Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
291
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
b. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
b. Financial Risk Management Policies and Objectives
Kebijakan manajemen risiko keuangan Dana Jaminan bertujuan untuk memastikan bahwa
sumber dana dikelola di instrumen dan lembaga keuangan yang aman, sesuai
dengan aturan yang ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkait yang
meliputi risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, dan juga tersedia pada saat
digunakan sesuai dengan fungsi Dana Jaminan untuk menalangi kegagalan
transaksi bursa. Guarantee Fund financial risk management
policy is aimed to ensuring that financial resources are managed in secure
instruments and secure financial institutions, in accordance with rules established by
taking into account associated risks including interest rate risk, credit risk, liquidity risk, and
also available at the time used in accordance with the functions of Guarantee Fund to cover
the failure of securities transactions.
Dalam pengelolaan Dana Jaminan mengacu kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 26POJK.042014, Hasil Pertemuan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian
Risiko, dan Pedoman Kebijakan Investasi Dana Jaminan.
For the management of Guarantee Funds refer to the Financial Service Authority
regulation No. 26POJK.042014, Credit Policy Committee Meeting Results and Risk
Management, Investment Policy and Guarantee Fund.
Manajemen risiko kredit Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban
kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Perusahaan. Aset keuangan
Dana Jaminan adalah kas dan setara kas, deposito, piutang dana jaminan, piutang
bunga dan Surat Utang Negara. Credit risk refers to the risk that a
counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the
Company. Guarantee Fund financial assets are cash and cash equivalents, deposits,
guarantee fund receivable, interest receivable and Government Bonds.
Penempatan Dana Jaminan pada lembaga keuangan dilakukan setelah proses analisis
dengan mempertimbangkan kinerja bank, batasan proporsi penempatan pada setiap
bank sebagaimana yang ditetapkan dalam Kebijakan Investasi Dana Jaminan, dan atas
persetujuan manajemen. Placements of Guarantee Fund in financial
institutions are made after careful analysis by considering the performance of banks, limits
on proportion of each bank as defined in the Guidance of Investment Policy and
Guarantee Fund, and with management approval.
Risiko kredit atas kas dan setara kas serta piutang bunga dan Surat Utang Negara
adalah terbatas karena kelompok
counterparty Dana Jaminan adalah lembaga keuangan yang terpercaya.
Credit risk on cash and cash equivalents and related interest receivables and Government
Bonds are limited because the counterparties are reputable financial institution.
Risiko kredit atas piutang Dana Jaminan dari BEI adalah terbatas, karena penerimaan
Dana Jaminan sudah dilakukan secara rutin dengan BEI dan KPEI setiap bulannya dan
tidak pernah terjadi keterlambatan ataupun peniadaan dalam pembayaran.
Credit risk on Guarantee Fund’s receivables from BEI is considered limited because such
has been carried out routinely with BEI and the Guarantee Fund each month, and there is
no history of default.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
292
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Manajemen risiko pasar Market risk management
i. Risiko tingkat bunga i.
Interest rate risk Risiko tingkat bunga merupakan risiko
dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan
suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi. Fluktuasi suku bunga menjadi
salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Jaminan dalam menjalankan
kebijakan investasinya. Interest rate risk is the risk that the fair
value or future cash flows of the financial instrument will fluctuate because of
changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could
affect income operations. Interest rate fluctuation is one factor that is considered
by the Guarantee Fund in carrying out its investment policies.
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku
bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Analisa ini disajikan dengan asumsi
saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan
masih beredar sepanjang tahun.
The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the
financial liabilities to floating interest rates as of December 31, 2014 and 2013. The
analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the
end of the reporting period was outstanding for the whole year.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi rendah dan
variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Jaminan untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, akan mengalami
peningkatanpenurunan masing-masing sebesar Rp 23.779.560.984 dan
Rp 18.806.610.793. If interest rate had been 100 basis points
higher lower and the other variable held constant, the Guarantee Fund increase
in net assets from operating activities for the year ended December 31, 2014 and
2013 would increasedecrease
by Rp 23,779,560,984
and Rp 18,806,610,793, respectively.
100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara
internal risiko suku bunga kepada manajemen kunci, dan merupakan
penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih.
The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk
internally to key management personnel and represents management’s
assessment of the reasonably possible change in net assets.
ii. Risiko harga lain ii. Other price risk
Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk
mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan
mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan
berdasarkan komposisi dan batasan yang ditetapkan oleh komite. Dana Jaminan
memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari
FVTPL tersebut. The Guarantee Funds are also exposed
to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising
from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio.
Diversification of the protfolio is done in accordance with the limits set by the
Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its
FVTPL.
Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga
obligasi pada akhir periode pelaporan. The sensitivity analysis below have been
determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting
period.