Karakteristik Umum Media Pembelajaran

3. Ciri distributif. Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio dapat tersebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja. Berkenaan dengan hal di atas, Hamalik menambahkan bahwa media pembelajaran identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indera. Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar, dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan komunikasi dalam proses pembelajaran antara pengajar dan siswa. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu perantara dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian, media pembelajaran mengandung aspek alat dan tehnik yang sangat erat kaitannya dengan metode dan mengajar. Oemar Hamalik, 1989: 11 Dari ciri yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah sarana, metode, tehnik untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Oemar Hamalik, 1989: 11

5.10 Klasifikasi Media Pembelajaran

Rudi Bretz 1977 mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol. Disamping itu, ia juga membedakan media siar transmisi dan media rekam recording, sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media visual semi gerak, media audio, dan media cetak. Asnawir dan M. Basyaruddin Usman, 2002: 27 Kemp dan Dayton 1985 mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu 1 media cetakan; 2 media pajang; 3 overhead transparacies; 4 rekaman audiotape; 5 seri slide dan filmstrips; 6 penyajian multi-image; 7 rekaman video dan film hidup; dan 8 komputer. Azhar Arsyad, 1997: 37 Sedangkan Anderson melihat pemilihan media sebagai bagian tidak terpisahkan dari pengembangan instruksional. Untuk keperluan itu, dia membagi media menjadi sepuluh kelompok, yaitu: media audio, media cetak, media cetak bersuara, media proyeksi visual diam, media proyeksi dengan suara, media visual gerak, media audio visual gerak, objek, sumber manusia dan lingkungan, dan media komputer. Arif S. Sadiman, dkk., 1996: 89 Berangkat dari pengklasifikasian di atas, Hamalik membagi media pengajaran menjadi empat, yaitu: Asnawir dan M. Basyaruddin Usman, 2002: 29 1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, seperti phonograph record, transkripsi electrics, radio, dan rekaman pada tape-recorder. 3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, seperti model, spicemens, bak pasir, peta electrics, dan koleksi diorama. 4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya. Kemudian Seels dan Galsgow 1990 membagi jenis media berdasarkan perkembanagn teknologi menjadi, pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Azhar Arsyad, 1997: 33-34 1. Pilihan media tradisional. Media tradisional dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Visual diam yang diproyeksikan, seperti proyeksi opaque tak tembus pandang, proyeksi overhead , slides, filmstrips. b. Visual yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, poster, foto, charts, grafik, grafik, diagram, pameran, papan info, papan bulu. c. Audio, seperti rekaman piringan, pita, kaset, dan cartridge. d. Penyajian multimedia, seperti slide plus suara, multi-image. e. Visual dinamis yang diproyeksikan, seperti film, televisi, dan video