Project Based Learning Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab dalam kontek kurikulum bahasa Arab
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapan berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para
peserta didik sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan
selanjutnya yaitu mendesain perencanaan.
Mendesain perencanaan projek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek
yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Menyusun Jadwal
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek,
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara
Memonitor kegiatan dan perkembangan projek
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi
peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi kegiatanpengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar
dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru new
inquiry untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Persyaratan pendukung dan Manfaatnya Pemilihan model pembelajaran project based learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kelemanan yang sering
terjadi, antara lain: Peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga projek tidak
memakan waktu terlalu lama. Dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di laboratorium.
Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol. Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project.
Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning, antara lain: Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. Mengembangkam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan
berpikir kritis. Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.
Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.