COMMITMENTS AND CONTINGENCIES KPEI - Laporan Tahunan AR KPEI 2014 small
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
261
NESIA
63 - ama
ama
ini ese
3411 LK
ua an
. 11 . 11
na edit
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
64 - Pada tanggal 30 Juli 2012, fasilitas perjanjian
ini diadendum dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2013, dan dijamin dengan
cadangan jaminan berupa deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di bank yang sama.
On July 30, 2012, this facility was amended with due date extended until July 31, 2013,
and collateralized by time deposits on fund reserved for guarantee of settlement of
securities transaction which amounted to Rp 35 billion in the same bank.
Pada tanggal 23 Juli 2014, Perjanjian ini telah diadendum dengan perpanjangan jangka
waktu jatuh tempo sampai dengan 31 Juli 2015.
On July 23, 2014, this facility was amended with due date extended until July 31, 2015.
e. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta
International FJI untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor
di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
e. The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta
International FJI for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at
Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
Berdasarkan Addendum XXIII tanggal 8 Juli 2014, masa sewa telah diperpanjang sampai
dengan 1 September 2024 untuk ruang kantor lantai 2, 4 dan 5, kecuali untuk
ruangan suite 211 akan berakhir sewa sampai dengan 26 September 2016.
Based on Addendum XXIII dated July 8, 2014, the rental period for office space on
second floor, fourth and fifth floors were extended until September 1, 2024, except for
suite 211 the lease expiry dated shall be September 26, 2016.
f. Perusahaan mengadakan perjanjian untuk
pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
f. The Company entered into agreements to
purchase trading facilities and equipment from several suppliers.
g. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday perjanjian intraday dari PT Bank Permata,
Tbk sebesar Rp 300 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013.
Pada tanggal 11 Nopember 2013, atas kesepakatan kedua
belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500
miliar yang jatuh tempo 7 Nopember 2014 dan diadendum sehingga jatuh tempo pada
7 Nopember 2015. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan
saham di BEI. g. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank Permata, Tbk amounting to Rp 300 billion which is due on May 31, 2013.
On November 11, 2013, both parties agreed to amend the maximum credit facility to
become Rp 500 billion, which is due on November 7, 2014 and was amended so will
be due on November 7, 2015. Term of this facility shall be valid until the time agreed
upon by both parties. This credit facility is solely intended for handling settlement of
daily transaction in BEI.
h. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT CIMB Niaga, Tbk, sebesar Rp 290
miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 4 Desember 2012, atas
kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit
menjadi Rp 500 miliar. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini diperpanjang hingga tanggal 31 Mei
2015 yang dipergunakan untuk penyelesaian dana secara multi batch settlement atas
pemenuhan kewajiban serah efek oleh anggota kliring.
h. The Company obtained an intraday facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk, amounting
to Rp 290 billion which is due on May 31, 2013. On December 4, 2012, both parties
agreed to amend the maximum credit facility become Rp 500 billion. The term of this
facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This credit facility is
amended and will be due on May 31, 2015 which solely intended for the completion of a
multi-batch settlement funds by transferring effect of clearing member.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
262
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
65 - i.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Mandiri Persero, Tbk, sebesar
Rp 500 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 Juli 2015. Jangka waktu fasilitas ini
berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas
kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka
penyelesaian transaksi harian perdagangan di BEI.
i. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank Mandiri Persero, Tbk, amounting to Rp 500 billion which is due on
July 19, 2015. The term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both
parties. This facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in
BEI.
j. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
dari PT Bank Central Asia, Tbk, sebesar Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada
11 September 2012. Kemudian pada tanggal 26 Mei 2014, atas kesepakatan kedua belah
pihak, perjanjian ini diadendum kembali dengan mengubah fasilitas kredit menjadi
sebesar Rp 500 miliar yang jatuh tempo pada 11 Maret 2015. Fasilitas ini merupakan
fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi
bursa. j.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Central Asia, Tbk, amounting
to Rp 300 billion which is due on September 11, 2012. On May 26, 2014, both
parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 500 billion which is due
on March 11, 2015. This facility is solely intended for securities transactions
settlement.
k. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Negara Indonesia, Tbk, sebesar
Rp 600 miliar yang akan jatuh tempo pada 17 Juni 2015. Jangka waktu fasilitas ini
diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama dengan periode
sebelumnya. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk
keperluan penyelesaian transaksi bursa. k. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank Negara Indonesia, Tbk, amounting to Rp 600 billion which is due on
June 17, 2015. This facility will be extended automatically with the same period as
previously granted and solely intended for securities transactions settlement.
31. PERISTIWA PENTING LAINNYA 31. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02BL2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah
memerintahkan Perusahaan untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya
Permana Sekuritas SPS, sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan
Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian
transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban
kepada Perusahaan. Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR-
02BL2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered the Company to freeze the assets of
PT Sarijaya Permana Sekuritas SPS in connection with the on-going investigation by
Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for
the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued
which represent obligations to the Company.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS para
Penggugat mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK
sebagai Tergugat I, II dan III Para Tergugat serta Perusahaan dan KSEI sebagai Turut Tergugat I
dan II para Turut Tergugat melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar JanjiWanprestasi No.
MS.DS01.Ggtn.NPSP VII2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dengan No. 1356Pdt.G 2009PN.Jkt.Sel.
Regarding the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer
stock accounts, several SPS customers the plaintiffs filed a civil lawsuit against SPS, the
Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II and III the defendants with the
Company and KSEI as accessory defendants I and II the co-defendants by means of Summon
Letter for Breach of Contract Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji Default No. MS.DS01.
Ggtn.NPSPVII2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with
case No. 1356Pdt.G2009PN.Jkt.Sel.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
263
NESIA
65 - lity
lity
lity
09 SR-
an ket
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
66 - Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.
On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.
Tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan
Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
1356Pdt.G2009 PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada
tanggal 12 Mei 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menyatakan banding.
On November 4, 2010, the Company received Official Notification of Declaration of Request for
Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356Pdt.G2009PN.Jkt.Sel., which states that
on May 12, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed an appeal.
Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan
No. 484PDT2011PT.DKI tanggal 4 Juli 2012 memutuskan sebagai berikut:
Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484PDT2011PT.DKI dated
July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:
1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding I semula penggugat I, V, VII,
VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI,
XVII, XIX, XXII dan XXIV. 1. Agreed on appeal request of the Appellant I,
known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known
before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356Pdt.G2009
PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010. 2. Strengthened previous conviction from the
South Jakarta District Court No. 1356Pdt.G 2009PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.
3. Menghukum Para Pembanding I semula Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI
dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan
XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 seratus lima puluh ribu
Rupiah. 3. Ordered the Appellant I know before as the
Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appelants II known before as the Plaintiff
II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the
case fee in both level of court process, in appeal level as Rp 150,000 one hundred fifty
thousand Rupiahs.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari
Para Pembanding atas keputusan banding tersebut.
As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the
Appellants regarding the appeal decision. Disamping itu, terdapat gugatan beberapa
nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I,
II dan III Para Tergugat serta Perusahaan dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II para Turut
Tergugat sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604Pdt.G2009 PN.Jkt.Sel. Atas
gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya
hal-hal sebagai berikut: In addition, there were legal claims from several
other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and
III the defendants with the Company and KSEI as accessory defendants I and II the co-
defendants as mentioned in Civil Complaint No. 1604Pdt.G2009PN.Jak.Sel. In this lawsuit, on
June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:
1. Menyatakan Tergugat I SPS wanprestasi. 1. Declared Defendant I SPS to be in default.
2. Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para
Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.
2. Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held
by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.
3. Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga atas kewajiban pembayaran yang
besarnya 2 perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.
3. Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2 per
month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
264
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
67 - 4. Menghukum Para Tergugat dan Turut
Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar
Rp 2.641.000. 4. Ordered the Defendants and the Co-
defendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.
Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.
In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.
Pada tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori
Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604Pdt.G2009PN.Jkt.Sel., yang
menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa
Hukumnya mengajukan memori banding. On December 13, 2010, KPEI received Official
Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District
Court No. 1604Pdt.G2009PN.Jkt.Sel.,
which states that on November 11, 2010 some of the
Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori
Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02PDT2011PT.DKI, pada tanggal 22 Juni
2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.
On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On
September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for
Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02PDT2011PT.DKI, which states that
on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145KPDT2012, telah
memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of
the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145KPDT2012, issued a
verdict, the essence of which is as follows:
1. Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasitergugat I SPS.
1. Rejected appeal cassation from cassation applicantdefendant I SPS.
2. Menghukum pemohon kasasitergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi
ini sebesar Rp 500.000. 2. Ordered the cassation applicantdefendant I
to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon
kasasitergugat I SPS atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation
applicantdefendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah
tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang
diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya
meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik
SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan
untuk diserahkan kepada Para Penggugat. The Management of KPEI believes that the civil
lawsuit as mentioned above will not have a significant impact on the financial statements of
KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from
defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not
demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with
the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the
instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.