Hakikat Evaluasi Pembelajaran URAIAN MATERI

c Berbagai metode dan instrumen baik formal maupun nonformal- digunakan dalam penilaian untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan menyangkut semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung penilaian proses dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan penilaian hasilproduk. 1 Penilaian Berdasarkan Standar Sebuah standar, serendah apapun diperlukan karena ia berperan sebagai patokan dan sekaligus pemicu untuk memperbaiki aktivitas hidup. Dalam konteks pendidikan, standar diperlukan sebagai acuan minimal dalam hal kompetensi yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan dari suatu lembaga pendidikan sehingga setiap calon lulusan dinilai apakah yang bersangkutan telah memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan. Dengan diterapkannya standar dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan SKL, Kompetensi Inti KI, dan Kompetensi Dasar KD sebagai acuan dalam proses pendidikan, diharapkan semua komponen yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan di semua tingkatan, termasuk anak didik itu sendiri akan mengarahkan upayanya pada pencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatan ini guru memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai anak disetiap tingkatan dan jenjang, serta pada saat yang sama memiliki kebebasan yang luas untuk mendesain dan melakukan proses pembelajaran yang ia pandang paling efektif dan efisien untuk mencapai standar tersebut. Dengan demikian, guru didorong untuk menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran tuntas mastery learning serta tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum semata. 2 Penilaian Kelas Otentik Authentic Assessment Seperti dijelaskan di atas, implikasi diterapkannya SKL adalah proses penilaian yang dilakukan oleh guru, baik yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan kriteria. Untuk itu, guru harus mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan continuous authentic assessment yang menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan kompetensi telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik. a Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dariproses pembelajaran apartof,not apart from,instruction, b Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata realworldproblems, bukan masalah dunia sekolahschoolwork-kindofproblems, c Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dank riteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalamanbelajar, d Penilaian harus bersifat holistic yangmencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

2. Aspek-Aspek Proses Dan Hasil Belajar

a Aspek Perilaku yang Dapat Diukur Dalam menentukan perilaku yang akan diukur, penulis soal dapat mengambil atau memperhatikan jenis perilaku yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan, di antaranya seperti Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R.J. Mazano dkk, Robert M. Gagne, David Krathwohl, Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay.  Ranah kognitif yang dikembangkan Benjamin S. Bloom adalah: 1 Ingatan di antaranya seperti: menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mendefinisikan; 2 Pemahaman di antaranya seperti:membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan; 3 Penerapan di antaranya seperti: menggunakan, menerapkan; 4 Analisis di antaranya seperti: membandingkan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis; 5 Sintesis antaranya seperti: menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun; 6 Evaluasi di antaranya seperti: menafsirkan, menilai, memutuskan.  Jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz adalah: 1 ingatan, 2 analisis, 3 perbandingan, 4 penyimpulan, 5 evaluasi.  Jenis perilaku yang dikembangkan R. J. Mazano dkk. adalah: 1 keterampilan memusat focusing skills, seperti: mendefinisikan, merumuskan tujuan, 2 keterampilan mengumpulkan informasi, seperti: mengamati, merumuskan pertanyaan, 3 keterampilan mengingat, seperti: merekam, mengingat, 4 keterampilan mengorganisasi, seperti: membandingkan, mengelompokkan, menatamengurutkan, menyajikan; 5 keterampilan menganalisis, seperti mengenali: sifat dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan; 6 keterampilan menghasilkan keterampilan baru, seperti: menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai; 7 keterampilan memadu integreting skills, seperti: meringkas, menyusun kembali; 8 keterampilan menilai, seperti: menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian.  Jenis perilaku yang dikembangkan Robert M. Gagne adalah: 1 kemampuan intelektual: diskriminasi, identifikasikonsep yang nyata, klasifikasi, demonstrasi, generalisasimenghasilkan sesuatu; 2 strategi kognitif: menghasilkan suatu pemecahan; 3 informasi verbal: menyatakan sesuatu secara oral; 4 keterampilan motorist melaksanakanmenjalankan sesuatu; 5 sikap: kemampuan untuk memilih sesuatu. Domain afektif yang dikembangkan David Krathwohl adalah: 1 menerima, 2 menjawab, 3 menilai.  Domain psikomotor yang dikembangkan Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay adalah: 1 persepsi, 2 kesiapan, 3 respon terpimpin, 4 mekanisme; 5 respon yang kompleks, 6 organisasi, 7 karakterisasi dari nilai.