Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin? 3. Bagaimanakah proses penilaian proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin? Catatan: 1. Dalam rumusan masalah komponen yang ada di judul masalahpenyakit, obattindakan, siswapasien, dan madrasahsekolahrumah sakit tetap dimasukkan. 2. Rumusan masalah dapat dirumuskan dalam bentuk yang lain. Dengan judul yang sama, beberapa kemungkinan rumusan masalah sebagai contoh: a Apakah penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin? b Bagaimana dampak penggunaan metode role playing dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin? c Dan lain-lain Catatan: Menurut hemat penulis, apapun bunyi rumusan masalahnya, tetap saja yang dipaparkan dalam paparan datahasil penelitian tetap memaparkan proses perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran dan proses penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mengacu pada tiap tahapan siklus penelitian.

d. Tujuan Penelitian

Pernyataan yang dirumuskan harus mengacu pada rumusan masalah yang dibuat. Jika jumlah rumusan masalahnya satu, maka rumusan tujuan penelitiannya juga satu, dan seterusnya. Dengan demikian jumlah rumusan tujuan penelitian sama dengan jumlah rumusan masalah yang dibuat. Perbedaan keduanya terletak pada, dalam rumusan masalah menggunakan kalimat pertanyaan dan diakhiri tanda tanya, sedangkan dalam tujuan penelitian menggunakan kalimat pernyataan dan diakhiri dengan tanda titik. Misalnya: Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin. 2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin. 3. Mendeskripsikan proses penilaian proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII MTsN Banjarmasin.

e. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan pihak-pihak yang menerima manfaat PTK yang kita lakukan. Kemukakan manfaat apa yang diterima masing-masing pihak tersebut. Pihak yang dimaksud 1 pasiensiswa, 2 dokterguru, 3 rumah sakitmadrasah-sekolah, 4 orang laincalon peneliti berikutnya. Misalnya: 1. Bagi Siswa 2. Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan siswa dapat ….. 3. Bagi Guru 4. Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan guru dapat ….. 5. Bagi Madrasah 6. Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan madrasah dapat ….. 7. Bagi Teman SejawatCalon Peneliti Berikutnya 8. Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan guru lainnya dapat …..

f. Hipotesis Penelitian

Pada bagian ini, kemukakan pernyataan yang menyakinkan kepada kita bahwa tindakan yang kita lakukan telah mendapat dukungan teori atau temuan penelitian sebelumnya. Hal ini menyiratkan bahwa tindakan yang akan kita lakukan untuk memperbaiki atau menyelesaikan masalah benar-benar layak dan penting dilakukan. Misalnya: Jika metode role playing digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab, maka kualitas belajar siswa kelas VII MTsN Banjarmasin dapat ditingkatkan.

g. Definisi Istilah

Pada bagian ini dikemukakan definisi tentang konsep kata yang ada pada judul penelitian danatau rumusan masalah. Tidak semua konsep kata yang harus didefinisikan, melainkan konsep yang mungkin akan memiliki penafsiran yang berbeda- beda antara pembaca dan peneliti. Contoh konsep yang tidak perlu didefinisikan antara lain: siswa, kelas, madrasahsekolah; konsep-konsep tersebut sudah umum dan setiap orang memiliki definisi yang sama. Sedangkan konsep yang perlu didefinisikan oleh peneliti definisi menurut bahasa peneliti sendiri, bukan definisi para pakar, sebab definisi para pakar sebaiknya diletakan pada bagian kajian pustaka, contohnya adalah: kualitas pembelajaran, motivasi belajar, prestasi belajar. Pada konsep-konsep terakhir ini memungkinkan setiap orang memiliki definisi sendiri-sendiri. Sebagai contoh konsep prestasi belajar, mungkin orang lain mendefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh siswa pada saat proses pembelajaran, seperti kemampuan siswa merespon atau menjawab pertanyaan guru, keterlibatan aktif siswa dalam belajar di kelas dan sebagainya; sedangkan peneliti mendefinisikan sebagai perolehan belajar secara kuantitas yang dilihat dari kegiatan post tes atau mungkin juga hasil ulangan harian dan sebagainya. Mungkin juga ada orang yang mendefinisikan kedua-duanya. Dengan demikian, definisi istilah adalah penting, agar antara pembaca dan peneliti memiliki definisi yang sama terhadap konsep yang diteliti. Kesamaan dalam memahami konsep akan menghasilkan pandangan dan sikap yang sama dalam menyikapi hasil penelitian.

h. Kajian Pustaka Nanti Menjadi Bab II dalam laporan PTK

Pada bagian ini dikemukakan konsep atau isu sentral dalam penelitian, yakni masalah dan tindakan yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Urutannya adalah sebagai berikut: 1. MasalahPenyakit yang akan Diselesaikan 2. Tindakan yang dilakukan 3. Penerapan Tindakan untuk Menyelesaikan Masalah