Metode Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

pembelajaran bahasa Arab menuntut kecakapan baik penguasaan materi maupun strategi pengajarannya. Pembelajaran bahasa Arab pada dasarnya untuk kalangan masyarakat Indonesia cenderung sulit dilakukan karena terdapat problem kebahasaan maupun non kebahasaan seperti penulisannya yang diawali dari kanan. Hal ini tentunya merepotkan kepribadian pendidik dalam mentransformasi pelajaran. Oleh karena itu, pendidik harus jeli dan mampu membedakan perkembangan peserta didik baik usia maupun kecepatan memorinya, sehingga strategi yang tepat akan membantu mereka belajar dengan optimal. Namun tidak perlu dirisaukan penanganannya, adakalanya guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk memikirkan strategi yang cocok sehingga peserta didik tidak lagi mengalami kesulitan. Dengan memperhatikan faktor tertentu mengenai pemilihan strategi, maka pembelajaran bahasa Arab akan dapat terealisasi dengan baik. Dalam hal memilih strategi pembelajaran bahasa Arab, perlu diketahui oleh guru mengenai tipikal atau karakteristik peserta didik agar pemilihan strategi tidak salah sasaran. Untuk itu, berikut adalah ciri pembelajar bahasa yang baik menurut Rubin 1975 yaitu pembelajar yang Syukur Ghozali, 2010:139: 1. Memiliki kemauan dan mampu menebak dengan akurat. 2. Memiliki dorongan yang kuat untuk berkomunikasi. 3. Tidak merasa malu atau segan dan bersedia mengalami kesalahan ketika belajar atau ketika mencoba berkomunikasi. 4. Memfokuskan pada bentuk-bentuk bahasa dengan melihat ada pola-pola dan mengklarifikasikan serta menganalisisnya. 5. Memanfaatkan semua peluang yang ada untuk praktik. 6. Memantau ucapan-ucapannya sendiri serta ucapan-ucapan orang-orang lain di sekitarnya. 7. Memperhatikan makna. Pemaparan tentang ciri-ciri pembelajaran bahasa yang baik sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka dengan demikian akan membantu guru dalam menentukan strategi yang tepat serta dapat dijadikan acuan baik itu tentang mana peserta didik yang memiliki kemauan yang kuat untuk belajar, mana yang siap untuk praktik dan mana yang memiliki potensi untuk berkembang dengan cepat. Pemahaman kepada karakteristik peserta didik, akan membentuk semangat yang kuat dalam mendidiknya. Oleh karena itu, guru perlu memusatkan perhatiannya pada tingkat kompleksitas dari tugas pembelajaran dan bukan hanya memperhatikan teknik-teknik pengajaran dalam kelas saja. Chamot 1988 menyarankan agar melatih peserta didik secara langsung untuk menerapkan strategi sebagai bagian dari proses pengajaran dalam kelas bahasa kedua. Pelatihan terhadap peserta didik untuk menerapkan strategi ini bisa dilakukan guru dengan cara: 1. Mengidentifikasi strategi pembelajaran yang sedang digunakan oleh peserta didik. 2. Mengukur kebutuhan strategi dari peserta didik dalam hubungannya dengan tujuan pengajaran dalam mata pelajaran itu dan mengukur tuntutat yang dibebankan oleh tugas-tugas pembelajaran terhadap peserta didik. 3. Membuat model dari strategi apa yang lebih efektif bagi peserta didik dengan menggunakan prosedur think aloud mengucapkan secara lantang apa yang sedang dipikirkan ketika sedang mengerjakan sesuatu, sehingga dengan begitu guru bisa tahu langkah-langkah apa yang digunakan dalam menyelesaikan tugas bahasa. 4. Memberi nama yang tepat pada strategi itu agar peserta didik dapat dengan mudah memahami strategi tersebut. 5. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mempraktikkan strategi baru tersebut dengan menggunakan tugas-tugas bahasa yang mirip. 6. Guru perlahan-lahan mengurangi pemberian petunjuk kepada peserta didik tentang penggunaan strategi untuk tugas-tugas tadi. 7. Memberikan praktik-praktik lain agar peserta didik bisa belajar untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk tugas apa. Dengan mengetahui strategi belajar yang sedang dilakukan oleh peserta didik, maka dengan demikian akan mudah bagi guru untuk menentukan dan menerapkan strategi pengajaran yang tepat. Dalam kaitannya dengan kesesuaian dengan kondisi peserta didik, maka guru secara dinamis tentunya dapat membaca situasi dimana dan kapan saat yang tepat untuk menggunakan strategi apa.

3.3 Macam-Macam Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab pada masa kini telah mengalami kemajuan dalam penyusunan strategi yang efektif untuk belajar. Inovasi strategi pembelajaran telah dikembangkan sedemikian rupa demi mengangkat motivasi dan kompetensi peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Demi untuk mewujudkan hal tersebut, maka seorang pendidik harus mampu merancang dan menentukan strategi mana yang tepat untuk kondisi, usia dan tingkat pemahaman. Strategi pembelajaran bahasa Arab telah dikenalkan oleh para pakar dalam membantu pendidik berfikir untuk meningkatkan kualitas belajar bahasa Arab peserta didik. Berikut ini beberapa macam strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab: 1. Strategi berbasis kerja peserta didik Strategi pembelajaran bahasa Arab berbasis kerja peserta didik dalam sebuah pembelajaran yang sengaja didisain untuk mengajak siswa belajar dengan melakukan serangkaian proyek tugas yang berfungsi mengajak berfikir dan mengolah sendiri informasi yang diperoleh. Dalam hal ini terdapat beberapa bentuk strategi berbasis kerja peserta didik Sholih Dzubab, 1987: 180-183: a. Proyek; merupakan aktifitas pendidikan yang direncanakan oleh peserta didik bersama pengajarnya untuk merealisasikan tujuan yang dikehendaki. Dalam proyek tersebut peserta didik melakukan aktifitas bermacam-macam yang diperoleh dari beberapa arahan positif melalui pengalaman yang ditelusuri sendiri oleh peserta didik. b. Pekerjaan rumah; merupakan aktifitas belajar yang paling banyak dilakukan oleh pengajar dengan memberikan tugas yang mendukung pelajaran untuk dikerjakan di rumah masing-masing peserta didik. Adapun tujuannya adlah agar terealisasi target pembelajaran di luar rumah sebagai follow up atas pelajaran yang telah dipelajari di dalam kelas. Strategi ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan pembelajaran di luar aktifitas kelas agar pelajaran dapat ditindaklanjuti. Kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri, berkelompok maupun didampingi oleh guru selama proses pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Arab, strategi ini bermanfaat untuk menambah jam terbang peserta didik dengan melakukan serangkaian aktifitas berbahasa baik lisan maupun tulisan kalam maupun kitabah demikian juga berbahasa pasif qiro’ah dan kitabah. Hal ini perlu dilakukan karena waktu pembelajaran di dalam kelas biasanya cenderung terbatas sehingga membutuhkan waktu lebih banyak di luar kelas. 2. Strategi berbasis display dan penemuan Discovery Strategi pembelajaran bahasa Arab berbasis display dan penemuan merupakan strategi pembelajaran bahasa Arab yang mengedepankan penggunaan bahan tertentu yang bisa ditampilkan dan atau ditemukan oleh peserta didik itu sendiri sesuai arahan guru. Adapun bentuk strategi ini adalah sebagai berikut: a. Strategi deduktif; merupakan strategi yang menerangkan materi pelajaran dengan terjadinya peralihan cara berfikir dari global menjadi rinci umum ke khusus. Oleh karena itu, strategi ini cocok relevan dengan perkembangan berfikir otak. Strategi deduktif sesuai dengan pembelajaran maharah, ‘anashir dan lain sebagainya yang menuntut pemahaman konsep atau teori terlebih dahulu ketimbang menguasai contohnya. b. Strategi Induktif qiyas; merupakan strategi yang menerangkan materi pelajaran dengan menyebutkan bagian-bagian atau juziyah untuk difahami dan dikuasai sebelum mengenal konsep atau teorinya. Strategi ini berfungsi mengajak peserta didik berfikir secara mandiri demi membentuk konsep-konsep yang dituntutkan. c. Strategi display flow chart dan bagan; merupakan strategi pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan bagan sebagai alat bantu menuju target yang diinginkan. Fungsi gambar tersebut adalah untuk mengajak peserta didik memikirkan seperangkat gambar yang disajikan guru dalam bentuk pemaparan materi secara integratif sehingga mereka harus mendalami secara seksama. d. Strategi gambar; merupakan strategi pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan gambar fotografi, film atau telepon. Strategi ini biasanya dipakai untuk menjelaskan karakteristik bahasa Arab, cakupan pembahasan bahasa Arab, serta pembelajaran qawaid yang disajikan secara praktis.