations. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Guarantee Fund in carrying out its investment policies. Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun. The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial liabilities to floating interest rates as of December 31, 2014 and 2013. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi rendah dan variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Jaminan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, akan mengalami peningkatanpenurunan masing-masing sebesar Rp 23.779.560.984 dan Rp 18.806.610.793. If interest rate had been 100 basis points higher lower and the other variable held constant, the Guarantee Fund increase in net assets from operating activities for the year ended December 31, 2014 and 2013 would increasedecrease by Rp 23,779,560,984 and Rp 18,806,610,793, respectively. 100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada manajemen kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih. The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets. ii. Risiko harga lain ii. Other price risk Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan komposisi dan batasan yang ditetapkan oleh komite. Dana Jaminan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari FVTPL tersebut. The Guarantee Funds are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio. Diversification of the protfolio is done in accordance with the limits set by the Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its FVTPL. Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga obligasi pada akhir periode pelaporan. The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting period.