Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Bahasa Arab

gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Cecep, 2011:9 6. Asnawir memberikan batasan bahwa media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Hujair, 2009,:3 7. Menurut Association for Education and Communication AECT, media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan menurut National Education Association NEA, media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta peralatannya. Daryanto,2010:12-16

5.2 Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, yaitu landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris. Adapun penjabaran dari landasan-landasan tersebut adalah sebagai berikut: Daryanto, 2010:12-16 1. Landasan Filosofis Sebuah pandangan yang menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran hasil teknologi baru akan mengakibatkan proses pembelajaran di dalam kelas kurang manusiawi itu tidaklah benar. Dalam kehidupan dewasa ini, keberadaan teknologi adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, dalam hal pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, yang terpenting adalah bagaimana cara pandang kita. Jika kita menganggap siswa kita sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis. 2. Landasan Psikologis Menurut sudut pandang psikologi, anak akan lebih mudah mempelajari hal-hal konkrit ketimbang yang abstrak. Berkenaan dengan hal tersebut dan kaitannya dengan penggunaan media, ada beberapa pendapat, antara lain: a. Menurut Jerome Bruner, proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambar atau film kemudian ke belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata- kata simbolik. b. Menurut Charles F. Haban, nilai media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak. c. Sedangkan Edgar Dale membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Perbedaan antara penentuan jenjang konkrit ke abstrak antara Edgar Dale dan Bruner adalah kalau Dale menekankan siswa sebagai pengamat kejadian sehingga menekankan stimulus yang dapat diamati, sedangkan Bruner menekankan pada proses operasi mental siswa pada saat mengamati obyek. 3. Landasan Teknologis Teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. 4. Landasan Empiris Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan kartakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan apabila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih mudah memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditori, akan lebih suka belajar dengan menggunakan media audio. Berdasarkan landasan raisonal empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertuimbangkan kesesuaian antara karakterisrtik pembelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media pembelajaran.