Manusia dan Lingkungan
205
5. Banyak tumbuhan dan hewan yang semula hidup di hutan akan kehilangan habitat dan tempat hidupnya. Lama-kelamaan banyak
jenis tumbuhan dan hewan akan mati sehingga keanekaragaman hayati menurun.
Hutan memengaruhi iklim, persediaan air tanah, dan pemeli- haraan tanah. Hutan berperan sebagai pemelihara keseimbangan
lingkungan. Untuk itu perlu berbagai upaya untuk mengatasi kerusakan
hutan. Berbagai upaya untuk mengatasi kerusakan hutan, antara lain:
1. kesadaran untuk melakukan reboisasi dan peremajaan terhadap hutan;
2. melakukan tebang pilih terhadap pohon yang sudah cukup umur; 3. memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku penebang hutan secara
liar.
Kecakapan Personal dan Berpikir Inovatif
Amatilah kegiatan aktivitas manusia di
sekitarmu yang menyebabkan kerusakan
lingkungan. Selanjutnya, buatlah laporan dalam
bentuk tertulis.
1. Mengapa kerusakan hutan hujan tropis memengaruhi konsentrasi gas CO
2
di atmosfer? Jelaskan.
2. Mengapa penggundulan hutan dapat menyebabkan banjir di beberapa daerah
yang jauh dari lokasi hutan tersebut? 3. Sebutkan beberapa upaya untuk
mengatasi kerusakan hutan.
D. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang berada dalam keseimbangan. Lingkungan seperti ini mampu mengatur dan
memulihkan dirinya apabila terjadi gangguan, sehingga selalu dalam keadaan seimbang.
Lingkungan tidak selalu dalam keadaan stabil. Apabila, suatu lingkungan mendapatkan gangguan yang memengaruhi kehidupan
makhluk hidup di dalamnya maka lingkungan tersebut telah tercemar. Akibat suatu pencemaran dapat langsung diketahui, misalnya kera-
cunan, kematian, atau kerusakan fisik lingkungan. Ada juga dampak yang baru dirasakan setelah beberapa waktu lamanya, antara lain
mutasi perubahan genetik yang menimbulkan kelainan fisik atau cacat, kepunahan suatu spesies, dan menurunnya daya dukung
lingkungan air, tanah, dan udara.
Tujuan pembelajaranmu adalah dapat:
menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara,
dan tanah kaitannya dengan aktivitas
manusia dan upaya mengatasinya.
mengusulkan cara penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran
206
Mari BIAS 1
Pencemaran polusi adalah masuknya berbagai macam zat organik dan anorganik ke lingkungan yang menimbulkan berbagai
gangguan. Bahan pencemarnya, berupa zat organik makhluk hidupjasad renik dan zat anorganik yang disebut polutan.
Berdasarkan jenisnya, bahan pencemar dibedakan menjadi bahan pencemar biologis, kimiawi, dan fisik. Bahan pencemar biologis
meliputi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, tumbuhan pengganggu, dan bakteri. Bahan pencemar kimiawi meliputi berba-
gai zat kimia organik dan anorganik, misalnya minyak, pestisida, dan pupuk anorganik. Bahan pencemar fisik meliputi debu, partikel,
benda-benda padat kaleng dan plastik, dan gas. Pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, udara, dan tanah.
1. Pencemaran Air
Lingkungan perairan dapat tercemar oleh berbagai aktivitas manusia. Bahan pencemar lingkungan perairan, antara lain limbah
cair dan padat hasil kegiatan industri, pupuk, dan pestisida dari kegiatan pertanian, tumpahan minyak di laut, limbah manusia
sampah, dan detergen dari kegiatan rumah tangga. Semua bahan pencemar itu akan memengaruhi makhluk hidup di air dan kadang-
kadang meracuni manusia atau menginfeksi manusia dengan berbagai penyakit.
a. Bahan Pencemar Cair
1 Sampah Hasil Buangan Penyakit, seperti tifus dan kolera yang disebabkan
oleh bakteri akan menginfeksi manusia setelah masuk ke dalam usus saluran pencernaan. Kotoran manusia yang
telah terinfeksi banyak mengandung bakteri. Jika kotoran ini masuk ke perairan bebas, penyakit akan menyebar ke ribuan
orang. Hal itu disebabkan orang menggunakan air tersebut untuk berbagai keperluan bahkan untuk air minum. Oleh
karena itu, sampah hasil buangan harus melalui beberapa tahap pengolahan sebelum dibuang ke sungai. Proses
pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri dan bahan kimia berbahaya sebelum dibuang ke sungai.
2 Eutrofikasi Eutrofikasi terjadi ketika sulfat dan nitrat hasil buang-
an pupuk dan pestisida yang berlebih masuk ke lingkungan pertanian sehingga menyebabkan ledakan pertumbuhan tum-
buhan mikroskopis alga. Kondisi tersebut tidak diikuti oleh pertumbuhan hewan mikroskopis pemakan alga, sehingga
banyak hewan yang mati dan tenggelam ke dasar perairan.
Mikroorganisme pengurai membutuhkan banyak oksigen yang terlarut di air untuk menguraikan bangkai.
Akibatnya, kandungan oksigen yang terlarut di dalam air