lingkuplingkungan berlakunya, perwujudan maupun jangka waktu pelaksanaanya.
224
Perbedaan-perbedaan itu adalah sebagai berikut:
225
a. Ruang lingkup berlakunya
Pengawasan preventif hanya dilaksanakan terhadap beberapa Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah tertentu saja yang
menyangkut kepentingaan-kepentingan besar atau yang mungkin menimbulkan keresahan-keresahan, kegelisahan-kegelisahan dan
gangguan-gangguan dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan kepentingan umum, apabila tidak ditetapkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintah
Daerah. Pengawasan represif dijalankan terhadap semua Peraturan Daerah dan keputusan Kepala Daerah tanpa kecuali. Jadi pengawasan ini
mempunyai ruang lingkup scope yang lebih luas dari pengawasan preventif. Peraturan-peraturan dan Keputusan-keputusan Kepala Daerah
tertentu yang diawasi secara preventif adalah ketentuan-ketentuan yang memberikan beban kepada rakyat, yang mengandung perintah, larangan,
keharusan, ancaman pidana, dan yang menyangkut kepentingan rakyat banyak. Jika digambarkan dalam suatu bagan, ruang lingkup pengawasan
atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1: RUANG LINGKUP PENGAWASAN
ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah baik
yang menyangkutan urusan otonomi maupun tugas pembantuan.
Dilakukan oleh aparat pengawas intern, baik Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Pemerintah Daerah itu sendiri. Inspektorat
Pengawasan terhadap produk-produk hukum yang ditetapkan oleh
pemerintahan daerah pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan kepala daerah. a.
Melalui pranata pengujian material dan formal ke
badan peradilan MA;
b. Melalui pranata pembatalan vernietiging atau berupa
penangguhan pemberlakuan
224
Riwu Kaho, Analisa Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerah Di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 1990. hlm. 149.
225
Ibid, hlm.149-153
schorsing, oleh Pemerintah Pusat.
226
c. Melalui prosesprosedur
tertentu, misalnya dalam bentuk “evaluasi” terhadap
Raperda dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
tentang APBD, Perubahan APBD dan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, untuk
provinsi oleh Mendagri dan untuk kabupatenkota oleh
Gubernur; penetapan pedoman, kriteria, monitoring,
dsb.
b. Mengenai waktu pelaksanaanya.