Profil Restoran Bumbu Desa Sejarah Restoran Bumbu Desa Bogor Filosofi dan Nilai Inti Restoran

47 V GAMBARAN USAHA

4.10 Profil Restoran Bumbu Desa

Restoran Bumbu Desa merupakan restoran konsep prasmanan dengan menawarkan aneka makanan bercitarasa khas Sunda. Restoran Bumbu Desa diresmikan pada hari Sabtu, 18 September 2004 di Laswi Bandung, Jawa Barat. Pendirian restoran ini berawal dari bentuk kecintaan keluarga Arief S. Wirawangsadita terhadap masakan tradisional tanah Pasundan. Arief S. Wirawangsadita adalah pemilik dan penggagas Restoran Bumbu Desa. Restoran ini pada awalnya didirikan sebagai tempat berkumpul para keluarga, kerabat dan tamu Arief S. Wirawangsadita. Kemudian berkembang menjadi sebuah tempat komersial yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Bandung dan daerah lain. Melihat potensi jumlah pengunjung yang tinggi dan meningkatnya antusias masyarakat. Maka pada tahun 2006, Restoran Bumbu Desa mulai dikembangkan ke berbagai daerah yaitu Bandung, Surabaya dan Jakarta.

4.11 Sejarah Restoran Bumbu Desa Bogor

Restoran Bumbu Desa membuka cabang di Bogor yaitu Restoran Bumbu Desa Bogor. Latar belakang pendirian berdasarkan bahwa Kota Bogor merupakan daerah urban Jakarta dan lintas antar kota serta untuk mendekatkan diri dengan pasar. Restoran Bumbu Desa Bogor berlokasi di Jln. Pajajaran No.18 Bogor. Restoran ini beroperasi sejak 8 September 2007 dan dijalankan dengan sistem semi franchise yaitu profit sharing antara pemilik dengan investor. Investor bertanggungjawab menyediakan dan mengembangkan modal awal dengan segala kebutuhannya. Kemudian manajemen diatur oleh Corporate Bumbu Desa. Pemilik Restoran Bumbu Desa secara keseluruhan adalah Arief S. Wirawangsadita dengan investor Ibu Novi untuk outlet di Kota Bogor.

4.12 Filosofi dan Nilai Inti Restoran

Restoran Bumbu Desa Bogor didirikan memiliki filosofi “Bumbu desa didirikan sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak 48 jaman dahulu, ibu-ibu rumah tangga dan pembantu-pembantu rumah, yang telah berjasa dalam memperkaya khasanah dan citarasa masakan sunda, sehingga menjadi kekayaan keanekaragaman citarasa nusantara sampai saat ini”. Sedangkan nilai intinya yaitu “Kami sangat mengenal konsumen kami, Kami mengenal pesaing kami, Kami memiliki strategi, Pemimpin kami mengetahui arah, Kami memiliki visi, Kami sepenuhnya memegang kendali, Kami selalu dapat mencipatkan perubahan, Kami sangat menikmati apa yang sedang kami lakukan” 4 .

4.13 Kapasitas dan Kegiatan Restoran