Upaya Empiris dan Sistemik Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan

2 Mudah dilakukan, tidak sulit atau berbelit, misalnya kesulitan dalam mencari lokasi, mengumpulkan hasil, mengoreksi, dan kesulitan bentuk lain. 3 Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan, artinya siswa tidak mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan, dan juga lingkungan tidak terganggu karenanya. 4 Tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan. 5 Tindakan tersebut sudah tertentu jangka waktunya, yaitu kapan dapat dilihat hasilnya. Batasan waktt\u ini penting agar guru mengetahui betul hasil yang diberikan kepada siswa, dan lain kali kalau akan diulang, rencana pelaksanaannya sudah jelas. Sebagai contoh, sebuah penelitian tindakan dapat direncanakan dalam waktu satu bulan, satu semester, atau satu tahun.

3. Model PTK

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model PTK dengan bagan berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahap seperti yang terlihat pada gambar 4.1 berikut. Gambar 3. 2 Kajian Berdaur 4 Tahap dalam TPK Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup: analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan dari proses serta hasil tindakan biasanya ada beberapa permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian sehingga pada giliranya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, serta diikuti refleksi ulang. Tahap-tahap kegiatan ini berulang, sampai suatau permasalahan dianggap teratasi. Keempat fase dari suatu siklus dalam sebuah PTK digambarkan dengan sebuah spiral PTK seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3. 3: REFLEKSI TINDAKAN MERENCANAKAN OBSERVASI DAN SETERUSNYA Gambar 3. 3 Spiral Penelitian Tindakan Kelas a. Perencanaan Tindakan, pada tahap ini peneliti mendeskripsikan persiapan yang dilakukan sehubungan akan digelarnya PTK; untuk keperluan ini langkah-langkah yang akan dilakukan harus direncanakan secara rinci sehingga benar-benar dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan. Dalam tahap ini juga perlu dilakukan antisipasi kemungkinan perubahan yang bersifat penyesuaian. Hal-hal yang perlu dilakukan seperti penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasikan masalah, pembuatan skenario pembelajaran, penyiapan atau pengadaan alat-alat, sampai dengan kegiatan menghasilkan rubrik penilaian proses dan hasil belajar. Hal ini penting untuk dilakukan supaya implementasi program dapat berjalan sesuai dengan yang diagendakan. Intinya adalah pada tahap ini mendeskripsikan bagaimana sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP disusun pada setiap siklus kegiatan PTK. Dengan demikian, RPP merupakan lampiran wajib dalam PTK.

b. Implementasi Tindakan, yaitu jabaran tindakan yang akan digelar, skenario kerja

tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Terkait dengan ini, Suyanto 2002:19 menyatakan bahwa, “pelaksanaan tindakan pada dasarnya RENCANA RENCANA REFLEKSI REFLEKSI REFLEKSI TINDAKAN OBSERVASI TINDAKAN OBSERVASI TINDAKAN OBSERVASI RENCANA