Instrumen mekanisme pemerintahan Demokrasi

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Dengan gambaran tersebut Fuady hendak menegaskan bahwa pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik harus mengindahkan prinsip-prinsip negara hukum. Demikian juga sebaliknya bahwa pelaksanaan prinsip negara hukum yang baik harus selalu memperhatikan dan melaksanakan prinsip good governance. 68

C. Demokrasi

Istilah demokrasi menurut C.F. Strong diartikan secara beragam. 69 Terkadang digunakan untuk menyebut suatu bentuk pemerintahan dan terkadang dikonotasikan dengan kondisi suatu masyarakat. Namun di dunia kontemporer, ketika nasionalisme menjadi dasar bagi demokrasi politik maka pemerintahan politik yang demokratis menjadi instrumen kemajuan sosial. Di sinilah letak keterkaitannya dengan demokrasi politik yang mengisyaratkan pemerintah harus bergantung pada persetujuan pihak yang diperintah; artinya, ekspresi persetujuan maupun ketidaksetujuan rakyat sudah harus memiliki sarana penyaluran yang nyata dalam pemilihan umum, program politik partai, media massa, dan lain-lain. Dari penelusuran sementara yang berkaitan dengan demokrasi, sedikitnya dapat dikemukakan bahwa demokrasi diterapkan dalam dimensi- dimensi instrumen mekanisme pemerintahan, mekanisme pengambilan keputusan serta demokrasi ekonomi.

1. Instrumen mekanisme pemerintahan

Demokrasi sebagai bentuk penyelenggaraan negara telah dipraktekan hampir di setiap negara. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Amos J. Peaslee pada tahun 1950, dari 83 UUD negara-negara yang diperbandingkannya terdapat 74 negara yang konstitusinya secara resmi menganut prinsip kedaulatan rakyat 90. 70 Istilah demokrasi 71 telah 68 Ibid., hlm. 80. 69 C.F.Strong, Konstitusi-Konstitusi …, op.cit, hlm. 17. 70 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta, 2005, hlm. 140. 71 Demokrasi berasal dari kata “demokratia”, “demos” berarti rakyat dan “kratia” berarti pemerintahan. menjadi bahasa umum yang digunakan oleh negara-negara untuk menunjukan suatu bentuk penyelenggaraan negara yang dianggap ideal. Paham kedaulatan rakyat sebagai embrio demokrasi, mengantarkan pengertian demokrasi yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. “Pemerintahan dari rakyat yaitu mereka yang duduk sebagai penyelenggara negara atau pemerintahan harus terdiri dari seluruh rakyat itu sendiri atau yang disetujui dan didukung oleh rakyat. Oleh rakyat maksudnya bahwa penyelenggara negara atau pemerintahan dilakukan sendiri oleh rakyat atau atas nama rakyat yang mewakili sedangkan untuk rakyat maksudnya pemerintahan dijalankan atau berjalan sesuai dengan kehendak rakyat.” 72 Dalam perkembangan istilah demokrasi kemudian ada yang disebut “participatory democracy”. “Participatory democracy” menambahkan kata “bersama” sehingga dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat dan bersama rakyat. 73 Dari pengertian tersebut dapat menunjukan demokrasi sebagai instrumen mekanisme pemerintahan. Dalam hubungannya dengan cita-cita, demokrasi hanyalah sarana, -bukan tujuan- untuk mencapai persamaan equality secara politik yang mencakup tiga tujuan utama : kebebasan manusia secara individu dan kolektif, perkembangan diri manusia dan perlindungan terhadap nilai harkat dan martabat kemanusiaan. 74 Demokrasi sebagai instrumen mekanisme pemerintahan, dalam perkembangannya sulit dilaksanakan jika secara langsung. Faktor luas wilayah dari suatu negara dan besaran jumlah penduduk serta pertambahan kerumitan masalah kenegaraan merupakan argumen bahwa demokrasi langsung direct democracy tidak mungkin untuk dilaksanakan. 75 Berdasarkan kenyataan demikian, dalam penjelasan Eddy Purnama, 72 I Gde Pantja Astawa,Hak Angket Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Menurut UUD 1945, Disertasi, Universitas Padjadjaran Bandung, 1999, hlm 70. 73 Participatory democracy strives to create opportunities for all members of a political group to make meaningful contributions to decision-making, and seeks to broaden the range of people who have access to such opportunities…http:en.wikipedia.orgwikiParticipatory_democracy diunduh tanggal 27 Agustus 2009 74 I Gde Pantja Astawa, Op Cit, hlm. 66. 75 Eddy Purnama, Kedaulatan Rakyat, Nusamedia, Bandung, 2007, hlm. 10. muncullah yang dikenal sebagai demokrasi tidak langsung indirect democracy, yang pelaksanaan kedaulatan rakyatnya tidak dilaksanakan oleh rakyat secara langsung melainkan melalui lembaga perwakilan rakyat. 76 Hal semacam ini lazim dinamakan demokrasi perwakilan representative democracy. 77 Dalam rangka mewujudkan prinsip kedaulatan rakyat, akomodasi seluruh aspirasi rakyat jauh lebih berguna dari unsur di dalam masyarakat harus terwakili di dalam sistem perwakilan. 78 Menurut International Commision of Jurist, sistem politik demokratis demokrasi perwakilan adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggungjawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas. 79 Demokrasi perwakilan menjadi alternatif terbaik demi tercapainya Representative Government. 80

2. Mekanisme pengambilan keputusan