202
Mari BIAS 1
Ada dua cara untuk menanggulangi krisis air, yaitu meningkatkan simpanan air tawar dan menurunkan kehilangan air.
Kita dapat meningkatkan cadangan air tawar dengan cara mengge- rakkan dan mengalokasikan air dengan lebih bijaksana. Sebagai
contoh, dalam pembangunan pemukiman harus meminimalkan betonisasi dan pengaspalan yang menutup peresapan air ke dalam
tanah, serta membuat sumur-sumur resapan. Kita dapat menurunkan kehilangan cadangan air tawar dengan cara tidak
mencemari persediaan air. Caranya menerapkan pengolahan limbah dan mengurangi penguapan.
Udara bersih juga diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Makhluk hidup mengisap oksigen untuk mengoksidasi makanan
pembakaran agar menghasilkan energi yang dipakai untuk melakukan berbagai aktivitas hidup. Oksigen dihasilkan oleh
tumbuhan melalui proses fotosintesis.
6 2
6 2
6 12
6 12
2
sinar matahari
CO H O
C H O O
o Peningkatan jumlah penduduk akan menimbulkan berbagai
dampak negatif. Jumlah kebutuhan perumahan yang meningkat seiring pertumbuhan penduduk akan mengurangi lahan untuk peles-
tarian tumbuhan. Padahal tumbuhan merupakan penghasil oksigen. Di samping peningkatan kebutuhan perumahan, peningkatan
jumlah penduduk juga akan menuntut pemenuhan kebutuhan, antara lain harus dipenuhi dengan peningkatan produksi di bidang industri.
Kegiatan industri akan menimbulkan polusi udara. Polusi udara akan mengurangi persediaan udara bersih di dunia. Keadaan ini diper-
parah dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Gas buangan hasil pembakaran mesin kendaraan ikut menambah jumlah
polutan di udara.
Salah satu cara untuk meningkatkan persediaan oksigen di udara adalah dengan melakukan penghijauan dan reboisasi. Tum-
buhan hijau akan menyegarkan lingkungan dengan memperbanyak mengisap CO
2
dan menghasilkan O
2
.
2. Hubungan Populasi Penduduk dengan Kebutuhan Pangan
Kelaparan merupakan sumber permasalahan pada kestabilan politik dan pemicu terjadinya perang. Kelaparan masih berlangsung
di beberapa negara, antara lain Afrika. Banyak negara berkembang memakai sebagian besar wila-
yahnya sebagai lahan pertanian untuk menghasilkan pangan. Wa- laupun produksi makanan meningkat, tetapi kenyataannya masih
ada penduduk yang kelaparan. Hal itu terjadi karena populasi penduduk meningkat lebih dari dua kali lipat dari peningkatan
produksi pangan.
Manusia memang mampu menghasilkan produksi agrikultur, sehingga produksi makanan dunia meningkat. Namun, di sisi lain
populasi penduduk dunia meningkat sangat cepat. Akibatnya,
S Gambar 12.2 Di perkotaan
yang padat jarang ditemukan udara bersih padahal udara
bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup.
Sumber: Ensiklopedia Iptek, 2004
S Gambar 12.3 Ribuan
anak menderita kelapar- an di kawasan rawan
pangan setiap tahun Sumber: Ensiklopedia
Iptek, 2004
Manusia dan Lingkungan
203
produksi pangan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduknya sehingga terjadi kekurangan pangan dan terjadi
penurunan pendapatan. Permasalahan ini makin sulit karena para petani mendapatkan harga yang tidak sebanding dengan hasil
komoditinya.
3. Hubungan Populasi Penduduk dengan Ketersediaan Lahan
Peningkatan jumlah penduduk menuntut terpenuhinya semua kebutuhan, antara lain perumahan,
lahan pertanian, dan lahan industri. Padahal, manusia juga membutuhkan banyak hal yang lain, yaitu gedung
sekolah, gedung perkantoran, dan jalan raya. Coba, sebutkan kebutuhan lainnya yang membutuhkan
menyita ketersediaan lahan.
Perhatikan yang terjadi di kota berpenduduk padat. Bagaimana keadaan para penduduk yang tidak
mendapatkan lahan untuk tempat tinggal? Penduduk yang tidak mempunyai lahan untuk tempat tinggal
biasanya mendirikan gubuk-gubuk di bawah jembatan atau di tepi sungai. Hal itu menimbulkan permasalahan
baru, yaitu lingkungan bertambah kumuh dan keru- sakan lingkungan. Seharusnya, tempat-tempat tersebut
merupakan lahan untuk penghijauan dan tanaman kota yang mampu mencegah erosi bantaran sungai dan
mengurangi pencemaran udara.
S Gambar 12.4 Gubuk-gubuk di tepi sungai
merupakan gambaran nyata adanya saluran pembatas yang memisahkan perkampungan
dengan kota. Hal itu terjadi di kota yang berpenduduk padat
Sumber: Indonesian Heritage, 2002
4. Pengaruh Populasi Penduduk terhadap Kerusakan Lingkungan
Pertumbuhan penduduk yang pesat dan kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam. Eksploitasi
alam yang mengabaikan pelestarian lingkungan dapat mengakibat- kan perubahan lingkungan.
Perubahan lingkungan akibat kemajuan teknologi dapat kita rasakan dampak positifnya, misalnya adanya sistem pengairan dan
bercocok tanam yang lebih maju. Selain dampak positif, kemajuan teknologi pertanian juga menyisakan dampak negatif di lingkungan.
Pencemaran air dan tanah akibat pemakaian pupuk dan pestisida yang tidak mematuhi aturan akan merusak lingkungan. Proses
perombakan biologis akan terganggu. Kepunahan beberapa spesies akan terjadi. Gangguan perombakan biologi terjadi karena pupuk
yang berlebihan akan terbawa air memasuki sistem perairan dan menyuburkan tanaman air. Hal itu akan menimbulkan blooming
alga dan eutrofikasi. Perairan menjadi kekurangan kadar oksigen terlarut dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya akan mati.
Kondisi ini menyebabkan tertimbunnya bangkai karena terganggu- nya perombakan dan penguraian.
Kecakapan Sosial dan Berpikir Kreatif
Bersama teman semeja- mu, carilah dampak
negatif akibat pemakai- an teknologi di beberapa
bidang yang menyebab- kan terjadinya kerusak-
an lingkungan.
S Gambar 12.5 Pencemaran
air dapat membinasakan seluruh populasi ikan di perairan.
Sumber: Ensiklopedia Iptek, 2004