Kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan

Powering The Way To Promote Capital Market Deepening PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 255 NESIA 57 - ah ini, een han nts tas rate nya of hadap se P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued 58 - iii. Risiko harga lain iii. Other price risk Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait investasi efek FVTPL dan AFS. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan dalam kebijakan investasi Perusahaan. Kebijakan tersebut juga mengatur pengawasan terhadap pergerakan dari investasi efek tersebut. The Company is also exposed to market price risk in respect of its FVTPL and AFS. To manage its price risk arising from these investments, the Company diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set in the Company’s Investment Policy. This policy also set up the control for monitoring of its FVTPL and AFS movement. Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga reksadana dan obligasi pada akhir periode pelaporan. The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to mutual fund and bond price risk at the end of the reporting period. Berdasarkan penilaian internal manajemen, Perusahaan menggunakan 1 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 untuk menghitung kenaikan penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL: Based on management’s internal assessment, the Company uses 1 in 2014 and 2013, respectively, to calculate the increasedecrease as a result of changes in fair value FVTPL:  Keuntungan kerugian nilai wajar perubahan reksadana dan obligasi dari aset keuangan FVTPL pada laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan mengalami kenaikan penurunan masing-masing sebesar Rp 2.965.936.048 dan Rp 2.585.502.519.  Gain loss in change of fair value of mutual fund and bond from financial assets FVTPL in statements of comprehensive income as of December 31, 2014 and 2013 would increaseddecreased by Rp 2,965,936,048 and Rp 2,585,502,519.  Cadangan revaluasi investasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual pada bagian ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan mengalami kenaikan penurunan masing-masing sebesar Rp 1.644.560.810 dan Rp 1.556.022.810.  Available-for-sale-investment revaluation reserve in the equity as of December 31, 2014 and 2013 would increased decreased by Rp 1,644,560,810 and Rp 1,556,022,810, respectively. Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas arus kas saat jatuh tempo, yang diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk melikuidasi aset, ataupun mendapatkan pendanaan yang mencukupi. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja. Liquidity risk is the risk of the Company’s inability to fulfill its cash flow obligations when they become due, as a result of inability to liquidate assets or to obtain sufficient funding. The Company has a policy to manage liquidity prudently by maintaining an adequate cash balance and availability of working capital.