KERUSAKAN LINGKUNGAN HUTAN Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 1 Kelas 7 Sukis Wariyono Yani Muharomah 2009

Manusia dan Lingkungan 205 5. Banyak tumbuhan dan hewan yang semula hidup di hutan akan kehilangan habitat dan tempat hidupnya. Lama-kelamaan banyak jenis tumbuhan dan hewan akan mati sehingga keanekaragaman hayati menurun. Hutan memengaruhi iklim, persediaan air tanah, dan pemeli- haraan tanah. Hutan berperan sebagai pemelihara keseimbangan lingkungan. Untuk itu perlu berbagai upaya untuk mengatasi kerusakan hutan. Berbagai upaya untuk mengatasi kerusakan hutan, antara lain: 1. kesadaran untuk melakukan reboisasi dan peremajaan terhadap hutan; 2. melakukan tebang pilih terhadap pohon yang sudah cukup umur; 3. memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku penebang hutan secara liar. Kecakapan Personal dan Berpikir Inovatif Amatilah kegiatan aktivitas manusia di sekitarmu yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Selanjutnya, buatlah laporan dalam bentuk tertulis. 1. Mengapa kerusakan hutan hujan tropis memengaruhi konsentrasi gas CO 2 di atmosfer? Jelaskan. 2. Mengapa penggundulan hutan dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah yang jauh dari lokasi hutan tersebut? 3. Sebutkan beberapa upaya untuk mengatasi kerusakan hutan.

D. PENCEMARAN LINGKUNGAN

Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang berada dalam keseimbangan. Lingkungan seperti ini mampu mengatur dan memulihkan dirinya apabila terjadi gangguan, sehingga selalu dalam keadaan seimbang. Lingkungan tidak selalu dalam keadaan stabil. Apabila, suatu lingkungan mendapatkan gangguan yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya maka lingkungan tersebut telah tercemar. Akibat suatu pencemaran dapat langsung diketahui, misalnya kera- cunan, kematian, atau kerusakan fisik lingkungan. Ada juga dampak yang baru dirasakan setelah beberapa waktu lamanya, antara lain mutasi perubahan genetik yang menimbulkan kelainan fisik atau cacat, kepunahan suatu spesies, dan menurunnya daya dukung lingkungan air, tanah, dan udara. Tujuan pembelajaranmu adalah dapat: menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara, dan tanah kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya. mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Tujuan Pembelajaran 206 Mari BIAS 1 Pencemaran polusi adalah masuknya berbagai macam zat organik dan anorganik ke lingkungan yang menimbulkan berbagai gangguan. Bahan pencemarnya, berupa zat organik makhluk hidupjasad renik dan zat anorganik yang disebut polutan. Berdasarkan jenisnya, bahan pencemar dibedakan menjadi bahan pencemar biologis, kimiawi, dan fisik. Bahan pencemar biologis meliputi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, tumbuhan pengganggu, dan bakteri. Bahan pencemar kimiawi meliputi berba- gai zat kimia organik dan anorganik, misalnya minyak, pestisida, dan pupuk anorganik. Bahan pencemar fisik meliputi debu, partikel, benda-benda padat kaleng dan plastik, dan gas. Pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, udara, dan tanah.

1. Pencemaran Air

Lingkungan perairan dapat tercemar oleh berbagai aktivitas manusia. Bahan pencemar lingkungan perairan, antara lain limbah cair dan padat hasil kegiatan industri, pupuk, dan pestisida dari kegiatan pertanian, tumpahan minyak di laut, limbah manusia sampah, dan detergen dari kegiatan rumah tangga. Semua bahan pencemar itu akan memengaruhi makhluk hidup di air dan kadang- kadang meracuni manusia atau menginfeksi manusia dengan berbagai penyakit.

a. Bahan Pencemar Cair

1 Sampah Hasil Buangan Penyakit, seperti tifus dan kolera yang disebabkan oleh bakteri akan menginfeksi manusia setelah masuk ke dalam usus saluran pencernaan. Kotoran manusia yang telah terinfeksi banyak mengandung bakteri. Jika kotoran ini masuk ke perairan bebas, penyakit akan menyebar ke ribuan orang. Hal itu disebabkan orang menggunakan air tersebut untuk berbagai keperluan bahkan untuk air minum. Oleh karena itu, sampah hasil buangan harus melalui beberapa tahap pengolahan sebelum dibuang ke sungai. Proses pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri dan bahan kimia berbahaya sebelum dibuang ke sungai. 2 Eutrofikasi Eutrofikasi terjadi ketika sulfat dan nitrat hasil buang- an pupuk dan pestisida yang berlebih masuk ke lingkungan pertanian sehingga menyebabkan ledakan pertumbuhan tum- buhan mikroskopis alga. Kondisi tersebut tidak diikuti oleh pertumbuhan hewan mikroskopis pemakan alga, sehingga banyak hewan yang mati dan tenggelam ke dasar perairan. Mikroorganisme pengurai membutuhkan banyak oksigen yang terlarut di air untuk menguraikan bangkai. Akibatnya, kandungan oksigen yang terlarut di dalam air