Pemanasan Zat dalam Tabung Reaksi

Pengamatan Ilmiah 133

d. Mengelola Bahan Kimia

Beberapa cara untuk menghindari kecelakaan terhadap penggunaan bahan kimia antara lain adalah sebagai berikut. a. Gunakan spatula untuk mengambil bahan kimia yang bentuknya padat. Hindari kontak langsung dengan tangan. b. Bacalah tabel pada wadah dan pastikan pengambilan bahan kimia sesuai kebutuhan. c . Perhatikan cara memindahkan bahan kimia dari wadah satu ke wadah lain. Misalnya, pada saat mengambil bahan kimia dengan pipet tetes jangan sampai tumpah. d. Pastikan selalu memakai kaca mata pengaman dalam kegiatan. e. Untuk siswa perempuan berambut panjang, ikatlah rambutmu ketika memanaskan zat kimia. f. Jangan mencium secara langsung bahan kimia yang akan di- gunakan. Kalau ingin mencium kipas-kipaslah secara perlahan- lahan ke arah hidung. g. Jangan mengembalikan zat sisa hasil kegiatan ke dalam botol stok.

2. Bahan yang Berbahaya dan Dapat Menimbulkan Penyakit a. Bahan yang Mudah Meledak dan Terbakar

Bahan yang mudah meledak eksplosif dan terbakar se- baiknya disimpan pada tempat yang teduh, jauh dari panas dan api. Sebaiknya, bahan-bahan tersebut diperlakukan dengan hati-hati, jangan sampai bergesekan atau berguncang. Bahan yang eksplosif lebih aman disimpan dalam keadaan basah. Beberapa contoh bahan yang mudah meledak, antara lain nitrogen cair, asam pekat, dan amonium dikromat. Bahan yang mudah terbakar, misal eter, aseton, dan senyawa alkohol. Beberapa bahan yang oksidatif cepat terbakar, misalnya natrium oksalat.

b. Bahan yang Beracun dan Berbahaya

Bahan yang beracun akan berbahaya bagi tubuh, jika masuk ke dalam tubuh. Hal itu dapat terjadi dengan terisap melalui hidung atau terserap dalam kulit. Bahkan, sangat berbahaya, jika termakan atau terminum. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat bekerja menggunakan zat-zat beracun tersebut. Jangan memakai tangan secara langsung untuk mengambil atau memindahkan zat-zat kimia, walaupun zat-zat itu tidak beracun. Karena, zat yang sudah memasuki tubuh di atas ambang batas juga berbahaya bagi tubuh. Jangan mengisap zat kimia secara langsung memakai mulut, tetapi gunakn pipet, walaupun hanya berupa air. Pakailah pipet tetes untuk mengambil atau memindah zat cair. Pakailah spatula atau sendok plastik untuk memindah atau mengambil zat kimia berbentuk padat. Jangan mencium zat kimia secara langsung. Pakailah penutup hidung ketika bekerja dengan zat berbahaya atau saat mereaksikan dan membakar suatu bahan. Kegiatan yang dapat menimbulkan asap Bahaya ledakan Bahaya kebakaran S Gambar 8.4 Simbol bahan yang mudah meledak dan mudah terbakar. Sumber: http:google.com Keracunan berbahaya S Gambar 8.5 Simbol bahan yang beracun dan berbahaya Sumber: http:google.com 134 Mari BIAS 1 1. Gejala alam dapat ditangkap melalui pengamatan oleh mata, penciumanmu oleh hidung, pendengaran oleh telinga, perabaan oleh tangan, dan pengecapan oleh lidah. 2. Kemampuan indra manusia sangat terbatas. Oleh karena itu, butuh alat bantu untuk pengamatan, misalnya mikroskop. 3. Mikroskop mempunyai dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan okuler. Lensa objektif merupakan lensa yang dekat dengan objek, sedangkan lensa okuler merupakan lensa yang dekat dengan mata pengamat. berbahaya dalam lemari asam. Bahan-bahan yang beracun dapat berasal dari zat kimia, antara lain asam sianida HCN dan zat karsinogenik, misal benzidin bersifat karsinogenik. Bahan-bahan beracun juga dapat ditimbulkan oleh makhluk hidup yang menjadi objek pengamatan, misal biji jarak, serbuk sari bunga, sengat serangga, dan mikroorganisme penyebab penyakit.

c. Bahan yang Merusak Korosif dan Kaustik

Beberapa bahan kimia harus diperlakukan hati-hati karena jika terkena kulit atau bahan lain dapat merusak bereaksi. Bahan yang bersifat korosif dapat merusak logam-logam, sedangkan bahan yang kaustik dapat merusak kulit atau bahan pakaian. Oleh karena itu, pakailah pakaian kerja laboratorium dan alat-alat pengaman, seperti kaca mata, sarung tangan, dan penutup hidung. Jagalah agar bahan-bahan itu tidak memercik saat diambil atau direaksikan. Jangan pula menghirup uapnya. Bahan yang korosif, misalnya asam pekat. Adapun bahan yang kaustik, misalnya soda kaustik.

d. Bahan yang Bersifat Radioaktif

Bahan yang bersifat radioaktif biasanya jarang dipakai. Bahan radioaktif disimpan dalam botol berdinding tebal dari timbal. Misalnya, senyawa uranium dan thorium. Berhati-hatilah saat mengambil bahan kimia dalam laboratorium. Bacalah label di botol atau tanyakan pada laboran petugas laboratorium dan guru. Jangan mengambil sendiri bahan di dalam lemari. Pakailah bahan yang sudah dipersiapkan laboran di meja kerja. 1. Bagaimana cara memperlakukan bahan yang mudah terbakar? 2. Sebutkan tiga bahan yang beracun. 3. Bagaimana cara bekerja dengan bahan yang mengeluarkan gas yang beracun? 4. Sebutkan bahan berbahaya yang kamu temukan di rumah tangga. Bahaya korosi S Gambar 8.6 Simbol bahan yang bersifat korosi Sumber: http:google.com S Gambar 8.7 Simbol bahan yang bersifat radioaktif Sumber: http:google.com