Hubungan Kepala Daerah dengan Pemerintah Menurut UU No. 32 Tahun 2004

dan pembinaan kemasyarakatan, serta dalam menghadapi konflik, gejolak dan permasalahan pemerintahan di daerah, kepala daerah secara terus menerus dihadapkan pada pelbagai tuntutan dan tantangan baik secara internal maupun eksternal yang harus di respon dan diantisipasi sekaligus merupakan ujian terhadap kapabilitias dan kompetensi Kepala Daerah. 254

3. Hubungan Kepala Daerah dengan Pemerintah Menurut UU No. 32 Tahun 2004

Hubungan organisasi perangkat daerah antara pemerintah dengan pemerintah daerah terdapat dalam hal melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah Pasal 27 Ayat 1. Kepala Daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah Pasal 27 Ayat 2, pada Ayat 3 dikatakan Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah dimaksud disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk BupatiWalikota 1 satu kali dalam 1 satu tahun. Laporan tersebut digunakan Pemerintah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, kepala daerah mempunyai kewajiban juga untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk BupatiWalikota 1 satu kali dalam 1 satu tahun. 254 J. Kaloh, Kepala Daerah, Penerbit Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003. Hlm. 3 Laporan sebagaimana dimaksud digunakan Pemerintah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 30 ayat 1 Kepala daerah danatau wakil kepala daerah diberhentikan sementara oleh Presiden tanpa melalui usulan DPRD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 lima tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan. Tindak pidana itu antara lain menurut Pasal 31 ayat 1 tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar, danatau tindak pidana terhadap keamanan Negara. Pada Ayat 2 Kepala daerah danatau wakil kepala daerah diberhentikan oleh Presiden tanpa melalui usulan DPRD apabila terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pasal 34 ayat 3 menyebutkan apabila kepala daerah dan wakil kepala daerah diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1, Pasal 31 ayat 1, dan Pasal 32 ayat 5, Presiden menetapkan penjabat Gubernur atas usul Menteri Dalam Negeri atau penjabat BupatiWalikota atas usul Gubernur dengan pertimbangan DPRD sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

4. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat