156
Mari BIAS 1
Embrio tumbuhan ini di dalam bijinya mempunyai kotiledon tung- gal daun bijikeping biji. Secara umum, tumbuhan monokotil
memiliki ciri-ciri sebagai berikut. – Berakar serabut.
– Batang tidak bercabang dan tidak berkambium sehingga ba- tang tidak dapat tumbuh membesar, hanya mampu meman-
jang. – Kelopak dan mahkota bunga berjumlah tiga atau kelipatan tiga.
Beberapa suku anggota kelas monokotil, antara lain: – suku padi-padian Gramineae, contoh padi, jagung, dan gan-
dum; – suku lilia Liliaceae, contoh lidah buaya, bawang merah,
dan bawang putih; – suku anggrek-anggrekan Orchidaceae, contoh anggrek bu-
lan dan vanili. 2 Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil mempunyai daun dengan urat daun yang mem- bentuk jaring-jaring. Embrio tumbuhan di dalam biji. Tumbuhan
dikotil mempunyai dua kotiledon daun bijikeping biji.
Ciri-ciri umum tumbuhan dikotil, antara lain berakar tunggang, batang bercabang, susunan daun tersebar, berkambium, batang
tumbuh membesar, dan memiliki bagian bunga berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
Beberapa suku yang termasuk tumbuhan dikotil, antara lain suku kacang-kacangan Papilionaceae, suku jarak-jarakan Eu-
phorbiaceae, suku terung-terungan Solanaceae, suku kapas- kapasan Malvaceae, suku jambu-jambuan Myrtaceae, dan suku
jeruk-jerukan Rutaceae.
5. Kingdom Animalia Hewan
Kalau kita amati lingkungan di sekitar kita, banyak terdapat berbagai macam jenis hewan. Tiap-tiap hewan yang kita amati
tersebut memiliki ciri yang berbeda. Dapatkah kamu menyebutkan anggota dan ciri organisme anggota kingdom Animalia?
Hewan merupakan makhluk hidup eukariota multiseluler. Sebagian besar hewan menunjukkan diferensiasi jaringan yang
kompleks dan mempunyai sistem saraf untuk mengkoordinasikan gerak tubuh dan respon terhadap lingkungan. Beberapa hewan
mempunyai organ tubuh yang telah berspesialisasi. Hewan men- dapatkan makanannya secara heterotrof. Hewan tidak mempunyai
dinding sel.
S Gambar 9.21 Jagung terma-
suk salah satu tumbuhan monokotil
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 9.22 Petai terma-
suk salah satu tumbuhan dikotil
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
Makhluk Hidup
157
Kingdom Animalia terbagi menjadi beberapa filum sebagai berikut.
a. Filum Porifera Hewan Berpori
Spongia adalah hewan-hewan dengan struktur yang sangat sederhana. Spongia merupakan satu-satunya hewan yang kehilang-
an sistem saraf. Contoh: Leucosolenia sp.
b. Filum Coelenterata Hewan Berongga
Semua hewan Coelenterata adalah hewan air, kebanyakan air laut. Tubuhnya simetri radial, dilihat secara penampang melintang.
Nama Coelenterata berarti berongga usus. Coelenterata mempunyai kantong, seperti rongga tubuh, saluran pencernaan atau usus
enteron, dengan sebuah lubang terbuka untuk keluar masuknya makanan. Dinding tubuh terdiri atas dua lapisan diploblastik, yaitu
ektoderm lapisan luar dan endoderm lapisan dalam. Kedua lapisan itu dipisahkan oleh lapisan gel nonseluler disebut mesoglea.
Beberapa Coelenterata memperlihatkan polimorfisme, yaitu dua bentuk tubuh yang berbeda. Bentuk tubuh yang berbeda ini tampak
berganti-ganti selama siklus hidupnya, yaitu bentuk polip dan medusa. Lapisan ektoderm dilengkapi dengan tentakel yang
mengandung sel penyengat knidoblast untuk menyengat menye- rang mangsanya. Sel penyengat menusuk dan memasukkan racun
ke tubuh mangsa.
Filum Coelenterata terbagi menjadi kelas Hydrozoa, kelas Scyphozoa, dan kelas Anthozoa. Kelas Hydrozoa mempunyai
bentuk tubuh yang dominan berupa polip melekat dasar perairan dan mempunyai bentuk tubuh medusa bebas berenang. Kelas
Scyphozoa mempunyai siklus hidup yang didominasi bentuk medusa dan mempunyai bentuk polip. Kelas Anthozoa hanya
tampak dalam bentuk polip. Enteronrongga tubuh terbagi dalam ruang radial besar yang disebut mesenteron.
Contoh: – Kelas Hydrozoa
o Hydra sp. Gambar 9.23
– Kelas Scyphoza o
Aurelia sp. – Kelas Anthozoa
o Actinia sp.
c. Filum Platyhelminthes Cacing Pipih
Sesuai namanya, cacing pipih berbentuk pipih, tidak bersegmen beruas-ruas. Sebagian besar anggotanya mempunyai
mulut dan saluran pencernaan yang buntu, tak beranus. Cacing pipih mempunyai sel api di bagian mesoderm yang berfungsi untuk
ekskresi dan osmoregulasi. Sebagian besar cacing pipih herma- frodit dengan sistem reproduksi yang kompleks sehingga memini-
malkan kemungkinan fertilisasi sendiri. Filum ini sebagian besar beranggotakan hewan-hewan parasit yang penting. Beberapa kelas
anggota filum Platyhelminthes ialah kelas Turbellaria, kelas Trematoda, dan kelas Cestoda.
Contoh: Kelas Turbellaria
o Planaria sp.
S Gambar 9.23 Hydra sp.
Sumber: Jendela Iptek, 2001
S Gambar 9.24 Cacing
pita yang hidup di dalam usus sapi diperbesar
Sumber: Ensiklopedi Iptek, 2004