Larutan Indikator INDIKATOR ASAM DAN BASA

Klasifikasi Zat 47 - Air buah jeruk - Larutan asam klorida - Larutan garam dapur natrium klorida - Larutan soda api natrium hidroksida - Indikator phenolphtalin PP - Indikator metil merah MM - Indikator metil jingga MJ Cara Kerja: 1. Siapkan sembilan buah tabung reaksi yang bersih pada rak tabung reaksi. 2. Dengan menggunakan gelas ukur, masukkan 0,5 ml larutan cuka ke dalam masing-masing tabung reaksi no. 1–3. 3. Dengan cara yang sama masukkan 0,5 ml air kapur ke dalam masing-masing tabung reaksi no. 4–6; masukkan 0,5 ml air suling akuades ke dalam masing-masing tabung reaksi no. 7–9. 4. Tambahkan dua tetes larutan phenolphtalin PP ke dalam tabung no. 1, 4, dan 7. 5. Tambahkan dua tetes larutan metil merah MM ke dalam tabung reaksi no, 2, 5, dan 8. 6. Tambahkan dua tetes larutan metil jingga MJ ke dalam tabung reaksi no. 3, 6, dan 9. 7. Amati dan catat hasil pengamatanmu. 8. Dengan cara yang sama, uji larutan-larutan lain dan catat hasil pengamatanmu ke dalam tabel di buku kerjamu. 9. Kelompokkan larutan-larutan yang diuji menurut sifatnya kemudian masukkan ke dalam tabel di buku kerjamu. Pertanyaan: Berdasarkan hasil pengamatanmu, apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas? Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu.

3. Indikator Alami

Tumbuh-tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam-basa, contoh: mahkota bunga bunga sepatu, bugenvil, dan mawar, kunyit, kubis ungu, dan kulit manggis. Ekstrak bahan- bahan itu dapat memberikan warna yang berlainan dalam larutan asam maupun larutan basa. Sebagai contoh, cobalah haluskan kulit manggis, kemudian tambahkan sedikit air. Warna kulit manggis dalam keadaan netral adalah ungu. Kemudian ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan ke dalam larutan asam dan larutan basa. Dalam larutan asam, terjadi perubahan warna dari ungu menjadi kemerah-merahan, sedangkan dalam larutan basa terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Dengan demikian, ekstrak kulit manggis dapat digunakan sebagai indikator alami. Mahkota bunga dapat digunakan sebagai indi- kator pencemaran ling- kungan. Jika warna mah- kota bunga berubah tidak seperti layaknya, kemung- kinan di tempat itu telah tercemar zat kimia yang bersifat asam atau basa. 48 Mari BIAS 1 Ada juga contoh lain yang dapat digunakan sebagai indikator alami, yaitu ekstrak kubis ungu. Ekstrak kubis ungu dapat dimanfaatkan untuk menentukan sifat suatu larutan. Jika ekstrak kubis ungu diteteskan dalam larutan asam, basa, dan netral akan menghasilkan warna-warna seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Warna Ekstrak Kubis Ungu dalam Larutan Asam, Basa, dan Netral. Untuk menentukan sifat asam, basa, atau netral pada larutan yang menggunakan ekstrak bunga sepatu, lakukan kegiatan berikut. Sebelumnya bentuklah kelompok yang terdiri 4 siswa, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Tujuan: Mengetahui sifat asam basa dengan menggunakan bunga sepatu Alat dan Bahan: - Erlenmeyer - Penumbuk - Kertas saring - Pipet tetes - Alkohol 10 - Aseton - Mahkota bunga sepatu - Larutan HCl dan NaOH Cara Kerja: 1. Tumbuklah beberapa lembar mahkota bunga sepatu. Campurkan dengan aseton dan alkohol secukupnya. 2. Tambahkan lagi alkohol supaya lebih encer. 3. Saringlah campuran itu hingga didapat ekstra bunga sepatu. Perhatikan warnanya. 4. Tetesi kedua larutan itu dengan ekstrak bunga sepatu. Perhatikan warna masing-masing larutan. Pertanyaan: Berdasarkan hasil pengamatanmu, apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas? Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu. Warna indikator kubis ungu Sifat larutan Merah tua Merah Merah keunguan Ungu Biru kehijauan Hijau Kuning Asam kuat Asam medium Asam lemah Netral Basa lemah Basa medium Basa kuat