3 2009 meningkat, Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor tahun
2008 meningkat sebesar 23 persen, jumlah wisatawan nusantara yang tercatat tahun 2009 jumlahnya cukup tinggi sebanyak 2.729.672 orang, penduduk Kota
Bogor didominasi usia 15 sampai dengan 34 tahun 40,93 persen dan konsumsi makanan rata-rata perkapita masyarakat Kota Bogor dari tahun 2005 hingga tahun
2008 meningkat. Namun disisi lain persaingan semakin ketat. Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor dari tahun 2004 sampai dengan 2007 meningkat
yaitu tahun 2005 sebesar 16 persen, tahun 2006 sebesar 12 persen dan tahun 2007 sebesar 8 persen. Sedangkan tahun 2008 menurun sebesar 21 persen. Kemudian
tahun 2009 mengalami peningkatan kembali sebesar 5 persen. Restoran Bumbu Desa Bogor merupakan salah satu restoran yang berada
di Kota Bogor dengan konsep restoran tradisional sunda. Restoran ini berada dilokasi yang strategis di pusat Kota Bogor. Restoran Bumbu Desa Bogor telah
mendapatkan penghargaan restoran sunda terbaik tahun 2006, 2007 dan 2008 dari majalah JavaKini. Namun jumlah konsumen tahun 2009 dan tahun 2010
mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perilaku konsumen.
1.2 Perumusan Masalah
Keberadaan usaha restoran banyak di minati oleh masyarakat. Wisata kuliner menjadi target konsumen sejalan dengan perubahan pola konsumsi dan
penghargaan atas waktu. Potensi ini dimanfaatkan oleh pebisnis sehingga usaha restoran sekarang berkembang pesat. Kondisi ini mengakibatkan konsumen
dihadapkan pada berbagai pilihan jenis restoran. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian konsumen maka setiap restoran menyajikan keunggulan produk dan
pelayanan. Restoran Bumbu Desa menawarkan konsep sajian prasmanan. Daya tarik restoran ini adalah konsumen dapat menikmati berbagai menu istimewa
dengan suasana restoran kampung sunda. Restoran Bumbu Desa berada di Jl. Pajajaran No.18 Bogor. Berdasarkan
data rata-rata jumlah konsumen dari tahun 2007 sampai dengan 2010 mengalami penurunan. Selain itu, informasi yang diperoleh dari guest comment restoran ini
masih terdapat banyak keluhan dari konsumen diantaranya kualitas nasi yang
4 berubah, variasi sambal kurang beragam, kebersihan tempat makanan keranjang
dan kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Tabel 4.
Perkembangan Jumlah Konsumen Restoran Bumbu Desa Tahun 2007 – 2010
No Tahun
Bulan Jumlah
Konsumen orang
Jumlah Konsumen Rata-rata per catur wulan
orang 1.
2007 September – Desember
45.922 11.481
2. 2008
Januari – April 52.944
13.236 3.
Mei – Agustus 47.529
11.882 4.
September – Desember 37.294
9.324 5.
2009 Januari – April
37.039 9.260
6. Mei – Agustus
31.740 7.935
7. September – Desember
30.286 7.572
8. 2010
Januari – April 34.697
8.674 9.
Mei – Agustus 29.872
7.468 10.
September – Desember 28.906
7.227 Sumber : Restoran Bumbu Desa, 2010
Kondisi ini diduga disebabkan oleh pelayanan yang kurang optimal kepada konsumen. Terindikasi dari keluhan-keluhan yang muncul dalam laporan
kritik dan saran konsumen. Kemudian dari faktor eksternal menunjukan persaingan semakin ketat terlihat dari bertambahnya jumlah restoran. Berdasarkan
kondisi tersebut maka Restoran Bumbu Desa Bogor perlu melakukan upaya agar dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan cara menganalisis kepuasan konsumen. Berdasarkan kondisi pada Restoran Bumbu Desa Bogor tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana karakteristik dan proses keputusan pembelian di Restoran Bumbu
Desa Bogor ? 2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor ?
1.3 Tujuan Penelitian