44
Mari BIAS 1
Pernahkah sewaktu mandi tanpa sengaja kamu mencicipi air sabun? Bagaimanakah rasanya? Sabun salah satu basa, sedangkan
rasanya yang pahit itu merupakan salah satu ciri basa. Basa adalah suatu zat yang larutannya dalam air dapat menghasilkan ion hidroksil
OH
–
. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut. o
OH
L OH
L m
m m
Contoh reaksi basa antara lain. 1. NaOH
o
Na
+
+ OH
–
2. KOH o
K
+
+ OH
–
3. CaOH
2
o
Ca
2+
+ 2OH
–
Sifat-sifat basa, antara lain sebagai berikut. 1. Larutannya dalam air dapat menghasilkan ion hidroksil OH
–
. 2. Terasa licin jika terkena kulit.
3. Dapat membirukan kertas lakmus merah. 4. Dapat menghantarkan arus listrik.
5. Dapat menetralkan asam.
Hampir setiap hari kamu merasakan garam. Rasa asin merupakan salah satu ciri garam. Garam adalah senyawa antara ion
logam dan ion sisa asam. Jika dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion logam ion positif atau kation dan ion sisa asam
ion negatif atau anion. Penguraian garam secara umum dapat dituliskan seperti berikut.
o
m n
n m
n m
X L
X L
Contoh reaksi garam antara lain. 1. KI
o
K
+
+ I
–
kalium iodida 2. NaNO
3
o
Na
+
+ NO
3 –
natrium nitrat 3. Na
2
S o
2 Na
+
+ S
2–
natrium sulfida Sifat-sifat garam, antara lain sebagai berikut.
1. Larutannya atau leburannya dapat menghantarkan arus listrik. 2. Tidak mengubah warna kertas lakmus biru ataupun kertas
lakmus merah bersifat netral. 3. Jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion logam dan ion
sisa asam.
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003
S Gambar 3.1 Bahan minuman
yang mengandung pengawet asam
Sumber: Ensiklopedia Iptek, 2004
S Gambar 3.3 Garam yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari
DISKUSI Pencarian Informasi
Sebagian besar obat mem- punyai rasa pahit. Apakah
hal itu berarti obat-obatan termasuk basa? Bagaima-
nakah obat yang mempu- nyai citra rasa jeruk, seperti
yang biasa dikonsumsi anak-anak?
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003
S Gambar 3.2 Beberapa
macam basa
Klasifikasi Zat
45
B. INDIKATOR ASAM DAN BASA
Kamu sudah mengetahui bahwa setiap larutan dapat bersifat asam, basa, dan netral. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan
menggunakan indikator asam atau basa, yaitu zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, atau
yang bersifat basa. Cara penentuan larutan yang bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, dan
indikator alam.
1. Kertas Lakmus
Untuk mengidentifikasi suatu larutan yang bersifat asam, basa, atau netral secara sederhana dapat digunakan kertas lakmus.
Dalam larutan yang bersifat asam kertas lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan yang bersifat basa kertas lakmus berwarna
biru. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Warna Kertas Lakmus dalam Larutan yang Bersifat Asam,
Basa, dan Netral
Untuk memahami perubahan warna kertas lakmus pada larutan asam, basa, atau netral, lakukanlah percobaan berikut.
Sebelumnya bentuklah kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Tujuan belajarmu adalah dapat:
menggunakan alat sederhana untuk me-
nentukan skala ke- asaman dan kebasa-
an;
melakukan perco- baan untuk mengeta-
hui sifat asam, basa di laboratorium dan
alam.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan: Mengetahui dan memahami perubahan warna kertas lakmus
dalam larutan asam, basa, dan netral.
Alat dan Bahan: – Pipet tetes
– Plat tetes – Kertas lakmus merah
– Kertas lakmus biru – Air suling akuades
– Air sumur – Air PAM
– Air kapur – Air sabun
– Air abu jerami – Air jeruk
– Larutan cuka: CH
3
COOH – Larutan asam klorida: HCl
– Larutan gula: C
12
H
22
O
11
– Larutan soda kaustik: NaOH
– Larutan garam dapur: NaCl
– Larutan alkohol: C
2
H
5
OH
Indikator Larutan
asam Larutan
basa Larutan
netral
lakmus merah lakmus biru
merah merah
biru biru
merah biru
46
Mari BIAS 1
Cara Kerja:
1. Gunting masing-masing kertas lakmus merah dan biru ± 0,5 cm, kemudian letakkan pada lekukan plat tetes. Tetesi kertas
lakmus, amati apakah terjadi perubahan. Catatlah hasil pengamatanmu.
2. Lanjutkan percobaan dengan menguji larutan-larutan lain yang tersedia. Amati dan catatlah hasil pengamatanmu.
Pertanyaan:
1. Larutan manakah yang berubah warna menjadi merah? 2. Larutan manakah yang berubah warna menjadi biru?
3. Nyatakan kesimpulanmu di buku kerjamu.
2. Larutan Indikator
Larutan indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa,
atau netral. Di laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan indikator PP phenolphtalin, metil merah, dan metil jingga.
Warna indikator tersebut dalam larutan asam, basa, dan netral ditunjukkan pada Tabel 3.3.
Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, atau netral dengan menggunakan larutan indikator, lakukan kegiatan berikut. Sebelum-
nya bentuklah kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Indikator Larutan asam
Larutan basa Larutan netral
Phenolphtalin PP Metil merah MM
Metil jingga MJ merah muda
kuning kuning
tidak berwarna kuning
kuning tidak berwarna
merah merah
Tabel 3.3 Warna Larutan Indikator Asam-Basa
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengelompokkan larutan yang bersifat
asam, basa, atau netral dengan menggunakan larutan indikator.
Alat dan Bahan: -
Pipet tetes -
Tabung reaksi bernomor sebanyak sembilan buah
- Rak tabung reaksi
- Air suling akuades
- Larutan cuka
- Air sabun
- Air kapur
- Air abu jerami
- Larutan gula