Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

39

4.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara langsung dan pembagian kuesioner kepada responden di Restoran Bumbu Desa Bogor. Pengumpulan data melalui kuesioner yang dilakukan mulai pukul 10.00 - 21.00. Penelitian ini juga menggunkan data primer melalui wawancara dengan pihak manajemen Restoran Bumbu Desa Bogor yang terdiri dari manajer, bagian keuangan, bagian personalia, bagian pemasaran dan bagian operasional. Wawancara dengan pihak manajemen perusahaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan studi literatur, browsing internet dan pustaka lainnya.

4.8 Metode Pengolahan Data

Metode pengolaha data yang digunakan adalah analisis deskripftif, Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Analisis data dibantu dengan SPSS 14, MINITAB 14 dan Microsoft Office Excel 2007.

4.8.1 Analisi Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan sebaran data responden terhadap suatu variabel tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang akan diselidiki. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik dan proses pengambilan keputusan konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor. Pengelompokan karakteristik konsumen meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, domisili, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Sementara analisis pada tahapan keputusan pembelian meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil pembelian. Analisis ini dipilih karena mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian yang tengah berlangsung ketika penelitian dilakukan. Jawaban-jawaban yang dominan dalam kuesioner akan menunjukkan karakteristik konsumen serta perilaku keputusan pembelian. 40

4.8.2 Importance Performance Analysis IPA

Salah satu analisis yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor adalah Importance Performance Analysis IPA. Konsep IPA merupakan pengukuran tingkat kepentingan atribut dengan tingkat pelaksanaan kinerja dari suatu atribut. IPA akan menghasilkan berbagai persepsi konsumen tentang kepentingan dan pelaksanaan kinerja dari suatu atribut. Variabel tersebut akan menghasilkan rumusan tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kinerja yang dominan. Perhitungan IPA dimulai dari jumlah penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang dirata-ratakan terhadap jumlah responden yaitu 100 orang. Setelah itu, total penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut masing-masing dirata-ratakan terhadap jumlah atribut yang digunakan dalam penelitian. Penyederhanaan hasil dilakukan dengan menggunakan skor. Rumus skor tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan adalah sebagai berikut Martila dan James diacu dalam Supranto 2001 : = = Dimana, X j = Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j Y j = Skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j X ij = Skor tingkat pelaksanaan dari responden ke-i atribut ke-j Y ij = Skor tingkat kepentingan dari responden ke-i atribut ke-j n = Jumlah responden Penilaian skor untuk analisis IPA menggunakan skala untuk menggolongkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Pemberian nilai skor pada skala dirumuskan dengan rentang skala pada skala linear numerik Simamora diacu dalam Albertus 2010. Rumus rentang skala yaitu : Dimana : a = skor tertinggi b = skor terendah n = jumlah kelas atau kategori yang dibuat pada penelitian ini, rentang skala yang digunakan : = 0,80 41 Berdasarkan rentang skala diatas maka kriteria kepentingan yang digunakan pada penelitian adalah : 1 – 1,8 = tidak penting 3,4 X ≤ 4,2 = penting 1,8 X ≤ 2,6 = kurang penting 4,2 X ≤ 5 = sangat penting 2,6 X ≤ 3,4 = cukup penting Sementara kriteria untuk tingkat kinerja yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1 – 1,8 = sangat tidak baik 3,4 X ≤ 4,2 = baik 1,8 X ≤ 2,6 = kurang baik 4,2 X ≤ 5 = sangat baik 2,6 X ≤ 3,4 = cukup baik Analisis kepentingan dan kinerja menggunakan diagram Kartesius untuk melihat tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan dari atribut. Hasil perhitungan skor kemudian dimasukkan ke diagram Kartesius yang terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik . memotong tegak lurus pada sumbu horisontal yakni sumbu yang mencerminkan kinerja atribut Sumbu X. Sementara memotong sumbu vertikal yakni sumbu yang mencerminkan tingkat kepentingan atribut sumbu Y. Perhitungan diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = = Dimana, = Rata-rata dari rata-rata skor bobot tingkat pelaksanaan seluruh atribut Restoran Bumbu Desa Bogor = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan atribut Restoran Bumbu Desa Bogor K = Jumlah atribut Restoran Bumbu Desa Bogor Keseluruhan hasil perhitungan bobot kinerja dan kepentingan serta nilai rata-rata kepentingan dan nilai rata-rata kinerja dimasukkan ke dalam kuadran yang ditunjukkan pada Gambar 5. 42 High Importance Low Performance High Gambar 5. Diagram ImportancePerformance Sumber : Rangkuti 2006 Kuadran pada diagram importanceperformance memiliki pengertian sebagai interprestasi dari perhitungan kepuasan pelanggan. Rangkuti 2006 mengemukakan pengertian dari masing-masing kuadran pada diagram importanceperformance adalah sebagai berikut : 1. Kuadran I Attributes to Improve Kuadran I memuat atribut yang dinilai penting namun pelaksanaan atau kinerja atribut masih rendah. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen masih rendah sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja dari atribut produk. 2. Kuadran II Maintain Performance Kuadran II memuat atribut yang dinilai penting dan kinerja atribut yang sesuai dengan yang dirasakan oleh konsumen. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi. Perusahaan perlu mempertahankan atribut yang ada pada kuadran II. 3. Kuadran III Attributes to Maintain Kuadran III memuat atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, peningkatan variabel perlu diperhatikan kembali karena pengaruhnya yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan konsumen. 4. Kuadran IV Main Priority Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting dan kinerjanya dinilai berlebihan. Atribut yang ada pada kuadaran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya. Attributes to Improve Kuadaran I Maintain Performance Kuadran II Attributes to Maintain Kuadran III Main Priority Kuadran IV 43

4.8.3 Customer Satisfaction Index CSI

Indeks kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Index merupakan salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA. Customer Satisfaction Index digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari variabel-variabel yang diukur. Tahapan pengukuran CSI terdiri dari empat tahapan perhitungan Stratford 2008 yaitu : 1. Menjumlahkan semua skor tingkat kepentingan rata-rata hasil perhitungan IPA dari tiap atribut. 2. Menghitung persentase dari skor tingkat kepentingan rata-rata dengan total tingkat kepentingan rata-rata. Hasilnya adalah bobot skor tingkat kepentingan Weighted Importance Score. 3. Mengalikan skor tingkat kinerja rata-rata dari perhitungan IPA dengan Weighted Importance Score. Hasilnya adalah bobot skor tingkat kinerja Weighted Satisfaction Score. 4. Menjumlah semua Weighted Satisfaction Score yang hasilnya adalah Weight Average Total. 5. Menghitung Customer satisfaction Index dari Weight Average Total dibagi dengan skor pada skala tertingi yaitu pada penelitian ini adalah skor yang nilainya lima 5 kemudian dikalikan dengan 100 persen. Indeks kepuasan pelanggan menggunakan rentang skala untuk menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk. Rentang skala kepuasan pelanggan berkisar antara 0 – 100 . Rumus rentang skala yang digunakan adalah sebagai berikut Simamora diacu dalam Albertus 2010 : Dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat Pada penelitian ini rentang skala yang digunakan adalah : = 20 44 Berdasarkan rentang skala diatas maka kriteria kepuasan yang digunakan pada penelitian adalah : 0 CSI ≤ 20 = sangat tidak puas 20 CSI ≤ 40 = tidak puas 40 CSI ≤ 60 = cukup puas 60 CSI ≤ 80 = puas 80 CSI ≤ 100 = sangat puas

4.9 Definisi Operasional

1. Responden adalah orang dengan usia 15 tahun keatas yang sedang melakukan pembelian di Restoran Bumbu Desa Bogor dan sudah melakukan pembelian lebih dari satu kali. 2. Kepuasan adalah perasaan konsumen setelah mengkonsumsi produk atau jasa. 3. Karakteristik konsumen meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, domisili, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan . 4. Usia adalah umur responden pada saat penelitian dilakukan diukur dalam dalam satuan tahun berkisar antara 15-65 tahun ke atas. 5. Pendidikan adalah tingkat pendidikam formal terakhir responden ketika penelitian dilakukan. 6. Pendapatan adalah jumlah penerimaan rata-rata dalam satuan rupiah yang diterima individu dalam satu bulan. Untuk pelajar adalah jumlah uang saku per bulan dan untuk ibu rumah tangga adalah jumlah pendapatan suami. 7. Atribut Restoran Bumbu Desa Bogor adalah keunikan yang dimiliki suatu produk atau jasa yang terdiri dari harga, Ayam Bumbu Desa, keragaman makanan Restoran Bumbu Desa Bogor, kesesuaian pesanan dengan yang disajikan, kecepatan pramusaji mengantarkan pesanan, ketanggapan restoran merespon keluhan konsumen, kebersihan makanan restoran, keramahan pramusaji restoran, keamanan restoran, kemampuan komunikasi pramusaji, kemudahan menghubungi Restoran Bumbu Desa Bogor, penampilan fesyen 45 pramusaji, dekorasi ruang etnik, kebersihan restoran, area parkir dan promosi Restoran Bumbu Desa Bogor. 8. Pramusaji adalah pelayan restoran yang menerima pesanan, mengantarkan produk dan melayani konsumen di Restoran Bumbu Desa Bogor. 9. Waiter adalah pelayan restoran yang melakukan pelayanan dan penjualan produk di Restoran Bumbu Desa Bogor. 10. Harga produk adalah nilai yang harus dibayarkan oleh konsumen dari produk yang dibeli atau dikonsumsi di Restoran Bumbu Desa Bogor. 11. Ayam Bumbu Desa adalah produk daging ayam khas Restoran Bumbu Bogor. 12. Keragaman makanan adalah variasi jenis produk yang ditawarkan oleh Restoran Bumbu Desa Bogor. 13. Kesesuaian pesanan dengan yang disajikan adalah ketepatan penyajian produk yang dipesan oleh konsumen. 14. Kecepatan pramusaji mengantarkan makanan adalah waktu keterlibatan pramusaji mengantarkan pesanan konsumen hingga produk siap disajikan. 15. Ketanggapan restoran merespon keluhan adalah keterlibatan yang tinggi dari pihak restoran terhadap keluhan konsumen. 16. Kebersihan makanan adalah keadaaan produk yang menunjukan kualitas bersih. 17. Keramahan pramusaji adalah sikap santun pramusaji terhadap konsumen. 18. Keamanan restoran adalah tingkat resiko dari melakukan kunjungan di Restoran Bumbu Desa Bogor. 19. Kemampuan komunikasi pramusaji adalah kualitas sikap dalam memberikan informasi kepada konsumen. 20. Kemudahan menghubungi restoran adalah kemudahan konsumen mendapatkan informasi dan petunjuk dalam mencapai Restoran Bumbu Desa Bogor. 21. Dekorasi ruang etnik adalah desain dan tata ruang interior dan eksterior serta nuansa etnik yang ditampilkan di Restoran Bumbu Desa Bogor. 46 22. Kebersihan restoran adalah kualitas kebersihan dari fasilitas yang tersedia di Restoran Bumbu Desa Bogor meliputi fasilitas toilet, ruangan dan peralatan makan. 23. Area parkir adalah tempat memarkirkan kendaraan ketika melakukan pembelian maupun kunjungan ke Restoran Bumbu Desa Bogor. 24. Promosi adalah kegiatan publikasi dan pemasaran Restoran Bumbu Desa Bogor terhadap produk yang ditawarkan. 47 V GAMBARAN USAHA

4.10 Profil Restoran Bumbu Desa