66 responden dengan pendapatan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000,-
menduduki posisi terbesar kedua sebanyak 25 persen. Pendapatan tersebut dalam golongan kelas menengah dan atas. Ini dapat diindikasi dari pengamatan dilapang
bahwa sebagian besar konsumen adalah pegawai swasta yang berpendapatan lebih besar dari Rp 4.000.000 dan dan sebesar 59 persen konsumen menggunakan
kendaraan pribadi. Hal ini sejalan dengan segmentasi Restoran Bumbu Desa Bogor adalah konsumen dengan kelas menengah ke atas.
Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan
Pendapatan Per bulan Jumlah orang
Persentase
≤ Rp1.000.000 19
19 Rp1.000.001 - Rp2.000.000
25 25
Rp2.000.001 - Rp3.000.000 16
16 Rp3.000.001 - Rp4.000.000
9 9
Rp4.000.000 31
31
Total 100
100
4.18 Proses Keputusan Pembelian Responden Restoran Bumbu Desa
Bogor
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak muncul begitu saja, tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian Engel et al. 1995.
Informasi mengenai proses keputusan pembelian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. Pada penelitian ini, analisis proses keputusan
pembelian di Restoran Bumbu Desa Bogor menghasilkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
6.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Pemenuhan terhadap kebutuhan merupakan suatu pemicu konsumen untuk melakukan konsumsi terhadap suatu produk. Menurut Engel et al. 1995, proses
keputusan dimulai ketika suatu kebutuhan diaktifkan dan dikenali karena terjadi ketidaksesuaian antara keadaan yang dinginkan oleh konsumen dan situasi yang
aktual. Kebutuhan dapat dipicu oleh produsen melalui kegiatan pemasaran, agar konsumen dapat mengetahui serta membutuhkan barang dan jasa tersebut.
67 Kesadaran konsumen akan kebutuhan suatu produk membuat konsumen berusaha
untuk mencarinya. Pengenalan kebutuhan merupakan tahap awal dari proses pembelian suatu produk. Proses pengenalan kebutuhaan ini dianalisis melalui
pertanyaan yaitu tujuan responden melakukan pembelian ke Restoran Tradisional Sunda.
Berdasarkan hasil kuesioner dari 100 orang responden diperoleh informasi bahwa sebagian besar konsumen yang melakukan pembelian ke Restoran
Tradisional Sunda memiliki tujuan untuk mengkonsumsi masakan sunda sebanyak 68 persen. Hal ini dikarenakan restoran menyajkan hidangan tradisional sunda.
Kemudian sebesar 12 persen ingin menikmati konsep prasmanan etnik sunda dan 11 persen memiliki tujuan untuk menghilangkan rasa penat atau sekedar refresing
dari kesibukan dan rutinitas pekerjaan. Selain itu, 4 persen responden ada yang memanfaatkan untuk bertemu partner bisnis serta 5 persen karena ingin wisata
kuliner. Sedangkan tujuan pembelian untuk status sosial tidak ada. Tabel 19.
Sebaran Responden Berdasarkan Tujuan Utama Melakukan Pembelian ke Restoran Tradisional Sunda
Tujuan Pembelian Jumlah orang
Persentase
Status sosial
Mengkonsumsi masakan sunda 68
68
Menikmati konsep prasmanan etnik 12
12 Menghilangkan rasa penat
11 11
Bertemu partner bisnis 4
4 Lainnya..wisata kuliner
5 5
Total 100
100
6.2.2 Pencarian Informasi
Proses pencarian informasi merupakan aktivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan pencarian internal atau pemerolehan informasi dari
lingkungan pencarian eksternal. Menurut Kotler 2005, pencarian yang bersifat internal merupakan tahapan pertama setelah pengenalan kebutuhan. Jika ingatan
dan pengetahuan konsumen kurang dalam memenuhi kebutuhan, maka konsumen akan melakukan pencarian eksternal untuk mendapatkan informasi tentang
kebutuhannya. Pada tahap ini sumber informasi konsumen terdiri dari sumber
68 pribadi keluarga, teman dan tetangga, sumber komersil iklan dan penjual dan
sumber pengalaman penanganan, pengkajian dan pemakaian produk. Dalam tahap pencarian informasi, sumber informasi memegang peranan
yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk tertentu. Tahap ini dianalisis dengan beberapa
pertanyaan yaitu dari mana responden mengetahui informasi tentang Restoran Tradisional Sunda, siapa yang mempengaruhi responden untuk melakukan
pembelian ke Restoran Tradisional Sunda dan bagaimana memperoleh sumber informasi harga dan produk Restoran Tradisional Sunda.
Pada Tabel 20 terlihat bahwa sebanyak 40 persen responden mendapatkan informasi mengenai Restoran Tradisional Sunda dari diri sendiri dan sebanyak 37
persen mendapatkan informasi dari teman. Hal ini menunjukan bahwa diri sendiri dan teman berperan besar dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian ke Restoran Tradisionan Sunda. Tabel 20.
Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Utama Mendapatkan Informasi ke Restoran Tradisional Sunda
Sumber Mendapatkan Informasi Jumlah orang
Persentase Diri sendiri
40 40
Teman 37
37 Keluarga
18 18
Media Cetak 2
2 Media Elektronik
3 3
Total 100
100
Keputusan pembelian dapat dipicu dan terjadi apabila ada salah satu sumber yang mempengaruhinya. Pada Tabel 21, diperoleh informasi bahwa
sebanyak 39 persen yang melakukan pembelian ke Restoran Tradisional Sunda dipengaruhi diri sendiri dan sebanyak 30 persen dipengaruhi oleh teman. Dalam
pencarian informasi, konsumen menggunakan pengetahuan internal atau diri sendiri terlebih dahulu. Konsumen akan menggunakan pengetahuan internal jika
kebutuhan yang akan dipenuhinya tidak memiliki resiko dan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam keputusan pembelian.
69 Tabel 21.
Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Utama yang Mempengaruhi Melakukan Pembelian ke Restoran Tradisional Sunda
Sumber Yang Mempengaruhi Jumlah orang
Persentase Diri sendiri
39 39
Teman 30
30 Keluarga
25 25
Rekan Kantor Sekolah 6
6 Total
100 100
Harga dan produk merupakan hal penting yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Konsumen
memerlukan informasi kedua komponen tersebut dengan cara menggali dari sumber-sumber informasi dan media yang ada. Berdasarkan sebaran kuesioner
tersebut responden sebagian besar mendapatkan informasi mengenai harga dan produk restoran tradisional Sunda dengan cara memperoleh informasi lisan dari
teman sebesar 38 persen. Hal ini menunjukan pertukaran informasi antar individu berperan penting. Selain informasi diperoleh dari faktor internal, konsumen juga
mendapatkan informasi dari faktor eksternal. Tabel 22.
Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Memperoleh Informasi Harga dan Produk Restoran Tradisional Sunda
Sumber Informasi Harga Produk Jumlah orang
Persentase Informasi lisan dari teman
38 38
Informasi lisan dari keluarga 25
25 Brosur dan iklan media cetak
13 13
Referensi katalog makanan 24
24 Total
100 100
Jika ingatan dan pengetahuan konsumen kurang dalam memenuhi kebutuhannya, maka konsumen akan melakukan pencarian eksternal seperti media
cetak dan elektronik untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhannya. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa faktor eksternal masih dalam
persentase rendah. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Restoran Bumbu Desa Bogor untuk mengoptimalkan program pemasaran. Salah satu promosi yang dapat
ditawarkan adalah program potongan harga sebesar 2 persen per orang. Berlaku
70 bagi konsumen yang mengajak rekan mereka minimal 5 orang. Program ini dapat
dilaksanakan dalam batas periode bulan tertentu. Nilai besaran potongan sebesar 2 persen dan jumlah konsumen minimal sebayak 5 orang didasarkan pada
pengamatan yang umum terjadi untuk jenis promosi semacam ini. Namun nilai besaran potongan, jumlah konsumen yang memenuhi syarat mendapat potongan
dan periode program promosi ini dapat berubah disesuaikan dengan kebijakan restoran.
6.2.3 Evaluasi Alternatif