Discovery Learning Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab dalam kontek kurikulum bahasa Arab
kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat
tercapai. Menyiapkan pernyataan masalah
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan masalah Syah 2004:244.
Sedangkan menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan statement sebagai jawaban
sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan
teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
Mengumpulkan data
etika eksplorasi berlangsung pendidik juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis Syah, 2004:244. Dalam hal ini informasi ang dikumPada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan collection berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk
menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak sengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan
pengetahuan yang telah dimiliki
Mengolah Data
Menurut Syah 2004:244 pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
Djamarah, 2002:22. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing Syah, 2004: 244. Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak
Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi Syah, 2004: 244. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik
kesimpulan peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas
yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
Secara klasikal peserta didik memiliki kecerdasankecakapan awal yang lebih dengan keterampilan berbicara dan menulis lebih baik. Bagi peserta didik yang kurang pandai,
akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustasi.
Jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, karena untuk melakukan pembelajaran jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman.
Perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran. Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam
proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. Pengetahuan yang diperoleh besifat pribadi, dan ampuh karena menguatkan
pengertian, ingatan, dan transfer. Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa penyelidikan
dan berhasil. Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan
keecepatannya sendiri. Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal
dan motivasinya. Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya. Membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran
yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya. Mendorong peserta didik berfikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan
hipotesis. Dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan.
Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumberbelajar.