Sublimasi Penyubliman PEMISAHAN CAMPURAN

110 Mari BIAS 1 S Gambar 6.7 Pemisahan campuran dengan cara sublimasi Kapur barus yang bercampur kotoran pasir akan menguap menjadi gas karena pemanasan. Uap gas dari kapur barus akan menyublim menjadi kapur barus dan menempel pada pinggan penguapan. Dengan cara itu kamu dapat memisahkan kapur barus dari campurannya.

5. Kromatografi

Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti me- rekam warna. Pada zaman dahulu, cara kromatografi digunakan untuk memisahkan berbagai macam zat yang mempunyai warna berbeda-beda. Sekarang ini pemisahan campuran dengan kromato- grafi tidak hanya didasarkan pada perbedaan warna. Kromatografi berdasarkan pada perbedaan kecepatan zat terlarut yang bergerak bersama-sama pelarutnya pada permukaan suatu bahan yang dapat menyerap. Kromatografi juga dapat dikatakan sebagai cara pemisahan campuran yang berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu. Pemisahan secara kromatografi dapat kita jumpai pada rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis yang mempunyai jarak tertentu. Sumber: Jendela Iptek, 2001 S Gambar 6.8 Pemisahan campuran dengan cara Kroma- tografi. 1. Bagaimana cara memperoleh garam dapur yang bersih dari garam dapur yang bercampur pasir dan tanah? 2. Jelaskan perubahan fisika apa sajakah yang terdapat pada proses distilasi. pinggan penguapan uap kapur barus es batu sebagai pendingin kapur barus bersih kapur barus kotor Perubahan Materi 111

C. REAKSI KIMIA

Pada bab sebelumnya kamu sudah mempelajari perubahan fisika dan perubahan kimia. Pada reaksi kimia, satu zat atau lebih dapat berubah menjadi satu zat atau beberapa zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut reaktan atau pereaksi, sedangkan zat baru yang dihasilkan disebut produk atau hasil reaksi. Secara umum reaksi kimia dituliskan sebagai berikut: A + B o  C + D Reaktan pereaksi hasil reaksi produk Reaksi di atas dibaca zat A dan zat B bereaksi menghasilkan zat C dan zat D. Sifat zat hasil reaksi zat baru sangat berbeda dengan sifat zat mula-mula pereaksi. Dalam penulisan reaksi kimia, wujud zat dituliskan dengan huruf abjad dalam kurung di belakang rumus kimia zat-zat yang ada dalam persamaan reaksi seperti berikut ini. s : padatan, endapan, serbuk, batangan s = solid g : uap atau gas g = gas l : cair atau leburan l = liquid aq : larutan atau terlarut dalam air aq = aqueous Contoh: 1. Nas + 2H 2 Ol o  2NaOHaq + H 2 g 2. CaCO 3 s + 2HClaq o  CaCl 2 aq + H 2 Ol + CO 2 g 3. N 2 g + 3H 2 g o  2NH 3 g 4. KIaq + PbNO 3 2 aq o  PbI 2 s + 2 KNO 3 aq 5. Mgs + H 2 SO 4 aq o  MgSO 4 aq + H 2 g Pada penulisan reaksi kimia, kadang ada yang dituliskan angka koefisien reaksi. Perhatikan contoh nomor 1–4 di atas. Koefisien reaksi adalah angka yang dituliskan di depan rumus kimia yang ada dalam persamaan reaksi. Angka itu digunakan untuk menyetarakan atau menyamakan jumlah masing-masing atom yang ada di ruas kiri atau di ruas kanan tanda panah. Untuk angka satu tidak perlu dituliskan di depan rumus kimia zat-zat yang ada dalam persamaan reaksi. Pada contoh di atas, reaksi nomor 1 mempunyai koefisien reaksi 1, 2, 2, dan 1. Cobalah kamu cari koefisien reaksi contoh berikutnya. Sumber: Jendela Iptek, 2001 S Gambar 6.9 Kembang api merupakan pertunjukkan reaksi kimia yang sangat cepat. Tujuan belajarmu adalah dapat: mereaksikan dua zat untuk menunjukkan perubahannya. menyimpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia. Tujuan Pembelajaran