Observasi, kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan data, sebab observasi Refleksi, pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis,

pembelajaran, 3 kemajuan yang telah dicapai siswa, dan 4 rencana tindakan pembelajaran selanjutnya. Wahab 2007:- mengemukakan bahwa pada tahap ini kegiatannya dapat berupa: menganalisis, memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan data yang diperoleh dari pengamatan bukti empiris, serta mengkaitkannya dengan teori yang digunakan kerangka konseptual. Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus berikutnya. Dengan demikian, refleksi yang tajam dan terpercaya akan dapat memperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan berikutnya. Ketajaman refleksi sangat ditentukan oleh tingkat ketajaman dan keragaman instrumen penelitian yang digunakan.

4. Komponen dan Sistematika Proposal PTK

a. Judul

Berikut disajikan contoh bagaimana merumuskan judul PTK Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Qira’ah Siswa Kelas X MAN Negeri X Malang Melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kooperative Model Jigsaw Alternatif judul 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING Alternatif judul 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA ARAB DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII MAN 1 MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF Alternatif judul 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA ARAB DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN 3 MARTAPURA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INFORMATION SEARCH Catatan: Dalam judul PTK hendaknya ada empat unsur, yakni masalahpenyakit, tindakan yang ditawarkanobat, siswapasien, lokasi madrasahsekolahrumah sakit. Dengan demikian, dalam judul di atas unsur tersebut adalah:

a. BERBICARA BAHASA ARAB sebagai masalahpenyakit kompetensi yang akan

dicapai;

b. ROLE PLAYING sebagai tindakanobat metode pembelajaran yang akan

digunakan; c. SISWA KELAS VII sebagai pasien;

d. MTsN BANJARMASIN sebagai rumah sakit. b.

Latar Belakang Masalah Rumusan latar belakang masalah berisi:

1. Harapan atau kondisi ideal dari program pembelajaran, sebagai contoh belajar

keterampilan berbicara bahasa Arab; misalnya siswa dapat berbicara dengan menggunakan bahasa Arab dengan baik. Hal ini dapat dirujuk dari naskah kurikulum yang ada, tentang kompetensi keterampilan berbicara.

2. Fakta yang ada, misalnya masih banyak siswa yang gagal atau belum mampu

untuk berbicara bahasa Arab dengan baik. Fakta ini dapat diambil dari pengalaman guru sendiri dan atau teman guru lain yang mengalami masalah yang sama ketika mengajar masalah keterampilan berbicara; atau mungkin juga hasil-hasil tulisan yang ada dalam berbagai literatur yang membahas masalah keterampilan berbicara.

3. Faktor penyebab kegagalan atau ketidakberhasilan siswa dalam belajar. Misalnya:

guru masih menggunakan metode mengajar yang konvensional, media yang dimiliki oleh sekolah masih minim, dan sebagainya.

4. Tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan masalahpenyakit. Tindakan ini harus

mendapat dukungan teori tunjukkan buku sumber atau literatur yang digunakan; juga tunjukkan hasil penelitian sebelumnya jika ada. Hasil penelitian sebelumnya tidak harus sama persis dengan tindakan yang akan kita lakukan.

c. Rumusan Masalah

Dalam merumuskan masalah hendaknya pertanyaan yang dibuat atau dirumuskan hendaknya benar-benar pertanyaan yang penting untuk dicarikan jawabannya. Oleh karena tugas guru dalam pembelajaran mencakup tiga hal, yakni 1 merencanakan pembelajaran, 2 melaksanakan pembelajaran, dan 3 mengevaluasi pembelajaran. Dengan demikian rumusan masalah juga dapat menanyakan ketiga hal di atas. Sebagai contoh, berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: