Penampilan fesyen pramusaji Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor

104

6.5.4 Atribut-Atribut dalam Kuadran IV

Kuadran IV dinamakan sebagai kuadran berlebihan, artinya atribut yang berada dikuadran ini dinilai konsumen terlalu berlebihan dan memiliki kinerja yang tinggi. Atribut yang ada pada kuadaran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya. Atribit yang berada dalam kuadran ini yaitu penampilan fesyen pramusaji dan dekorasi ruang etnik.

1. Penampilan fesyen pramusaji

Seragam pramusaji Restoran Bumbu Desa Bogor cukup bervariasi. Hal ini adalah sebagian aplikasi dari misi restoran yang berusaha untuk melestarikan budaya Sunda, antara lain melalui busana yang dikenakan. Para pramusaji memakai kostum khas Sunda. Seragam pramusaji menggunakan fesyen budaya desa dengan mengenakan baju khas tani dan pelengkap totopong sebagai penutup kepala. Seragam yang dikenakan hari Senin sampai dengan Jum’at adalah Kabayanan. Pramusaji pria memakai celana panjang dan pakaian warna hitam serta totopong kepala. Sedangkan seragam pramusaji wanita yaitu busana bawahan rok ukuran tiga per empat warna hitam dengan atasan pakaian kemeja warna oranye dan penutup rambut. Kemudian untuk hari Sabtu dan Minggu lebih kasual atau santai yaitu Kebaya Sunda, pramusaji pria mengenakan celana panjang hitam, kaos polos putih, kain corak sarung hijau dipingggang dan totopong kepala. Sedangkan untuk pramusaji wanita mengenakan celana panjang dan kaos polos warna hitam. Selain itu, para pelayan restoran memakai “pin murah senyum” sebagai bentuk komunikasi non verbal kepada para konsumen bahwa mereka bersikap ramah dalam melayani konsumen. Walaupun busana yang dikenakan sebagian besar adalah hasil kreasi restoran di bidang fesyen, namun tetap tidak meninggalkan ciri kesundaan. Restoran berusaha agar penampilan para karyawan selalu menarik dan yang terutama selalu bersih. Atribut penampilan fesyen pramusaji memiliki tingkat kepentingan rendah namun dinilai konsumen terlalu berlebihan dan memiliki kinerja yang tinggi. Hal ini disebebkan sebagian besar konsumen datang ke restoran memiliki motivasi ingin mengkonsumsi masakan sunda. Sehingga atribut ini belum menjadi perhatian utama konsumen. Disisi lain restoran sangat mengapresiasi penampilan pramusaji dan menyajikan atribut ini secara bervariasi. 105 Pihak restoran menanggapi perbedaan persepsi tersebut sebagai hal yang wajar selama atribut ini tidak mengurangi kepuasan konsumen.

2. Dekorasi ruang etnik