Prosedur Pemilihan Media Media Pembelajaran Bahasa Arab

Prosedur lain sebagaimana dikemukakan oleh Wilbur Schramm 1977 yang lebih menitik-beratkan pada keseuaian media yang akan digunakan dengan tingkat kesulitan pengendaliannya oleh pemakai. Asnawir dan M. Basyaruddin Usman, 2002: 129 Sedangkan Sadiman 1996: 86-87 menuturkan bahwa ada beberapa model dalam prosedur pemilihan media, diantaranya adalah: 1. Model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan. Model flowchart ini dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan. 2. Model matriks yang menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi. Model matriks ini lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan. 3. Model checklist yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Model checklist ini lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihamn media jadi.

5.9 Karakteristik Umum Media Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely 1971 dalam Azhar Arsyad 1997: 11-14, ciri-ciri media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Ciri fiksatif. Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Dengan ciri fiksatif ini, media dapat berupa suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pda satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. 2. Ciri manipulatif. Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu. Manipulasi kejadian atau obyek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Kemampuan media dari ciri manipulatif ini memerlukan perhatian sungguh-sungguh. Oleh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagain-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran. 3. Ciri distributif. Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio dapat tersebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja. Berkenaan dengan hal di atas, Hamalik menambahkan bahwa media pembelajaran identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indera. Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar, dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan komunikasi dalam proses pembelajaran antara pengajar dan siswa. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu perantara dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian, media pembelajaran mengandung aspek alat dan tehnik yang sangat erat kaitannya dengan metode dan mengajar. Oemar Hamalik, 1989: 11 Dari ciri yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah sarana, metode, tehnik untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Oemar Hamalik, 1989: 11

5.10 Klasifikasi Media Pembelajaran

Rudi Bretz 1977 mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol. Disamping itu, ia juga membedakan media siar transmisi dan media rekam recording, sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media visual semi gerak, media audio, dan media cetak. Asnawir dan M. Basyaruddin Usman, 2002: 27 Kemp dan Dayton 1985 mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu 1 media cetakan; 2 media pajang; 3 overhead transparacies; 4 rekaman audiotape; 5 seri