Definisi PTK Konsep Dasar PTK

Dengan demikian PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya penelitian ini dilakukan dengan cara merubah kebiasaan misalnya metode, strategi, media yang ada dalam kegiatan pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan atau diduga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran dugaan ini selanjutnya digunakan sebagai hipotesis dalam penelitian ini. Atau dengan kata lain, PTK merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. PTK pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset- tindakan ...” yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis, yakni 1 PTK individual, yakni guru sebagai peneliti, dan 2 PTK kolaborasi, yakni guru bekerja sama dengan orang lain, orang lain ini sebagai peneliti sekaligus pengamat.

b. Pentingnya PTK

Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat dosen dan guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan Susilo dan Laksono, 2007:1. Beberapa asumsi yang melatarbelakangi pentingnya PTK adalah: 1 guru dan kepala sekolah dapat bekerja secara terbaik untuk mengatasi masalah yang telah berhasil mereka identifikasi; 2 guru dan kepala sekolah dapat menjadi lebih efektif jika didorong untuk meneliti dan menilai pekerjaan mereka dan mempertimbangkan cara bekerja yang berbeda; 3 guru dan kepala sekolah dapat menolong orang lain dengan bekerja secara kolaborasi; dan 4 bekerja dengan kolega dapat membantu guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme mereka Heidi Watts, 2007:1. Oleh karena PTK memiliki tujuan utama untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, maka dalam pelaksanaannya dirasakan sangat penting dan mendesak untuk segera diterapkan. Beberapa alasan terhadap pentingnya pelaksanaan PTK sebagaimana dikemukakan beberapa ahli penelitian sebagai berikut: Suyanto 2002:3 menyatakan bahwa “1 PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme pengajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas; 2 PTK membuat pengajar dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dilakukan dalam kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar permasalahan aktual; 3 PTK tidak membuat pengajar meninggalkan tugasnya, karena secara integrasi kegiatan penelitian dapat dilakukan; 4 PTK mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek, untuk itu seorang pengajar harus banyak membaca agar memiliki teori yang dapat dengan tepat digunakan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran yang dihadapinya”. Dengan demikian, manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan PTK ini adalah dapat menekan biaya yang sekecil mungkin dalam melakukan penelitian dalam bidang pendidikan, karena dengan PTK tidak memerlukan sampel dalam jumlah besar, analisis data dilakukan secara kualitatif, dan guru sebagai peneliti juga bertindak sebagai instrumen dalam pengumpul data; sehingga diperlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan penelitian formal lainnya. Dari sisi IPTEKS, kegiatan ini mampu menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan guru. Dengan demikian guru mampu mengembangkan potensi diri dan melakukan inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, sehingga diharapkan ditemukan metode-metode dan strategi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan penting lainnya adalah: 1 meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah SDMI, SMPMTs, SMAMA dan SMK bahkan di perguruan tinggi; 2 membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas; 3 meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan; 4 menumbuh- kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK FIP, STKIP, FKIP, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan sustainable; 5 meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya di sekolahmadrasah dalam melakukan PTK; dan 6 meningkatkan kerjasama profesional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolahmadrasah dan LPTK.