Besaran Vektor Macam-Macam Besaran

Besaran dan Pengukuran 5 Tujuan pembelajaranmu adalah dapat: menggunakan satuan internasional dalam pengukuran; mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana. Tujuan Pembelajaran 1 Gaya pesepak bola itu dalam memainkan bola sangat mengagumkan. 2 Sapi itu menarik gerobak dengan gaya 1.200 newton. Kedua pernyataan tersebut menggunakan kata gaya. Apakah kata gaya dalam kedua pernyataan di atas tergolong dalam besaran fisika? Mengapa? Jelaskan dengan bahasa- mu sendiri.

B. SISTEM SATUAN 1. Satuan Sistem Internasional

Hasil pengukuran suatu besaran dinyatakan dengan satuan. Satuan yang digunakan untuk menyatakan suatu besaran selalu berbeda-beda. Tidak semua satuan dapat digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu diadakan standardisasi satuan. Standardisasi satuan tersebut dimaksudkan untuk penyera- gaman satuan, sehingga akan diperoleh satuan baku. Syarat-syarat sebuah satuan baku adalah: a. bersifat tetap, maksudnya tidak berubah karena pengaruh apa- pun; b. mudah ditiru, maksudnya mudah dihasilkan kembali oleh siapa- pun yang memakainya; c . universal maksudnya berlaku sama di berbagai negara. Pada tahun 1975 para ahli Prancis menciptakan sistem satuan matriks. Dengan adanya sistem matriks ini, maka pada tahun 1960 The General Conference of Weight and Measurance CGPM, menetapkan satuan sistem internasional International System of Units yang disebut SI. Satuan sistem internasional pada dasarnya diturunkan dari sistem satuan matriks. Sistem satuan matriks inilah yang dipakai sebagai sistem satuan baku atau satuan standar.

2. Konversi Satuan

Nilai satuan pada besaran yang sama dapat dikonversikan diubah ke satuan yang lebih besar atau yang lebih kecil. Bagaimanakah cara mengkonversi satuan? Untuk memudahkan mengkonversi dari satu satuan ke satuan lain dapat menggunakan bantuan tangga konversi. Dalam tangga konversi, setiap kenaikan satu traptahap tangga dibagi dengan bilangan 10 atau kelipatannya, sedangkan penurunan satu traptutup tangga, turun 1 nilai satuannya dikalikan dengan bilangan 10 atau kelipatannya. 6 Mari BIAS 1 X Gambar 1.2 Tangga konversi untuk satuan panjang dan massa a. Besaran Panjang b. Besaran Massa Contoh: 1. Mengkonversi 1,25 meter ke satuan sentimeter. Dalam tangga konversi, sentimeter terletak 2 tangga di bawah satuan meter sehingga hasil dikalikan dengan 100. Jadi, 1,25 m = 1,25 u 100 = 125 cm. 2. Konversikan 125 cm ke satuan meter. Dalam tangga konversi, satuan meter terletak 2 anak tangga di atas satuan sentimeter, sehingga harus dibagi dengan 100. Jadi, 125 cm = 125 : 100 = 1,25 m Pada perubahan nilai satuan kadang mendapatkan harga satuan yang terlalu kecil atau terlalu besar dari angka 10. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan sebuah awalan untuk penyebutnya. Penulisan satuan dengan bilangan pokok 10 yang dipangkatkan itulah yang lebih dikenal sebagai penulisan satuan sistem metriks. Perhatikan Tabel 1.2. Satuan internasional dapat pula digunakan dalam pengukuran besaran turunan. Besaran turunan yang dijumpai sehari-hari, misal- nya luas dan volume. Luas persegi panjang adalah hasil kali panjang dan lebarnya. Panjang dan lebar termasuk besaran panjang, sehingga mempunyai satuan meter. Dengan demikian Luas persegi panjang = besaran panjang ubesaran lebar Satuan luas = satuan panjang u satuan lebar = meter u meter = meter 2 Jika panjang sisi tersebut 2 m dan lebarnya juga 1 m, maka luas persegi panjang tersebut adalah sebagai berikut. Luas persegi panjang = panjang u lebar = 2 m u1 m = 2 m 2 Jika m 2 dikonversi ke satuan mm 2 didapatkan 1m 2 = 1m u 1m = 1.000 mm u 1.000 mm 1m 2 = 1.000.000 mm 2 = 10 6 mm 2 Faktor u10 3 u10 6 u10 9 u10 12 u10 -3 u10 -6 u10 -9 u10 -12 Awalan kilo K mega M giga G tera T mili m mikro P nano n piko P Tabel 1.2 S Gambar 1.3 Persegi Panjang Panjang Lebar 2 m 1 m